16

280 49 0
                                    


Aran bingung sedari tadi chika tidak menjawab chat aran. Terakhir tadi waktu makan bersama fiony sepertinya chika ngambek.

Chika

Aran nanti pulang sekolah
Kerumah chika kan?

Maaf chik, aran lagi keluar

Aran nongkrong sama temen aran ya?

Engga, aran pergi nganter kak fio
Beli buku

Kan bisa pulangnya mampir
kerumah chika

Kak fio udah capek, chikk. Tolong
Ngertiin aku ya

Chika dari tadi udah nungguin aran
Tapi apa, aran nggak jadi dateng.
Chika belum makan apa apa.
Chika mau marah dari tadi,
Tapi karna ingat janji chika
Jadi chika udah tahan tahan.
Chika dari tadi banyak pikiran.
Chika butuh aran sekarang.
Chika marah sama aran.

Maaf ya chik, aran lagi sibuk sibuk
Sekolah. Lusa mau ada camp disekolah
Jangan marah. Chika makan dong
Masa harus nunggu aran. Makan ya
Bidadarinya aran
Aran sayang chika. Maafin aran
Aran nggak mau chika sakit
Jawab aran chika. Ya udah kalau gitu
Selamat tidur bidadarinya aran.
(Read)

Pesan aran hanya dibaca saja. Aran capek, dia membanting hpnya ke kasur. Hari ini dia sedang capek karena urusan sekolah. Urusan chika akan dia urus besok saja. Dia ingin istirahat dan tidur.

*Chika

Setelah membaca chat dari aran yang terakhir, moodnya benar benar hancur. Perlahan jarak yang menjauhkan dan sekarang ditambah waktu. Jarak dan waktu mungkin akan benar benar memisahkan chika dengan aran.

Chika sekarang benar benar takut kehilangan aran. Apalagi mereka sudah beranjak dewasa dan pastinya akan memilih pasangan. Chika melempar asal hpnya kelantai.

Dia berdiri menuju lemari yang berisi kenangan fotonya dengan aran. Dari dulu aran memang selalu menemani chika. Tapi aran hanya menganggap chika sebagai peri kecilnya tidak lebih dan tidak akan.

Beberapa tahun yang lalu,

Diruang rumah sakit

Chika terbaring dengan infus menempel pada tangannya. Wajahnya pucat dan belum sadarkan diri. Aran berlari menghampiri chika, keringat menetes dan nafas tidak beraturan.

Saat itu aran masih menginjak kelas 1 SMP. Dia kabur dari sekolah dengan dibantu teman temannya, karena mendegar chika masuk rumah sakit ingin percobaan bunuh diri.

Aran dkk khawatir langsung bolos dan kabur dari sekolah.

"Chika, kenapa kayak gini si" aran ingin meneteskan air mata

Sepertinya sangat berat hidup chika saat ini, beban yang ia rasakan sangatlah sakit.

Sudah 3 hari aran jaga dirumah sakit, aran ijin sekolah. Bunda dan mami chika sangat mengerti perasaan aran saat ini. Makanya bundanya mengijinkan, mereka sudah bersahabat sejak lama.

Hari ketiga aran yang masih setia menunggu chika sadar. Puji tuhan tangan chika bergerak, bergerak memeggang tangan aran.

"Chik kamu dah bangun, bentarr aku panggilin dokter" aran berlari ingin menghampiri dokter. Tapi chika menahan aran tangannya tidak mau lepas.

"Sebentar doang kokk, tunggu ya" ucap aran melepas lembut tangan chika

Aran kembali dengan membawa dokter dan suster untuk mengecek chika. Chika kembali memeggang tangan aran saat diperiksa. Aran membalas genggamam tangan chika dengan erat.

4 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang