12

311 51 6
                                    

Pagi hari.

Aran sudah bangun pagi terlebih dahulu karena dia ingin jogging. Wididi tumben amat.

Jadi aran memang suka bangun pagi, cuman kalau untuk masalah sekolah entah kenapa aran selalu mager. Dia tu nggak suka sekolah.

Masa kita suruh belajar semua mapel tapi gurunya aja cuman bisa satu mapel doang. Hehe canda, semua guru pasti ngalamin kek kita kok.

Pukul 05.30 di taman komplek

Aran sudah berlari hingga 30 menitan dari pukul 05.00. Sekarang aran sedang beristirahat, dibangku taman komplek. Sambil meneguk minuman.

Sebenarnya taman komplek sudah ramai. Karena kebanyakan disitu pekerja dan mahasiswa yang biasanya pada jogging di pagi hari.

Melihat lihat sekitar. Aran melihat sosok perempuan tidak asing baginya. Perempuan itu sedang membeli minuman dikedai tersebut.


Daripada menduga duga. Aran berniat ingin menghampirinya. Saat sedang berjalan ke arah perempuan itu. Tiba tiba ada anak kecil yang hampir ketabrak.

Aran dengan tergesa gesa lari ke arah anak kecil itu. Untungnya anak kecil itu tertolong. Aran menjadi pusat perhatian di sana. Semua mata tertuju ke arah aran.

Posisi aran memeluk anak kecil itu. Dengan mobil hampir mengenai aran.

"Aduhh dekk, hati hati dong." Ucap aran khawatir
"Adek kesini sama siapa?." Ucapnya lagi

"Aku sama mama aku kak, tapi tiba tiba ngilang" ucap adek itu.

"Ya udah ayo ikut kakak, biar kakak bantu sampe nemuin mama kamu." Aran menggandeng adek itu untuk menepi.

"Maaf in adek saya ya pak" ucap aran kepada pengendara
Mobil.

Tidak jauh dari situ, perempuan yang ingin dihampiri aran melihat semua kejadian tersebut. Ya cewek tersebut  adalah shani. Aran memang satu komplek dengan shani.



"Kak, ayo ngapain si, liatin apa senyum senyum gitu." Ucap adek shani.

Shani langsung pergi bersama adeknya, karena ia takut kalau telat sekolah. Apalagi dia ketua osis. Masa ketua osis terlambat.

Disepanjang pulang jogging dan perjalanan ke sekolah shani terus memikirkan cowok yang dari awal ketemu sudah memenuhi pikirannya.

Ternyata hal yang terduga lain yaitu dia baik hati dan penyanyang. Awalnya mengira dia tidak sopan dan nakal. Ternyata dugaannya salah. Dan sekarang ditambah sifatnya yang menjaga anak kecil tadi.

"Heh shan, mikirin apasi bengong sambil senyum senyum gitu." Ucap gracia menonyor bahu shani.

"Ha ha, gapapa kok. Hari ini acara mulai jam berapa ge?"

"08.00 shan, pembagian sesuai kemarin. Ohh sama tadi fiony ijin, dia nggak ikut kelapangan soalnya dia mau nyelesai in catetan acara buat akhir mos yang harus di storin ke guru secepatnya." Gracia


"Iya gapapa, oke ya udah aku ke kamar mandi dulu ya ge." Ucap shani meninggalkan gracia.
 

Apa aku bener jatuhnya sama aran ya, ahh mungkin hanya kagum aja. Ayo shan sadar, lo cuman kagum nggak lebih.

Memikirkan hal tersebut sama shani tidak fokus sekitarnya. Ada lantai yang sedang dipel dan shani malah menginjak melewatinya hingga shani hampir terjatuh.

Tiba tiba aran datang memeluk shani agar shani tidak terjatuh. Mereka saling bertatapan. Sampai aran memutus kontak matanya.

"Aku tau kakak nyaman karena liat ketampanan aku kan" aran cengengesan.

4 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang