BAB 19
Kondisi Alex yang masih belum stabil membuat pikiran Kana gusar. Ibu mana yang tega membiarkan kondisi anaknya terus terombang-ambing dalam rasa sakit berkepanjangan. Ia juga ingin agar Alex lekas sembuh dan sehat seperti anak lainnya. Tapi ia bingung harus bagaimana lagi untuk bisa mendapatkan biaya pengobatan untuk Alex. Segala cara telah ia lakukan. Ia juga sudah bekerja begitu keras. Tapi uang yang terkumpul belumlah cukup untuk biaya transplantasi jantung bagi putranya.
"Harus bagaimana lagi agar biaya pengobatan Alex terkumpul? Apa aku harus melakukan hal kotor itu, agar bisa cepat mendapatkan biayanya?" ucap Kana bingung.
Kana mengusak rambutnya kasar. "Aaaarghh..!" ia berteriak frustasi.
"Aku harus bagaimana? Alex, maafkan Papa. Papa sayang sama kamu nak. Jangan tinggalkan Papa na..."Keadaan Alex yang seperti itu membuat Kana sering memikirkan jalan pintas. Ia sering berfikir untuk menjajakan tubuhnya agar mendapatkan bayaran yang lumayan tinggi meski hal itu hingga sekarang masih belum pernah terjadi.
Saat ini Kana sedang bekerja di klub Loxane. Suasana gemerlap dengan disertai suara dentuman musik yang memekakan telinga telah menjadi, hal biasa bagi Kana. Bahkan aroma alkohol dan kata-kata kotor yang terlontar dari para pelanggan seakan tak dihiraukan lagi oleh pria cantik itu. Semua hal itu telah menjadi, makanan sehari-hari bagi Kana.
Saat pria cantik itu tengah melamun, tiba-tiba ada seseorang yang memegang bahunya.
"Hei,kau kenapa lagi?" tanya orang itu. "Apa ini tentang Alex? Sudah ku bilang kan bahwa aku akan membantumu masalah Alex." sambungnya
"Tidak usah Phi, hutangku padamu sudah cukup banyak, aku tak ingin menyusahkan mu kembali." tolak Kana halus.
"Kau ini kenapa huh? Kau sudah ku anggap adik sendiri. Alex juga bukan orang lain bagiku. Kenapa kau masih saja menolak bantuanku? Memangnya kau tidak menganggapku kakak mu?" kata orang itu.
"Bukan begitu Phi. Aku hanya tak ingin merepotkan orang lagi. Sudah cukup banyak aku menyusahkan kalian. Mulai saat ini aku ingin berusaha untuk anakku sendiri. Aku tak ingin terus-terusan bergantung dan menjadi beban untuk kalian." ucap Kana.
"Baiklah kalau begitu, tapi jika kau benar-benar butuh bantuan, jangan ragu bilang padaku!"
"Baiklah, terima kasih Phi Mix."
☀❤🌻
Pagi itu, Kana terbangun pukul 05.00 pagi dan bergegas mandi, untuk bersiap ke kantor.
"Pagi Papa, Papa mau kelja ya?" tanya bocah itu saat Kana berganti pakaian.
Kana yang memang kini tinggal di rumah sakit menemani Alex lantas mendekat ke arah putranya. Ia duduk dan menarik sang putra dalam pelukannya. "Alex udah bangun sayang? Iya Papa mau berangkat kerja. Alex disini dulu sama Suster sama Uncle Kiet ya? Jangan nakal!" pesan Kana untuk putranya itu.
"Iya Papa. Alex gak akan nakal kok." jawabnya patuh.
Kana mencium dan memeluk putranya. "Nanti kalau Suster datang bawa makanan dan obat buat Alex, harus Alex habiskan ya? Biar cepet sembuh."
"Iya Papa ciap!" kata Alex sambil membentuk tanda hormat dengan tangan di dahinya.
"Anak pintar." Kana mengusak rambut Alex sayang. "Papa berangkat dulu na." pamit Kana sambil kembali mencium dan mengecup kening Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕂𝕠𝕟𝕥𝕣𝕒𝕜 (𝙀𝙉𝘿)DITERBITKAN
Fanfic"Tuhan jika bisa aku ingin berhenti diwaktu ini. Aku ingin tetap menikmati dan mengenang moment ini. Tolong biarkan ia membalas perasaanku dan akan kujadikan dirinya satu satunya milikku yang akan selalu kujaga dan kucintai dalam setiap hembus nafas...