BAB 42
Setelah mendapatkan info dari Thun mengenai kemungkinan jika Nata adalah putri Kana, maka sekarang Oab tengah mengumpulkan bukti-buktinya. Oab memulai penyelidikan dari vila yang di tempati Kana dan Armew. Ia mengumpulkan hal-hal yang kemungkinan bisa dijadikan bahan untuk tes DNA.
Setelah bukti-bukti yang diperlukan Oab terkumpul, lantas dirinya menuju lab pribadi, milik mereka yang memang sudah biasa menangani hal-hal yang bersifat pribadi, dan tak ingin diketahui media ataupun orang lain.
"Periksa ini, dan laporkan padaku secepatnya!" titah Oab pada staff lab nya.
"Baik Tuan, silahkan tunggu. Saya akan segera mengerjakannya." ucap staff itu.
Tak menunggu waktu lama, akhirnya hasil tes yang ditunggu keluar juga.
"Ternyata benar, syukurlah bayi itu benar adalah Nata. Ternyata dia masih hidup. Aku yakin Kana pasti akan sangat bahagia mendengar ini." kata Oab. "Kalau gitu gue harus kasih tau Thun tentang hal ini." lanjutnya lalu mengambil ponselnya dan bersiap mengetikkan nomor Thun disana.
Namun belum sempat terhubung, kebetulan anak buahnya datang dan melaporkan hasil penyelidikannya.
"Permisi Tuan, ada sesuatu yang harus saya sampaikan. Ini soal kejadian Tuan Kana."
"Katakan!" titah Oab.
"Seperti kata wanita itu, Tuan Kana memang dia jual kepada rentenir yang bernama Robert. Kami telah menyelidiki dan bertanya pada orang itu. Dia bilang saat itu Briana menyuruhnya datang ke hotel Rhapsody untuk menuju ke kamar di lantai 4. Sebab, orang yang dijanjikan oleh wanita itu ada di dalam kamar di lantai itu. Tapi berhubung dia lupa nomor kamar orang yang di janjikan wanita itu, ia menyuruh anak buahnya untuk membuka satu persatu kamar di lantai itu."
"Lalu apa yang terjadi, selanjutnya?" tanya Oab.
"Selanjutnya, hanya kamar 402 dan 403 yang pintunya dapat terbuka. Tapi ia bingung kamar mana yang seharusnya. jadi, dia membuka pintunya satu persatu. Lalu saat dia membuka kamar no 403, ternyata orang di dalam kamar itu tengah bersama orang lain."
"Katakan yang jelas!" titah Oab.
"Baik! Jadi, Robert dan anak buahnya pikir bukan orang di kamar itu yang di janjikan oleh si wanita. Sehingga dirinya memutuskan untuk ke kamar 402. Tapi ternyata, Tuan Kana bukan di sana. Ia ada di kamar 403 dan tengah bersama pria lain." ucap anak buah Oab.
"Jadi, maksud kamu, malam itu Kana bersama pria asing?"
"Iya, Tuan."
"Lalu siapa pria ini? Kita harus cari tahu ke mana lagi sekarang?" bingung Oab meremas rambutnya.
"Ehm... Tuan, menurut ciri-ciri yang Robert sebutkan, orang itu mirip dengan Tuan Sakda. Jika kita mengingat cerita yang saat itu Tuan Sakda alami, kejadian ini hampir mirip. Dan juga waktu serta tempat kejadiannya juga pas dengan waktu yang saat itu Tuan Sakda sebutkan saat ia mengalami kejadian serupa."
"Jadi, maksudnya, ada kemungkinan jika Armew adalah pria itu? Hahhahahaha bagaimana ini bisa terjadi. Sungguh sangat konyol." tawa Oab.
"Iya Tuan. Bisa di simpulkan seperti itu."
"Baiklah, kau boleh pergi!" perintah Oab.
"Dasar Armew bodoh! Aku ingin lihat bagaimana reaksinya saat dia tahu bahwa ternyata selama ini dia mencari dirinya sendiri. Dasar bodoh! Aku penasaran apakah dia melakukan sesuai janjinya. Hahahaa aku tak sabar membayangkan yang akan dia lakukan."
☀❤🌻
Saat ini Di Belanda, akhirnya Alex yang telah membaik sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Dan sekarang keempatnya tengah berkumpul di ruang tv dengan Nata dan Alex masing-masing duduk dipangkuan Armew dan juga Kana. Nata saat ini duduk manja dengan Mamanya, sedangkan Alex, dia duduk manis dipangkuan Daddynya. Mereka menonton acara televisi dengan diselingi candaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕂𝕠𝕟𝕥𝕣𝕒𝕜 (𝙀𝙉𝘿)DITERBITKAN
Fanfiction"Tuhan jika bisa aku ingin berhenti diwaktu ini. Aku ingin tetap menikmati dan mengenang moment ini. Tolong biarkan ia membalas perasaanku dan akan kujadikan dirinya satu satunya milikku yang akan selalu kujaga dan kucintai dalam setiap hembus nafas...