Chapter 17: The Storm

348 50 15
                                    

Hai lagi, aku bangkit dari kematian /j
Disarankan baca ulang biar inget alur wkwk.

•••

Tok! Tok!

"Siapa sih yang datang jam segini..." gerutu Soobin saat melewati jam besar yang menunjukkan pukul 7 malam.

Soobin membuka pintunya dan menemukan Yeonjun berdiri dengan senyum hangatnya. "Hai say— Soobin."

Mengerutkan keningnya, Soobin heran mengapa Yeonjun tak lanjut memanggilnya dengan panggilan itu.

Kecuali, ada orang—

"SUPRIYADI!"

"Beomgyu, surprise." Hueningkai menggelengkan kepalanya, mengoreksi pengucapan Beomgyu yang tidak benar sama sekali.

"Halo." Taehyun menyembul dari balik Yeonjun sembari membawa satu kresek berisi beberapa kotak ayam goreng dan sebotol soda berukuran 1 liter.

"Beomgyu menyarankan untuk menginap," ucap Yeonjun melirik Beomgyu yang menggaruk kepalanya sambil cengengesan.

"Taehyun, bagaimana dengan ibumu?" tanya Soobin dengan ekspresi bingung.

Taehyun menggelengkan kepalanya sembari menghela nafas. "Asal kau tahu, ibuku tidak pernah melarangku untuk pergi bersama teman. Malahan, aku diusir dari rumah sakit."

"Yaah begitulah, tante bosan melihat wajahmu!"

"Hey Beomgyu!" tegur Hueningkai sambil tertawa. Taehyun memutarkan bola matanya.

Sejujurnya, Soobin sedang tidak mood menerima tamu. Dia ingin sendiri, mengubur dirinya di bawah selimut dan menangis.

Tapi keempat temannya— maksudnya tiga teman dan satu pacarnya ini malah datang dan mengacaukan atmosfer sedih yang sedari tadi dibangunnya setelah pulang dari restoran.

Dan sampai saat ini, Soobin belum mengetahui ada kaitan apa The Butterflies dengan dirinya.

"Bisa... Izinkan kami masuk?" tanya Yeonjun dengan canggung. Aneh, kenapa dia sungkan? Padahal dulu dia memotret Soobin di mana-mana tanpa izin.

Soobin menghela nafas kemudian mengajak teman-temannya untuk masuk ke dalam rumah.

"Aku juga membawa flashdisk yang kamu minta," bisik Yeonjun sebelum menjauhi Soobin kembali.

"Entah kenapa atmosfernya terasa sangat berbeda," celetuk Taehyun. "Seolah ada yang sedang punya masalah," sambungnya.

Soobin melirik dari ujung matanya. Tentu saja ketahuan, Taehyun itu adalah seorang pengamat yang baik, dan sekarang ia sedang berbicara dengan sarkastik.

"Yaah sedikit masalah. Bukan apa-apa, jangan dipertanyakan," ucap Soobin sambil menaikkan kedua bahunya.

Yeonjun menatap Soobin dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Lalu ia berkata, "Apakah kami kurang dekat denganmu, sampai-sampai kamu tak mau membagi masalahmu dengan kami?"

Soobin menatap ke arah mereka semua. "Memangnya kalian pernah berbagi masalah kalian denganku?" tanyanya.

Puk...

Beomgyu tersenyum sambil merangkul bahu Soobin. "Karena itulah kita semua berkumpul di sini? Bukan? Untuk menceritakan masalah masing-masing."

"Dan juga untuk lebih mendekatkan diri sebagai sahabat!" ucap Beomgyu sambil memeluk Soobin dengan erat, Soobin memekik karena terkejut.

"Hawanya agak panas ya," gumam Hueningkai sambil mengipasi dirinya dengan tangannya. Tak menyadari bahwa Yeonjun sudah 'terbakar' di sebelahnya.

Taehyun menghela nafasnya. "Jadi tujuanmu mengajak kemari itu untuk ini?" tanyanya.

EmpowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang