14.

6.9K 712 13
                                    

SAAT ini Zhaigam tengah ketakutan dengan seseorang yang menyuruhnya berhenti.

"Siapa yang menyuruhmu pergi?"

Zhaigam segera kembali ketempat sebelumnya. Ia diam menunduk menunggu ucapan selanjutnya yang akan dilontarkan kepadanya.

"Jangan gitu mas, kamu gak liat dia gemeter gitu?" Ujar seorang wanita paruh baya. Selepas dari umurnya yang sudah tua, wanita itu sangatlah cantik dan juga suaranya begitu lembut dan menenangkan.

Orang yang disebut mas itu menghela nafas dengan pelan. "Sini, duduk samping saya" Suruhnya.

Zhaigam yang bingung pun menatap Bara untuk meminta bantuan, namun sayangnya Bara malah menyuruh dirinya untuk duduk didekat orang itu.

Saat Zhaigam mendudukkan dirinya di samping orang itu, secara tiba-tiba dirinya di angkat dan dipindahkan ke pangkuannya.

"Jangan takut baby" Ucapnya dengan suara rendah.

Zhaigam mengangguk kaku. "Saya Alreno, panggil saja mas Reno"

"Eung, aku Zhaigam mas" Ucap Zhaigam pelan.

Reno tersenyum kecil, ia mengusap kepala Zhaigam dengan lembut.

"Kenapa baru main ke sini hm?" Tanya Reno.

Mampus. Zhaigam benar-benar tak tahu harus menjawab apa.  Ia memainkan jari-jarinya sebagai tanda kalau ia gugup untuk saat ini.

"Udh mas jangan di interogasi gitu lah. Sini sama Bang Revan aja" Ujar seorang pemuda yang cukup mirip dengan Reno.

Zhaigam ingin menghampirinya, namun Reno dengan cepat menahan tubuh Zhaigam untuk tetap dipangkuannya.

"Disini aja" Ujarnya dengan wajah yang begitu datar. Melihatnya ingin sekali Zhaigam cakar.

"Jangan curang dong mas, gue kan mau kenalan sama adek gue juga" Dengus Revan.

"Brisik, dimana Papa Alfy?" Tanya Bara yang sedari tadi diam.

FYI, Alfy adalah ayah dari Reno dan juga Revan. Reno yang merupakan anak sulung, dan Revan si bungsu.

"Papa sama Daddy kalian, mereka  lagi rapat di taman belakang bareng kliennya. Kalian jangan berisik loh" Jawab Vera — Ibu dari Reno dan Revan.

Bara mengangguk, ia segera beranjak menuju lantai dua yang diikuti oleh Bryan dibelakangnya.

"Loh Bang Bara sama Bang Bry mau kemana? Aku mau ikut" Tanya Zhaigam, ia segera berontak dalam pangkuan Reno dan berlari menyusul Bara dan Bryan.

"Jangan berlari baby!" Tegur Reno.

Zhaigam yang mendengar suara seram yang seperti om-om itu segera memelankan langkahnya.

Zhaigam yang sudah sampai di dekat Bara pun segera memeluk lelaki itu dengan cepat. "Jangan tinggalin aku dong, kan aku belom kenal sama mereka bang" Ucapnya dengan bibir yang melengkung.

"Tadi udah kenalan" Timpal Bryan.

"Ishh tapi aku gak suka Abang biyaaaan" Ujar Zhaigam dengan mata yang hampir berkaca-kaca.

Dirinya kesal. Tidak tahu mengapa belakangan ini, dirinya mulai sensitif dan mudah menangis.

Bara yang melihat Zhaigam ingin menangis segera ia menggendong bocah itu dengan koala. Zhaigam menyimpan wajahnya dicuruk leher Bara.

***

"Jadi bagaimana dengan tawaran saya Tuan Lethnan?" Tanya Alfy setelah ia menjelaskan beberapa keuntungan dalam kontrak pekerjaannya.

Pemuda bernama Lethnan lantas terdiam sejenak. "Bagaimana dengan karyawan anda yang menggelapkan dana 1 Milliar itu?"

Al tersenyum miring mendengarnya.

"Hama sekecil itu sudah kami basmi, serta beberapa karyawan yang terlibat kami pecat tanpa tertinggal satu pun" Ujar Al.

Lethnan mengangguk. Ia segera mengambil berkas kontrak kerjasamanya, dan menandatangani.

"Baik, terimakasih atas kerjasamanya. Saya harap kita bisa terus berkolega seperti ini" Ucap Al.

"Permisi Tuan besar, Tuan muda Bara dan Zhaigam sedang berada di sini. Tuan muda Zhaigam mengalami demam kecil, ia terus memanggil anda Tuan" Salah satu bawahan Al datang menghampirinya.

Al mengangguk, ia segera pergi dari sana. Meninggalkan Alfy dan juga Lethnan.

Lethnan menyusup kopinya. "Apa Tuan Al memiliki anak lagi selain 3 pemuda itu?" Tanya Lethnan setelah meminum kopinya.

"Ya, bungsu barunya Zhaigam" Jawab Alfy.

"Belum di publikasi?"

"Belum, Al hanya ingin anaknya tenang tanpa media yang mengikutinya"

"Ah begitu, baiklah rapat ini saya akhiri. Terimakasih Tuan Alfy atas jamuannya"

Lethnan berdiri, lalu ia menjabat tangan Alfy dan pergi dari mansion besar itu.

"Setidaknya kamu bahagia hidup disini Zhaigam. Maafin Abang yang udah membuang kamu" Batin Lethnan.

ZHAIGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang