Dan kala riuh manusia-manusia disekitarku membicarakan tentangmu,tentang bahwa kamu jelas-jelas menyimpan rasa dalam diam,kamu adalah makhluk lugu yang hadir membawa pelangi setelah mendung menguasai sanubari.
Aku yang masih saja menyangkal,karena perbedaan usia yang membuatku berpikir rasamu terlalu mustahil berlabuh padaku,terlebih dengan segala keistimewaan yang menempel rekat dengan sosokmu,membuatku mengecil saat menatap bayang diri sendiri di cermin semu, pantas kah aku dicintai sosokmu?
Meski sering logika ku berperang dengan egoku,mengatakan tidak mungkin meski gerak gerikmu mulai menyatakan bahwa rindumu lebih dari sekedar teman,lebih dari sekedar saudara terhadap saudarinya.
Pesan singkat namun runtut sering kau terbangkan,dan ku balas dengan antusias,karena aku menemukan kekaguman tersendiri pada pesonamu,pada lantunan suara yang membuatku candu,pada kenyamanan yang kau ciptakan melalui pengorbanan yang belum ku baca dengan sempurna kala itu.
Tapi,ada kecemasan sebenarnya dalam relung hati,aku takut ini melanggar kaidah Tuhanku,tapi virus menjangkit kalbuku,aku bersimpuh meminta solusi terbaik dari jalan cerita yang di tapaki kaki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang
LosoweBegitu pedih menaruh harap pada sesuatu yang semu yaitu manusia, Bayang semu yang tak menemui kepastiannya. Maaf ya Rabb,aku baru sadar jika maknanya Engkau menyuruhku pulang,seakan Engkau berbisik merdu, "Wahai hambaku,akulah muara bahagiamu" sebua...