Mungkinkah waktu memakan rasa?mengikis cinta?dan meruntuhkan asa?
Kau mulai menarik diri,bersikap berbeda,tak sepeduli biasanya,acuh ya itu yang ku dapati kali ini,rindumu sudah tak sedalam dulu terdengar dari nada bicaramu.
Aku yang masih memeluk rasa sakit berusaha berbaik sangka,bahwa aminmu masih sama,yakinmu masih satu.
Aku berusaha meruntuhkan overthinking ku perihal mu,aku masih menganggap kamu seperti dulu meski sudah kian jelas bahwa rasamu sudah mulai pudar,yakinmu sedikit demi sedikit makin hilang.
Aku kini tanpa sadar tenggelam pada lautan pengharapan,membawaku pada perasaan tak karuan,yang masih ku pertahankan,karena hatiku sudah terlalu dalam,karena setiaku sudah bisa menjanjikan,seberapapun lamanya aku siap menunggumu,ku mohon tepati juga ucapanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang
De TodoBegitu pedih menaruh harap pada sesuatu yang semu yaitu manusia, Bayang semu yang tak menemui kepastiannya. Maaf ya Rabb,aku baru sadar jika maknanya Engkau menyuruhku pulang,seakan Engkau berbisik merdu, "Wahai hambaku,akulah muara bahagiamu" sebua...
