"Cin, ayo keluar, laper betol perut ini, butuh asupan nutrisi bergizi, sehat, seimbang." Aku memutar bola mata ku malas, Naomi membereskan alat tulis dan kini sibuk memandangi ku yang tengah menyalin bukunya. "Lama bener, tinggal nyalin padahal, gak payah mikir mikir." Cibir Naomi.
"Diem, setan. Lo malah ganggu, tambah lama nanti." Aku nyolot seketika, Naomi terkekeh dan berakhir menutup mulut berisiknya itu dan aku memilih untuk cepat cepat menyalin catatan milik Naomi.
Terdiam beberapa saat, Naomi mulai kembali memecah keheningan yang ada.
"Gue masih pemasaran sama tuh pembunuh, cowok apa cewek ya? Menurut lo gimana, Cin?" Naomi menopang dagunya dan menatap ku penuh tanda tanya besar. Aku menghela napas, tak menjawab untuk beberapa saat dan menyelesaikan tulisan ku dan akhirnya menoleh. "Gak tau, lagian ngapain sih kepo banget? Nanti kalo dia tau lo penasaran, bisa bisa lo berakhir kayak itu korban, amit amit, walaupun mulut lo kayak kaleng rombeng, gue gak rela." Cerocos ku seraya menaruh peralatan nulis di dalam laci meja, menaruh buku Naomi ke meja asalnya.
"Uuuu, sosweet banget. Tapi sumpah, gue penasaran. Sesuai riset gue di tahun 2024 ini, selama waktu berjalan setengah tahun, udah sampe sepuluh korban, dan rata rata korbannya pasti berlatar belakang lonte, lontong sate." Naomi diam sejenak sebelum kembali melanjutkan kalimat berikutnya. "Kenapa dari semua jenis perempuan, harus kupu kupu malam yang jadi korban? Dan, menurut gue, pembunuh nya orang berada pasti, makanya dia bisa apus semua bukti." Ucap Naomi.
"Terus?" Tanya ku yang mulai ikut penasaran, sedikit mengulik masalah ini tidak masalah seperti nya.
"Teori yang gue dapet sih, dari ciri ciri tuh korban, si pembunuh ngelakuin itu gak semata mata cuma karena bunuh aja---"
"Ya namanya psikopat, semua di bantai." Sela ku.
Naomi mendelik sinis.
"Dengerin dulu, oke, semua di bantai? Menurut gue malah enggak, sesuai yang gue bilang tadi, riset yang gue lakuin dari gue baca artikel di tahun ini, itu udah sekitar sepuluh perempuan yang kerjaannya kupu kupu malem di bunuh, secara sadis. Ya menurut gue sih, tuh pembunuh pasti emang punya dendam kesumat sama kupu kupu malam, atau kasarnya perek or lonte."
"Mulut lo kasar banget."
"Kalo mau ngulik sesuatu, jangan malu malu." Ujar Naomi dan menaruh bukunya ke dalam laci meja.
Kelas memang sudah sepi, semua orang semuanya keluar dan memilih untuk membeli makanan juga minuman untuk mengisi perut lapar mereka.
"Lo juga tau kan cerita gempar yang ada perampok bunuh ibu ibu karena cuma mau ambil emasnya gara gara kelaperan doang?" Aku mengangguk, berita itu sempat booming beberapa bulan yang lalu. "Bahkan gak sampe 24 jam si pelaku udah ketemu, sidik jari, baju korban, barang barang di deket korban, padahal jelas jelas juga di sana gak ada saksi mata karena kejadian itu di malem hari."
"Jadi?"
"Pasti pembunuhan berantai setengah tahun terakhir yang korbannya kupu kupu malam itu, orang kaya, Lo tau? Memanipulasi banyak orang itu gampang, bayar satu orang untuk tutup mulut, apus bukti, dia aman." Kini Naomi menyeringai. "Sampe gue tau siapa si pembunuh, gue bakalan..."
"Jangan aneh aneh, Nao!" Peringat ku kepada Naomi, perempuan itu benar benar nekat, takut saja dia akan melakukan hal hal di luar nalar yang malah membahayakan keselamatan hidupnya sendiri. "Pembunuh itu masih berkeliaran, jadi lo lebih baik diem, boleh tau, tapi kalo lo mau paham, banyak hal yang seharusnya lo gak tau, udah diem aja." Kata ku memberi wejangan sedikit, sedikit saja, sisa nya biar Naomi sendiri yang mikir.
"Ah lo mah gak asik, gue malah mikir kalo si Abang tampan psikopat itu, pasti ber damage banget, ganteng, berlumuran darah, scary but impressive, Cin."
Perkataan terakhir Naomi membuat ku terdiam seribu bahasa, tiba tiba aku blank, Adriel? Jantung ku berpacu lebih cepat, sial.
Ting!
Aku merogoh saku ku dan mengeluarkan ponsel ku dari sana, membuka layar dan menekan salah satu ikon aplikasi.
Elll man :
Kantin, makan siang, sayangAnda :
Wait, sebentar lagiElll man :
10 menit, telat dan hukum.Anda :
Iyaaa, sabar yaa, jangan hukum hukum, sakit banget.
Bye bye!---
"Siapa sih?" Aku menaruh hp ku ke tempat asal, Naomi adalah salah satu penggila Adriel, membuat ku segan jika harus bercerita mengenai hubungan ku padanya, ah, nanti saja, ada waktu yang tepat untuk aku harus menceritakan semua itu. Bukan sekarang, aku belum siap, bahkan untuk memberi tau publik bahwa aku milik Adriel saja aku tak mampu, dan Adriel pasrah untuk permintaan ku satu itu, walaupun sedikit tambahan karya yang membuat ku menangis semalaman.
"Notif Twitter, cerita kesukaan gue update, nanti aja pas balik sekolah gue baca nya." Kata ku berbohong, sedikit.
Naomi mengangguk anggukkan kepalanya percaya, perempuan berambut keriting itu berdiri dan mengulurkan tangannya ke hadapan ku. "Ayo, kantin." Aku menyambut tangannya dan kami berjalan keluar dari kelas.
***
To be continued
20.25, selamat malam, tidur yang nyenyak dan biarkan mimpi mu berkelana nanti, ya!
Hai? Jangan lupa untuk follow dan vote ini cerita pertama ku 💙
![](https://img.wattpad.com/cover/304870782-288-k673120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Boyfriend (SELESAI)
Teen Fiction❛Yang gila bukan gue, tapi dia.❜ -©2022. Pshycho Boyfriend by, Mayverse_ Ft. Jung Jaehyun-local. R= 16+ Publish : 27 Juni 2022 End : 12 Juli 2022