VI

86 17 1
                                    

kelas olahraga, sebenernya Jisung paling males gerak, kelas olahraga biasanya dia cuman duduk dipinggiran lapangan sama Seungmin si partner mageran nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kelas olahraga, sebenernya Jisung paling males gerak, kelas olahraga biasanya dia cuman duduk dipinggiran lapangan sama Seungmin si partner mageran nya.

tapi kali ini beda, karena dia udah kenal deket sama Hyunjin, dia harus nemenin Hyunjin yang berbanding balik sama dia, Seungmin juga belakangan ini lagi suka sibuk sendiri karena lagi pendekatan sama kakak tingkatnya. kebetulan setiap jam olahraga, kelas 12 biasanya keluar buat jam istirahat.

"asli gue mager Jin"

"coba dulu" Hyunjin ngasih bola basket yang ada ditangannya ke Jisung dengan wajah senyuman ciri khas nya, Jisung hanya menghela nafas dan melihat ke arah ring basket yang tidak terlalu jauh darinya.

Jisung melemparnya asal dengan teknik yang sudah diajarkan oleh gurunya, dan hebatnya masuk hanya dalam 1 kali percobaan.

"kan apa gue bilang lo bisa" Hyunjin mengusak surai hitam legam dari seorang Han Jisung membuat Jisung tersenyum kecil.

"ga ke temen-temen lo Jin? gue mau ke Seungmin dulu"

"nanti deh, males temen-temen gue bucin sama cewenya"

"gaada cewe ya lo" Jisung mengeluarkan pertanyaan yang tentunya dia tanyakan karena rasa penasarannya akan Hyunjin

"gaada, lagi nyari sih" Jisung menyenggol badan si tinggi dengan pelan dan disambut oleh tawa dari Hyunjin

"fuckboy jadi-jadian lo, btw kalo boleh tau mantan lo berapa? apalagi lo kan terkenal di nih sekolah"

"jangan gitu lah Jisuuung, gue ga terkenal. mantan ya, gue cuman pernah pacaran sama 3 orang"

"emang lo terkenal, 1 sekolah aja tau tentang lo. kalo ga salah lo pernah sama Yuna ya?"

"heem Yuna mantan gue, terus 1 lagi anak dari luar sekolah, 1 lagi....lo inget murid pindahan ga? si Felix Felix itu, gue pernah sama dia" mata Jisung melotot kaget dan lagi-lagi Hyunjin cuman ketawa ngeliat ekspresi dari temannya itu

"FELIX?"

"ssst jangan kenceng-kenceng, ini rahasia kita aja Ji. gue percaya sama lo"

"lo...pernah jadian sama tuh cowo?" Hyunjin mengangguk

"cowo termanis yang pernah gw liat dulu, gue juga gatau kenapa gue bisa suka sama dia, tapi emang asli, dia lebih memikat dari semua cewe di nih sekolah"

"wah gila, kalo boleh jujur Jin..." kalimat Jisung ngebuat Hyunjin yang awalnya sedang mengobrol sembari bermain dengan bola yang dia pegang, terhenti dan langsung fokus kepada temannya itu.

"gue juga suka sama cowo, kayaknya sih gue bisex" Hyunjin mengangkat tangannya dengan senyuman diwajahnya, memberi kode untuk mengajak Jisung high-five, tentunya Jisung balas

"sama, gue sadar itu semenjak ketemu Felix, how about you?"

"I don't know, gue tau aja karena dulu gue pernah suka sama seseorang secara online, walaupun gue tau dia segender sama gue, perasaan gue ga hilang dan semakin suka"

"interesting, kalo sekarang lo lagi suka orang?"

"engga sih, lagi penasaran aja sama 1 orang ini" jawab Jisung dan memberi senyuman kecil sebelum berjalan ke kantin setelah mendengar bel, tentunya diikuti oleh Hyunjin

"orang itu beruntung Ji"

orang itu lo kira-kira itu isi pikiran Jisung sekarang
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Minhooooo"

"kenapa Lix?" iya, Felix mantan dari Hwang Hyunjin sekarang 1 sekolah dengan Minho, Felix hanya pindah kesekolah Jisung sebentar, orang tua Felix memutuskan untuk memindahkan Felix ke sekolah swasta international karena ingin anaknya memanfaatkan kemampuan bahasa inggris nya lebih sering.

"ini tadi jatoh" Felix mengeluarkan buku catatan yang penuh dengan kata-kata yang kemarin entah lah di coret oleh siapa

"oh iya, makasih ya Lix" Minho tersenyum dan dibalas oleh tatapan khawatir dari Felix.

"You okay? anak-anak pada iseng sama kamu mulu"

"gue gapapa kok, dah biasa, selagi mereka ga main fisik gue ga peduli"

"aku temenin kamu deh, mayan setidaknya kalo jam istirahat aku bisa temenin kamu makan"

"gapapa Lix ga usah, nanti lo diomongin kalo sama gue"

"elah santai kalii,aku dah perhatiin kamu darilama suka sendiri, kamu keliatan dingin aku jadi takut. tapi ini sekalian hehe gara-gara buku kamu jatoh tadi. ternyata kamu baik" Minho akhirnya mengangguk dan Felix pun menunjukan senyuman manisnya yang membuat matanya lebih mengecil,

"makasih ya" akhirnya Minho bertemu orang baik lain selain si tupai, ngomongin tentang Jisung, Minho masih mikirin tentang Hyunjin.

Minho menghela nafas mengingat laki-laki tinggi itu, dia tahu dia akan kalah darinya karena bagaimana pun Hyunjin murid berprestasi, sedangkan dia? bahkan tidak dapat membela dirinya sendiri dengan baik.

Minho melihat Felix yang sudah berjalan menjauh darinya, pikiran yang seharusnya tidak terlintas dipikirannya itu muncul

apakah Felix bisa menggantikan posisi Jisung yang ada di hati gue sekarang?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
seperti rutinitas Jisung dan Minho, mereka bakal ngecall di aplikasi bernama discord itu setiap harinya bila tidak ada halangan. tawaan dan teriakan dapat terdengar dari kamar Jisung yang tidak terlalu besar itu, apalagi mereka berdua sedang bermain game.

"eh Ji, gimana lo sama Hyunjin?" Minho tiba-tiba bertanya sambil masih menggerakan jarinya di atas ponselnya itu karena mereka masih bermain.

"hmm ya gitu, temenan aja, gue juga gamau deketin dia gimana banget, gue ga yakin gue siap pacaran. kayaknya sih gue gajadi deketin dia aja, gue emang keliatan labil sih sekarang AHAHAHA, tapi ya daripada PHP in anak orang kan" perkataan Jisung membuat Minho terangguk-angguk walaupun tentunya tidak akan terlihat karena mereka tidak sedang video call.

"kenapa lo semales itu sama pacaran?" tanya Minho lagi.

"menurut gue komitmen itu bikin gue cape, ngeliat ortu gue atau sekitar gue yang pacaran kayaknya susah" tiba-tiba Minho tertawa saat mendengar perkataan Jisung ngebuat Jisung kebingungan.

"Ji gue tau lu pasti udah tau ini, namanya komitmen itu udah pasti susah tapi lo tau kan hal itu semua bisa dilewatin karena lo sayang banget sama pasangan lo? itu alasannya kenapa banyak orang milih bertahan, karena rasa sayang mereka lebih besar daripada segalanya sampe semua masalah pun bakal mereka berusaha lewatin"

"iya gue tau, tapi pengalaman pacaran gue yang sebelumnya juga nunjukin rata-rata kalo ada masalah ngeselin"

"mau coba sama gue? gue buktiin kalo pengalaman lo sebelumnya karena lo belom nemu orang yang bener-bener bisa ngejaga lo"

Afraid | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang