15.

6K 621 26
                                    

Saat ini Al sedang menggendong Zhaigam. Pemuda berkulit pucat itu mengalami demam. Mengetahui sebelum pergi memakan ice cream sebanyak 5 cup, Al segera menyuruh bawahannya untuk membuatkan brankas ice cream agar Zhaigam tak bisa asal ambil.

"5 cup kebanyakan sayang, lihatkan sekarang demam" Ujar Al.

Zhaigam hanya terisak pelan, salahkan tenggorokannya yang begitu obsesi dengan makanan manis itu.

"Salahin tenggorokan aku yang mau makan itu daddy" Ucapnya membela diri.

Bara yang gemas segera mencubit hidung Zhaigam. "Padahal tadi bang Bryan udh ingetin, gimana kalo bang Xavier tau? Kayaknya seru"

Zhaigam segera menatap Bara dengan tajam. "Maksudnya apa ya?" Tanya Zhaigam.

"Udah-udah. Kamu boboan lagi ya, bentar lagi kit juga pulang kok" Al segera meletakkan Zhaigam diranjang. Fyi, kamar yang ditempati mereka merupakan kamar yang dikhususkan untuk keluarga Al menginap.

"Dia nginap disini" Ujar seseorang di depan pintu.

"Perebut datang" Kekeh Al.

"Daddyyy, aku ikut pulang ya??" Tanya Zhaigam dengan berbisik.

Al tersenyum, "Ga bisa, adek harus disini. Dia ga bisa di bantah, serem kalo ngamuk" Jawabnya.

"Noooo. Aku mau ikut daddy, atau suruh bang Xavier jemput aku" Sentaknya tak mau berhenti.

Reno menghampiri Zhaigam. Ia segera mendudukkan dirinya didekat ranjang king size milik Al. Selepas itu ia mengusap kepala Zhaigam dengan lembut.

"Kenapa ga mau nginap disini hum?" Tanya Reno.

"Tcih, sok lembut" Gumam Al.

Zhaigam menggeleng, "Takut lah, malah nanya" Jawabnya dengan lantang.

PLUK.

"Gini didikan anak yang dibuang orang tuanya?"

Deg.

Zhaigam meremat selimut yang berada ditangannya. Matanya mulai berkaca-kaca, siap meluncurkan banyak air mata.

"Alreno" Desis Al.

"Kenapa Dad? Dia haru—"

Bugh.

Zhaigam memukul wajah Reno hingga membuat wajahnya menoleh kesamping.

"Gue emang dibuang, seenggaknya gue masih di didik! Lo tahu apa ha tentang keluarga gue? Lo dateng ke gue seakan kita dekat, seakan lo tahu semua tentang gue sialan!" Ujar Zhaigam dengan air mata yang mulai berderai.

"Gue juga ga minta di angkat jadi anak Daddy Al, lo pikir gue mau? Enggak tolol, mereka yang minta. Sialan, hikss... Benci gue sama orang kaya lo"

Setelah mengucapkan itu, Zhaigam berlari keluar. Mengabaikan Al yang terus memanggilnya.

"Alreno! Kamu udah keterlaluan, keluarga kita gak mendidik kamu kaya begitu. Dan juga, minta maaf!"

Al segera berlari mengejar Zhaigam. Dibawah, Zhaigam menuruni tangga dengan keadaan keadaan yang kacau.

Ia melihat ada Raven, Bryan, dan juga Bara yang sedang menonton Televisi. Mengabaikan teriakan mereka, Zhaigam tanpa peduli berlari keluar Mansion.

"Dad kenapa sama Zhaigam?" Melihat Al turun, Bara segera menghampiri Al.

"Ga ada waktu buat jelasin, kejar adik kamu sebelum dia keluar dari gerbang" Bara mengangguk, lalu dia segera berlari menyusul Zhaigam, diikuti oleh Raven dan Bryan.

Al segera menelpon kepala penjaga. "Tutup semua gerbang, jangan biarkan bungsu saya pergi dari sini!"

•••

ZHAIGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang