Bab 32. menyelamatkan nata

2.9K 297 60
                                    

BAB 34

Setelah meninggalkan rumah sakit kini Armew dan Shin sedang dalam perjalanan menuju markas Black Shaddow. Geng Mafia paling ditakuti dan disegani yang dipimpin oleh Thun, teman mereka. Memang Thun adalah seorang pebisnis, namun yang tak orang ketahui ia juga adalah seorang mafia.

Bisnis gelap Thun bergerak dibidang jual beli senjata dan obat-obatan terlarang. Tapi tak banyak orang yang tahu akan hal itu. Orang-orang mengenal Thun sebagai seorang pengusaha tambang yang sangat kaya dan sukses. Jadi, mereka tak akan curiga dari mana hasil kekayaan seorang Thun berasal. Karena di dunia bersih nya ia juga memang memiliki beberapa perusahaan yang di kelola oleh Niran pasangannya.

Sebenarnya bukan hanya Thun, Oab pun juga sama dengannya. Hanya saja Oab punya pekerjaan yang berbeda. Jika Thun bergerak di penjualan senjata dan obat-obatan terlarang. Oab memiliki bisnis penjualan organ dalam manusia. Dan di luar dunia hitamnya, bisnis bersih Oab di kelola oleh Gabb istrinya.

Saat ini mobil Armew sudah memasuki markas milik Thun. Tanpa banyak tanya, anak buah Thun langsung membukakan pintu pagar untuk mereka dan mempersilahkan mereka masuk.

"Silahkan masuk Tuan, mari saya antar untuk menemui Tuan Thun. Beliau sedang ada di akuarium. Mari ikuti saya!" ucapnya yang tahu jika Shin dan Armew pasti datang untuk bertemu Tuannya.

"Hmm.."

"Kau pergilah duluan! Kita akan mengikutimu di belakang." kata Shin.

Armew dan Shin mengikuti orang itu dari belakang. Hingga kini langkah mereka terhenti di depan sebuah ruangan yang cukup besar namun minim pencahayaan. Saat pintu di buka, dapat tercium bau anyir darah yang menguar di mana-mana. Aroma amis yang menyengat itu menyebar di udara dan masuk ke dalam indera penciuman mereka berdua.

"Huh! Bau banget sih! Huekk..!" keluh Shin mual.

"Udah tahan aja!" Armew yang sudah paham, begitu masuk langsung menutup hidungnya karena tak tahan dengan aroma ini. Sedangkan Shin sekarang tengah muntah karena telat menutup hidungnya.

Ternyata akuarium yang di maksud oleh anak buah Thun tadi adalah sebuah akuarium besar bagi ribuan piranha peliharaan Thun. Dan di lihat dari warna air pada akuarium tersebut dapat disimpulkan bahwa ikan-ikan tersebut baru saja selesai menikmati 'santapan' mereka.

"Thun!" panggil Armew dari luar pintu.

"Hei Bro, tumben datang kemari. Ada angin apa nih?" tanya Thun saat melihat ke dua sahabatnya itu.

"Nata diculik dan gue mau minta bantuan lo buat cari tahu keberadaannya." jelas Armew to the point.

"Apa lo bilang? Nata diculik?" ucap Thun kaget.

"Iya, dan kejadiannya bertepatan sama acara pesta amal tadi." kata Armew.

"Gue curiga, kalau ini adalah perbuatan orang dalam. Karena gak mungkin orang lain mampu membobol keamanan sistem mansion lo gitu aja." kata shin menjelaskan dugaannya.

"Shin bener. Tapi sebelum kita bahas yang lainnya, mending sekarang kita balik ke ruangan gue. Dari pada kalian pingsan disini." ucap Thun setengah mengejek.

"Sialan lo Thun! Ya udah deh, ayo! Emang gue udah gak tahan dari tadi muntah terus. Bisa-bisanya lo betah cium bau kayak gini." ucap Shin.

"Namanya juga udah terbiasa. Jadi, baunya udah biasa aja di hidung gue." ucap Thun sambil berjalan ke ruangannya.

Sesampainya di ruangan Thun, saat ini ketiganya langsung masuk dan kembali membicarakan tentang  penculikan Nata.

"Bener kata Shin, kayaknya penculikan Nata ini ada hubungannya sama dendam dari orang dalam. Soalnya di lihat dari tempat kejadiannya aja, gak mungkin orang bisa masuk gitu aja dan culik Nata. Secara keamanan mansion lo, kan lumayan canggih juga." ucap Thun berspekulasi.

𝕂𝕠𝕟𝕥𝕣𝕒𝕜 (𝙀𝙉𝘿)DITERBITKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang