13

266 46 4
                                    

Ruang osis

Hari pertama,

Aran dan teman teman sedang membersihkan ruang osis. Dimana oniel sedang bersih bersih, sedangkan mereka berempat aldo, ollan, zean dan aran malah bermain game disofa ruang osis.

Sampai mereka tidak tau kalau ada yang datang, langsung menarik aran keluar. Aran pun kaget, sedang enak enak bermain ada yang menariknya tiba tiba.

Aran dibawa keluar ruang osis, tepatnya didepan pintu ruang osis.

"Kamu buat ulah apalagi sih aran,kenapa berantem?kenapa setuju dihukum bersih bersih" ucap fiony

Fiony mengetahui semuanya dari anak anak osis yang sedang bercerita, dan dia sudah dengar aran sebenarnya tidak bersalah.

Dia hanya membantu temannya, tetapi kenapa aran bodoh terpancing emosii, padahal semua bisa diseleseaiin dengan baik baik.

"Dengan kamu gitu, kamu ngerasa hebat iya"

"Jadi orang jangan gampang kepancing emosi dong"

Aran menahan amarahnya,bisa bisanya kakaknya bilang seperti itu. apa dia ga tau kalau  yang sebenarnya terjadi.

Daripada tambah emosi mendingan dia pergi meninggalkan fiony.

Tapi, saat ingin pergi. Tangannya ditahan oleh fiony.

"Kenapa malah pergi, ohh sekarang mau lari dari tanggung jawab, cuman cowok pengecut yang ditanya malah pergii" tawa fiony.

Aran langsung menatap fiony tajam

"Udahkan? Emang aku pengecut, Ya udah aku pergi" tawa sinis aran sambil melepaskan cekal an fiony.

Fiony kaget, dan kecewa. Bisa bisanya aran seperti itu, perasaan fiony langsung kacau. Tak lama dari situ anak anak osis datang.

Fiony tau aran sedang bermain game, tidak ingin adeknya dihukum lebih. Dia masuk dan memberitahunya.

"Ekheem, mau ada anak osis masuk" ucap fiony duduk di sofa ruang osis.

Meraka berempat kaget, tidak dengan aran. Aran tau walaupun kakaknya sedang marah tapi dia tetep perhatian dengannya.

Shani yang sedang ingin berjalan tiba tiba hampir kejatuhan buku buku di rak lemari karena tersenggol oniel yang sedang membersihkan.

Mereka semua kaget dan langsung berteriak

"Shann AWASS" Ucap anak osis

Aran datang dan menutupnya dengan tubuh, jadi bukunya mengenai punggung aran.

Lagi lagi aran yang menolongnya, apakah ini yang dinamakan jodoh ga kemana. Aran kesakitan tapi menahannya.

Fiony kaget melihatnya, dia lebih khawatir ketimbang cemburu. Walaupun ada sedikit rasa cemburu.

"Aduhh kak, lagi lagi aku jadi pahlawan buat bidadari." Ucap aran cengengesan dengan masih memeluk shani

"Arann, gimana, pasti sakit. Maaf ya" spontan shani berbicara

"Engga kok, kalaupun sakit lebih baik aku sakit ketimbang kak shani" senyum aran terukir jelas.

Shani membantu aran berdiri, sayangnya, aran tidak kuat menahannya punggung aran langsung sakit. Fiony yang ingin menghampiri aran tiba tiba sudah keduluan shani.

"Kenapa ran" ucap shani membantu aran

"Hehe, deg deg an dipegang bidadari" ucap aran menahan sakit karena tadi sempat keceplosan.

4 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang