Bab 49. gopub

2.9K 320 110
                                    

BAB 51

Siang ini di kantor ASP studio.

"Kana! Kamu gak lupa kan? Yuk makan siang." ajak Namtan

"Iya, ayo! Kita mau makan di mana?" tanya Kana.

"Gimana kalau restoran depan aja?" saran Namtan.

"Ok.." jawab Kana setuju.

Sesampainya di restoran, mereka memesan beberapa menu untuk makan siang mereka. Mereka duduk di area yang agak sepi pengunjung agar mereka bisa ngobrol dengan nyaman.

"Oh iya Nam, kemarin kamu bilang mau ngomong? Mau ngomongin apa?"
tanya Kana.

"Ehm, soal itu. Lebih baik kita makan dulu deh! Ntar aja baru ngomong." kata Namtan.

"Hmm, oke deh."

Kini keduanya lalu menikmati hidangan yang telah mereka pesan. Setelah selesai makan, Namtan akhirnya mulai berbicara tentang maksudnya.

"Kana! Ehmm, gini.. Kamu, ehmm.. Gimana ya ngomongnya?" kata Namtan gerogi.

"Kamu mau ngomong apa sih? Gak usah gerogi! Santai aja!" ucap Kana.

"Gini! Aku cuma mau minta maaf kalau selama ini sikap aku gak baik ke kamu. Aku sebenernya cuma pengen kamu perhatiin aku aja sih. Soalnya aku suka sama kamu. Kamu mau gak jadi, pacar aku?" ucap Namtan lirih namun masih bisa Kana dengar dengan jelas.

Sejenak suasana jadi, hening. "Sorry Nam, aku juga suka kok sama kamu. Tapi, cuma sebagai teman aja dan itu gak lebih. Soalnya jujur, aku udah nikah dan kita juga udah punya dua orang anak." tolak Kana halus.

Namtan cukup terkejut dengan pengakuan Kana. Pasalnya ia tak tahu soal ini selama ini. "Oh, iya gak papa kok. Aku minta maaf ya? Karena gak tahu. Aku jadi, lancang gini sama kamu. Tapi, kita masih bisa temenan kan?" tanya Namtan.

"Tentu!" jawab Kana.

"Makasih ya. Kamu memang orang yang baik."

Setelah pembicaraan mereka berakhir, keduanya kembali lagi ke kantornya. Sesampainya di kantor, mereka kembali dengan kesibukannya masing-masing.

"Hei Nam, gimana? Kana terima lo?" bisik Prim kepo.

"Dia nolak gue."

"Hahhh? Lo ditolak?" kaget Prim lirih.

"Iya. Dan dia bilang kalau dia udah nikah."

"Hei, pepet aja terus! Barangkali dia bakalan khilaf dan ninggalin istrinya?" bujuk Prim.

"Gue gak tau lah. Gue emang suka sama dia tapi, gue gak setega itu kalau harus ngerusak rumah tangga orang."

"Ya udah, kalau itu mau lo. Gue harap lo kelak bisa nemuin orang yang bener-bener sayang sama lo."

Di vila.

"Pi Tata, Alex pengen ke kantol Popa. Alex kangen cama Popa." ucap Alex saat bermain bersama Nata.

"Ehm, ayo! Nata juga pengen ke kantol Popa. Nata pengen jajan es tim yang ada dicana." jawab Nata.

"Tapi Pi Tata, gimana calanya kita ke cana? Pi Up mau antel gak ya?"

"Kita minta tolong pak cupil aja buat antel ke cana."

"Tapi Pi Up halus ikut."

"Ok, kita minta Pi Up buat ikut yuk?" sahut Nata.

Saat ini kedua bocah itu memanggil Up yang ternyata sedang di dapur untuk membuatkan keduanya susu.

"Pi Up/ Pi Up!" panggil keduanya serentak.

𝕂𝕠𝕟𝕥𝕣𝕒𝕜 (𝙀𝙉𝘿)DITERBITKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang