XXX

83 7 0
                                    

"buru-buru amat lo Ji"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"buru-buru amat lo Ji"

"first day of work" jawab Jisung sambil bergegas berjalan ke arah gerbang sekolahnya, mengabaikan teriakan Seungmin yang sedang bertanya maksud perkataannya apa, sepertinya Seungmin tidak percaya bahwa sahabat magerannya tiba-tiba memiliki pekerjaan.

"beneran kerja nih?" tanya Minho yang melihat Jisung yang ikut menaiki motornya

"yaiyalah" Minho hanya tertawa geli dan menjalankan motornya, tentunya untuk mengantar Jisung ke kafe yang kemarin mereka kunjungi.

Minho sih aslinya gapapa dengan Jisung yang mau kerja, dia malas aja kalau Jisung jadi sibuk terus lupa makan, dia ga sibuk aja suka lupa makan, apalagi kalau sibuk kan?

tentu saja alasan utamanya karena waktu dia untuk bersama Jisung pastinya akan berkurang, emang clingy berlebihan dasar, padahal pacarnya Tsundere dan cuek.

"nanti aku jemput ya" ucap Jisung yang langsung menatapnya dengan geli

"idih pake aku kamu"

"ya napa sih kan sama pacar sendiri" Jisung hanya tertawa geli, aslinya dia suka kok, ogah saja menunjukannya ke Minho.

"najis lo, iya nanti kamu jemput aku ya" Jisung langsung meninggalkan Minho untuk masuk ke dalam kafe,membiarkan Minho yang sedang senyum-senyum sendiri seperti orang tidak waras.

"ah Jisung sudah datang, silahkan ganti ke seragam kerja mu dulu" Jisung menganggukan kepalanya dan berjalan ke ruangan belakang, dia menemukan sweater putih panjang dengan nametag kecil yang bertuliskan 'Han Jisung', ada juga celana panjang hitam yang terlipat rapih disana.

Jisung langsung mengambil dan mengganti pakaiannya sebelum kembali keluar untuk menemui rekan kerjanya.

"wah kamu terlihat bagus sekali memakainya, salam kenal aku Ryujin" Jisung menerima jabatan tangan dari perempuan yang bekerja sebagai kasir disini, tentunya Ryujin mengingat Jisung yang kemarin datang bersama Minho. eh tiba-tiba sekarang malah jadi rekan kerjanya, bagus deh setidaknya dia ada teman yang sepertinya umurnya tidak jauh dengannya, rekan kerjanya kemarin seumuran juga sih.

hanya saja memang attitudenya kurang bagus, makanya Ryujin senang-senang saja saat mendengar dia akan berhenti bekerja.

"oh iya semalam kakak manager sudah mengirim mu list resep minuman kan?" Jisung menganggukan kepalanya dan merapikan beberapa cup atau apapun yang kurang rapih, iya dia ingat sekali dengan pesan yang semalam di kirim oleh managernya.

dia semalaman sibuk menghafal semuanya sampai Minho pusing sendiri melihat Jisung yang tidak bisa diam dikamarnya, bahkan Jisung tidur sangat larut karena hal ini.

"aku sudah lumayan hafal beberapa, mohon bantuannya ya kalau aku keliru" Ryujin tersenyum dan menganggukan kepalanya

"itu coba kamu layani pelanggan yang baru masuk" bisik Ryujin kepada Jisung, Jisung pun menurut langsung berjalan ke arah meja kasir dan tersenyum kepada pelanggan pertama yang akan dia layani.

"selamat datang di kafe Blessroll, ada yang bisa saya bantu?"

"aku ingin memesan 1 matcha latte atas nama Juyeon" jawab lelaki itu dengan senyuman, Jisung langsung mengetik orderannya, menggerakan jarinya dengan cepat di atas layar touchscreen tersebut.

"totalnya jadi 2500 won" Jisung menerima uang tersebut dan memberi kembalian beserta receipt kepada lelaki yang berada di hadapannya.

Jisung langsung bergegas untuk membuat minuman pertamanya, semoga saja dia tidak salah resep atau apapun.

Ryujin tentunya membantu Jisung, meskipun sepertinya tanpa Ryujin juga dia akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik sih.

"orderan atas nama Juyeon" panggil Jisung membuat lelaki itu datang menghampirinya dan mengambil minuman tersebut, tidak lupa juga mengucapkan terima kasih. Jisung tersenyum ramah sebelum kembali untuk berbicara kepada Ryujin.

"wah ternyata tidak terlalu sulit"

"kamu terlihat sudah cukup ahli tau, dulu saat pertama kali aku bekerja, sepertinya aku banyak menjatuhkan barang atau kesalahan kecil lainnya"

"jangan gitu lah, jadi ga enak" Jisung menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak terlalu gatal, aneh sekali rasanya mendapat pujian

"aneh ga sih ngomong pake aku kamu? kebiasaan sama orang baru gue jadi begitu" tiba-tiba saja Ryujin merubah tutur bahasanya membuat Jisung tergelak.

astaga kenapa tidak daritadi saja, dia tidak karena dia kira memang Ryujin tipe orang yang formal, ternyata tidak.

"daritadi dong Ryu, gapapa sih sebenernya, gue nyaman-nyaman aja"

Ryujin hanya cengengesan sendiri, sepertinya hari ini akan cukup sibuk, buktinya sudah ada rombongan pelanggan yang datang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
tidak terasa jam shift Jisung sudah habis, di hanya sedang menunggu Minho menjemputnya. namun dia masih berada di meja kasir sih bersama Ryujin, menemani Ryujin disana dulu sembari menunggu.

sekarang Jisung juga sudah tidak memakai seragam kerjanya, dia sudah kembali memakai seragam sekolahnya yang tadi pagi dia gunakan.

"eh Minho" itu bukan Jisung, tapi laki-laki bernama Juyeon yang memang masih duduk disana, sepertinya sedang nugas, Minho kenal dengan pelanggannya kah?

"Juyeon?" Minho terlihat menghampiri lelaki yang sudah beranjak dari tempat duduknya itu, Ryujin menyenggol lengan Jisung, tepatnya menyuruh Jisung untuk menghampiri pacarnya itu.

"lo suka ke kafe ini juga?" tanya Juyeon ke Minho yang langsung menggelengkan kepalanya

"engga sih, tapi kayaknya sekarang iya, gue mau anter jemput pacar gue yang kerja disini, nih orangnya" Minho merangkul Jisung yang sekarang sudah berada di sebelahnya

"bukannya pacar lo Felix ya?" Jisung tersenyum canggung, astaga dia masih merasa bersalah kepada pemuda bersurai blonde itu.

"udah engga, lagian lo tau darimana? udah lama ga ketemu padahal"

"waktu itu gue liat lo makan sama dia di kedai makan apa gitu. udah lama banget sih" Juyeon adalah laki-laki yang melihat Felix mengajak Minho makan untuk pertama kalinya, saat Felix mendapat coupon diskon tepatnya, Juyeon ini adalah sepupu jauh dari Minho yang memang tinggal di kota yang sama, tapi dia berada di ujung kota sih.

tidak terlalu dekat jika ingin kesini.

"oooh, engga kok gue udah ga sama dia"

"jagain Minho ya, dia agak nyusahin soalnya" ucap Juyeon membuat Minho mendecih, apa-apaan barusan?

"iya tau kok, emang nyusahin"

"udah udah, kasian pacar gue cape habis kerja, gue cabut dulu ya" Juyeon meng-iyakan mereka, Minho pun langsung menggenggam tangan Jisung untuk pergi ke motornya

"itu tadi siapa?"

"saudara jauh aku, kamu naksir sama dia?"

"oh iya dong, ganteng gitu" Minho memutarkan bola matanya dengan malas, kok pacarnya mata keranjang sih?

"bercanda, aku kan sukanya kamu bego" romantis tapi tidak romantis, tapi yasudahlah kalau buat Minho sih apapun yang Jisung katakan atau lakuin bakal bikin dia baper.

Afraid | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang