Tiba tiba Bel sekolah bunyi
~diharapkan untuk seluruh siswa menuju ke lapangan untuk memulai kegiatan hari ini, terima kasih~Aran dan teman temannya langsung menghela nafas. Karena paling males untuk mengikuti upacara dan PLS.
"Gimana ni mau bolos atau engga?" Tanya aldo
"Wah jangan ngadi ngadi do, disekolah ini ada kakak gue. Yamg ada ntar gue ketawan terus dimarahin" ucap aran
"Yee lu mahh penakut, biasanya juga lu bolos ada kakak lu" ucap ollan berdiri sambil merapikan bajunya
"Gue lagi marahan sama kak fiony, nanti pasti dia ngadu ke mami gue" aran yang sedang memakai dasi
"Udah-udah ayo ikut aja, lagian masih awal, yang ada besok kita udah jadi inceran guru BK kalau bolos sekarang" ucap oniel memakaikan aldo dasi.
Aran dan teman temannya jarang memakai pakaian lengkap, mereka memakai dadakan seperti sekarang.
Aran, ollan, dan oniel yang bisa memakai dasi sendiri, makanya aldo dipakai in dasi sama oniel. Aran juga sedang make in dasi zean.
Jangan sangka gara gara zean pinter akademik, dia juga harus pinter memakai dasi. Dia malah tidak bisa memakai dasi dan juga mengikat tali sepatu. Wkwk aneh aneh
Tapi mereka ini udah seperti saudara. Karena berteman sejak kecil itu pun gara gara ibunya mereka berteman akrib.
Jadi kalau mereka dimarahin satu pasti dimarahin semua. Ya itu karena mereka melakukan kesalahan selalu bersama.
Seperti bolos, tawuran, balapan dan masih banyak lagi.Tapi mereka juga banyak kebaikannya. Makanya mami mereka tidak begitu mengekang anak lelakinya itu. Mereka sering mengikuti balapan untuk mendapatkan uang. Dan hasil uang itu kadang disumbangkan ke panti asuhan, atau engga mereka sumbangkan buat beli makanan buat anak jalanan.
Mereka juga memanfaatkan kecerdasannya buat mengajarkan adek adek jalanan.
Zean mengajarkan adek adek belajar pengetahuan, ollan yang mengajarkan cara membenarkan mobil ataupun motor barangkali berguna buat bantu orang. Aldo membantu mengajarkan bela diri supaya mereka tidak diperbudak oleh orang orang jahat. Sedangkan oniel dan juga aran membantu bersih bersih dengan anak gadis lainnya.
Mereka sedang membuat rumah untuk anak anak ini. Mereka akan memberi tempat tinggal yang nyaman buat adek adek ini. Tapi rumahnya belum jadi seutuhnya. Karena mereka membuatnya dengan uang sendiri.
Orang tua mereka hanya tau mereka sering membantu anak jalanan saja. Tidak dengan membuatkan rumah untuk anak jalanan.
Walaupun mereka dari keluarga yang sangat berada, tetapi mereka tidak di ajarkan untun sombong dan memandang kasta. Dan alhamdulilahnya mereka mempunyai jiwa solidaritas sejak kecil.
Dulu mereka pernah bermain dengan anak ART dan juga satpam. Mereka bermain selayaknya anak kecil dan juga tidak mempedulikan apapun.
Teman teman aran juga mengenal chika. Karena mereka tau pertemuan chika dengan aran saat SD dulu. Dari TK hingga SMA mereka selalu satu sekolah.
Mereka juga tau kalau chika berhenti sekolah sejak SD hingga sekarang. Dan sebab dan akibatnya mereka juga tau.
Aran juga sering mengajak chika ikut menongkrong dengan kita. Teman teman aran bisa melihat betapa nyaman dan damai nya chika saat berada dekat aran.
Kadang mereka juga menjenguk chika saat masuk rumah sakit. Tapi ga tau kenapa, mereka terlalu bodo atau tolol tidak bisa mengartikan tatapan chika untuk aran.
Atau mungkin karena mereka semua buaya jadi ga pada ngerti tentang perasaan. Tapi hanya oniel yang bisa melihat itu. Karena takut salah mengartikan oniel hanya memendam sendiri.