Kala itu riuhnya rindu menyongsong langkahmu hingga sampai di tanah perantauanku, kau bilang,
"Aku sudah terlalu rindu",
Namun keadaan mengambil alih ragaku,membawaku sebentar ke tempat lain,namun hujan menghalangi langkahku kembali yang hendak menahanmu pergi,dalam diamku juga ada gemuruh rindu yang sama,tapi saat itu aku ragu mengakuinya.Reda,
Kembali roda dua membawaku ke rumah dari seorang wanita paruh baya yang menyandang nasab sebagai ibu dari ibuku,ingin ku menemuimu sebelum kakiku berpijak di tempat menggali ilmu.
"Kamu" saat itu mungkin sudah memeluk kecewa tersebab hadirmu harus ku bagi dengan tugas yang tak mengenal pengertian.
Nyatanya diammu ku takuti,meski selama ini aku hanya mampu bersembunyi dibalik rasa yang belum ku kenali,
Tanpa sadar aku sangat takut langkahmu jauh pergi, jangan hilang,jangan acuh,aku ingin kamu tetap di sini, mendengarkan segala ceritaku,membantuku merapikan luka-luka yang menyerbu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang
De TodoBegitu pedih menaruh harap pada sesuatu yang semu yaitu manusia, Bayang semu yang tak menemui kepastiannya. Maaf ya Rabb,aku baru sadar jika maknanya Engkau menyuruhku pulang,seakan Engkau berbisik merdu, "Wahai hambaku,akulah muara bahagiamu" sebua...