22

210 27 1
                                    

Aran sekarang sedang di ruang osis memandang kakaknya yang mengerjakan tugas osis.

"Kan kakak bilang pulang dulu gapapa, kakak masih lama. Nanti naik taxi gampang" ucap fiony di meja sekretaris

"Aku ga mau pulang kalau kakak ga ikut aku pulang" ucap aran bermain game disofa ruang osis

"Jangan bilang supir taxinya ganteng, makanya kakak pengin banget naik taxi" ucap aran berhenti bermain dan mendekat ke fiony

"Mulai deh GA JELAS" ucap fiony mendorong bahu aran karena wajah aran begitu dekat dengan wajah fiony.

"Bercanda atuhh, ya udah aku tidur dulu nanti kalau udah kakak bangunin" kembali aran tidur di sofa

***

Sesampainya dirumah, fiony merebahkan diri di kasur. Sedangkan aran lanjut mandi, karena habit itu dia mau pergi nongkrong bersama teman temannya.

"Tumpa se ae.. la.. la... boria suka suka" nyanyi aran dalam kamar mandi.

Hp berdering terus menerus dimeja belajar aran.

Call miss 10×

Aran keluar dari kamar mandi, memakai outfit untuk nanti malem. Lalu makan kebawah deh, karena udah di panggil maminya.

*Meja makan
"Ran, tadi maminya chika telp. Katanya kamu udah ga pernah main kesana lagi. Kenapa?" Tanya maminya sambil makan

Fiony menyimak, sambil terus melanjutkan makan. Sedangkan aran berhenti makan, dan menatap mamanya

"Aran lagi sibuk tugas tugas mi. Jadi belum sempet kesana" ucap aran lalu melanjutkam makan.

Maminya pun tidak ambil pusing. Mungkin sedang ada masalah internal, masalah anak muda. Sedari dulu memang aran dan chika juga sering ambekan seperti ini.

Jadi maminya sudah terbiasa, dia percaya aran cowok yang dewasa. Meyelesaikan masalah secara baik baik dan kepala dingin.

"Oalah, ya udah. Mami kira kenapa, mami percaya kamu ran, mami chika juga sangat mempercayai kamu. Jadi dewasalah" senyum maminya. Dijawab anggukam oleh aran

Saat selesai makan
Aran kembali ke kamar dan mengambil hpnya.

Lahh. Dia kaget banyak panggilan dari chika. Dia sudah membuka blokiran nomor chika.

"Kenapa ni cewek" ucap aran

Chika

Aran
Ihh akhirnya lu buka
Block gua. Jahat bangett
Call missed 2x
Aran angkat dong
Call missed 8x
Kalau lu dah buka WA
Aku, temuin aku di rumah
Awas ya kalau ga ke rumah

(Read)

Aran tersenyum membuka isi chat dari chika. Aran memang tidak bohong kalau dia sangat merindukannya.

"Apa gua kesana ya?" Pikir aran

"Tapi ga ada salahnya, seharusnya gua ngga begini, chika seneng gua juga harus ikutan seneng. Bukan malah kayak anak kecil" sambung aran. Lalu dia bersiap siap ke rumah chika

***

Aran lagi meminum minuman yang diberikan oleh pemilik rumah. Dia terlihat gugup. Bagaimana tidak, dia duduk seperti di introgasi.

"Jadi bisa jelasin, kenapa?" Tanya wanita didepannya

Flsbck

Saat menyusuri jalanan, tak disangka ada seseorang yang dia kenal menyebrang,Bersama nenek2. Lebih tepatnya membantu menyebrang.

Aran tersenyum dibalik helm fullface. Memang lampu merah ini agak lama.

"Manis, baik juga" batin aran

Saat wanita itu menyebrang dan dari lawan sebaliknya ada motor yang begitu kencang.

Dia menarik nenek kebelakang dan melindungi neneknya. Semua yang melihat itu kaget dan kagum.

"Awassss" teriak aran.

Dia turun dari motor, tidak peduli pengendara belakang marah marah. Mendekati wanita yang tergeletak di bawah.

Wanita itu sempat terjatuh karena keserempet tabrak. Jadi keserempet tapi kena sampe berputar.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, siapa" membuka pintu

Kaget seorang wanita melihat siapa yang datang.

"Ya allah shanii. Ada apa, kenapa anak saya?" Tanya ibu shani panik

"Nanti saya jelaskan, apa boleh kak shani dibawa masuk dulu" tanya aran

"Iya iya boleh, ayo. Biar saya telponkan dokter pribadi keluarga dulu"

Sebenarnya shani tadi hanya kesrempet dan kepala serta bagian siku terluka. Kepalanya terbentur. Dan shani baru pingsan saat dibonceng aran.

"Aran, kepalaku kok pusing ya" serak shani

"Hahhh, kenapa. Kepalamu kenapa? Sabar kak, habis ini sampe rumah kak shani" panik aran. Pasalnya dia membawa shani memakai motor.

"Begitu tante" ucap aran tersenyum

"Sekali lagi saya memintaa maaf ya tante. Membawa kak shani pake motor. Tau gitu tadi saya pesen taksi" mohon aran

"Ohh begitu, maaf nak aran ibu ga tau. Terimakasih ya sudah membantu shani" ucap ibu shani tersenyum dibalas anggukan oleh aran

"Assalamualaikum, ibu" ucap seseorang baru datang

Dia langsung kaget melihat kakaknya yang duduk disofa dengan luka ditangannya dan ada sedikit di kakinya

"Kakak, kakak kenapa"
Panik seorang adik

"Kakak disrempet motor tadi,dek" jawab ibunya

"Hah kok bisa? Kakak selalu gitu bu, pikirannha doang yang dewasa tapi kalau dijalanan kek orang koneng" marah adiknya, masalahnya kakaknya nggak cuman sekali pernah tersrempet.

"ADEK ga boleh ngomong gitu" marah ibu

"Iya maaf" sedari tadi aran hanya menyimak percakapan tsb sambil tertawa. Mata wanita itu tertuju pada aran.

"Hai" sapa aran dengan lambaian tangan dan senyum

"Kamuu" kaget katrina

"Iya, kita ketemu lagi hehe. Galak juga ya" kikuk aran. Katrina sangat malu

"Ahh ibu mauu menghilang, kenapa ketemu disaat ga tepat" batin katrina

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

4 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang