BAB 7
Gemerlap lampu disko dan suara dentuman musik yang memekakan telinga tak mampu mengusik sosok pria tampan dengan kharismanya yang tersohor. Pria itu adalah Armew Sakda Phassakorn. Kini ia tengah menikmati minuman yang dipesannya di meja bartender sebuah klub seorang diri. Shin, sang sekretaris serta sahabatnya tak bisa ikut datang menemaninya kali itu.
"Bawakan aku segelas lagi!" titah Armew.
Tanpa menjawab, bartender itu hanya menganggukan kepalanya sambil menunjukan jarinya yang berbentuk 'OK' pada Armew. Tak lama segelas minuman kembali disajikan didepan pria itu.
"Thanks Bro." kata Armew mengangkat gelasnya lalu menenggak minuman itu meski hanya sedikit. Tak lama, ada dua orang yang mendekat kearahnya.
"Hei Bro! Dah nunggu lama lo?" sapa Thun, teman yang Armew tunggu sejak tadi. Ia datang bersama kekasihnya yang bernama Niran.
"Hmm.." jawab Armew berdehem.
"Hy Phi, maaf kami telat. Phi Thun kelamaan dandan udah kayak bebek kepanasan." sapa Niran sedikit menyindir Thun kekasihnya.
"Baby..." rengut Thun.
"Apa? Memang benar kan? Kau sibuk dandan. Memangnya dandananmu mau kau tunjukan pada siapa?" omel Niran pada kekasihnya.
"Baby, kan aku dandan juga buat kamu." jawab Thun.
"Huh! Aku tak perlu kau berdandan. Aku tak suka ada banyak hama yang berderet mendekatimu." kesal Niran.
"Sayang, jangan gitu. Kalau banyak yang mengerubutiku, itu artinya suami kamu ini emang tampan." cengir Thun sambil menaik turunkan alisnya.
"Terserah kau saja!" kata Niran kesal.
Keduanya memang sering berdebat kecil sehingga membuat Armew tersenyum melihat perdebatan itu.
"Dasar kalian ini." decak Armew sambil tersenyum. "Dari pada kalian berdebat disini mending kita pindah ke dalam!" ajak Armew lalu berpindah ke dalam ruangan yang dipesannya.
Setelah mereka masuk, tak lama kemudian, datang lagi teman Armew yang lain. Dia adalah Oab pria kocak nan tampan dan Gabb kekasihnya.
"Hey Brosky? Dah lama kalian datang? Di mana Shin dan Kiet?" tanya Oab yang baru sampai.
"Gak usah ditanya. Mereka gak bakalan dateng. Katanya Shin bakalan pergi ke Chiang Rai buat ketemu orang tua Kiet." jawab Armew.
"Ohooo! Jadi, mereka dah beneran serius mau nikah nih?" celetuk Oab yang hanya dijawab anggukan oleh Armew.
"Duh, duh, duh, kasihan bener di antara kita berempat kenapa tinggal lo doang sih yang masih jomblo?" kata Thun mengejek.
"Sialan lo!" kesal Armew yang disusul tawa para teman-temannya.
Saat ini Armew, Thun dan Oab sibuk dengan berbincang-bincang, sedangkan Niran dan juga Gabb mereka juga asyik mengobrol sendiri.
Masih di klub yang sama, saat ini Kana tengah mengantarkan minuman untuk tamunya di ruang VVIP.
"Maaf Tuan, ini minuman anda." ucap Kana seraya menyerahkan pesanan Thun di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕂𝕠𝕟𝕥𝕣𝕒𝕜 (𝙀𝙉𝘿)DITERBITKAN
Fanfic"Tuhan jika bisa aku ingin berhenti diwaktu ini. Aku ingin tetap menikmati dan mengenang moment ini. Tolong biarkan ia membalas perasaanku dan akan kujadikan dirinya satu satunya milikku yang akan selalu kujaga dan kucintai dalam setiap hembus nafas...