Aku adalah bumi yang memerlukan sinergi cahayamu,dan kamu adalah mentari yang membutuhkan kesejukan bumi.
Kita memutuskan untuk menjauh untuk saling menjaga diri,aku tahu ada tangis yang menyesakkan,tapi saat itu tujuan kita adalah keberkahan saat nanti kita berada pada ikatan "pernikahan".
Kau yang begitu takut aku hilang,lalu ku tawarkan sebuah taruhan,nantinya siapa yang paling mampu "bertahan".
Kamu yang menulis pesan dengan air mata mengatakan bahwa,
"Allah tahu,aku begitu mencintaimu"Aku membacanya juga dengan deraian air mata,waktu yang tak tepat membuat kita harus membangun jarak,meski ada rindu yang akan terus berteriak,kita sedang sama-sama berjuang merapikan rasa yang memberontak,tentang rasa yang bergejolak agar tak berujung pada cinta tanpa restu Tuhan semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang
RastgeleBegitu pedih menaruh harap pada sesuatu yang semu yaitu manusia, Bayang semu yang tak menemui kepastiannya. Maaf ya Rabb,aku baru sadar jika maknanya Engkau menyuruhku pulang,seakan Engkau berbisik merdu, "Wahai hambaku,akulah muara bahagiamu" sebua...