XXV

61 8 0
                                    

Jisung sedikit meregangkan ototnya saat turun dari bis bersama teman-temannya, tidur sambil duduk maupun sebentar ternyata pegal juga ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung sedikit meregangkan ototnya saat turun dari bis bersama teman-temannya, tidur sambil duduk maupun sebentar ternyata pegal juga ya.

atau dia nya aja ya yang remaja jompo? sepertinya iya sih.

"SELAMAAAAT, GILA LO PADA GA PERNAH GAGAL" teriak Seungmin yang langsung lari memeluk sahabatnya yang masih mengantuk itu.

"aku engga?" Chan yang muncul di belakang Jisung pun menatap ke arah pacarnya, Seungmin sih cuman cengengesan sebelum pindah memeluk kekasihnya itu.

Jisung mendecih melihat pemandangan sahabatnya yang sedang berbucin ria dengan kakak tingkatnya itu.

Jisung bisa melihat Hyunjin yang sebenarnya masih ada di sekolah juga, bahkan Hyunjin melihat ke arahnya dari jauh, Hyunjin sedang duduk di bangku panjang di lobby sekolah tapi tidak berniat untuk menghampirinya.

yasudah lah, semua ini juga dimulai karena dirinya, Hyunjin juga memalingkan pandangannya ke handphonenya, Jisung masih merasa bersalah juga karena perkataannya waktu itu.

bagaimana pun memang semuanya salah dia karena terlalu takut, sebenarnya yang dia lakukan ke Minho bukan hal yang menunjukan bahwa dia penakut, lebih ke nekat sih.

tapi semua ini dimulai karena dia yang selalu berusaha menghindari segala hal, bahkan sekarang dia membuat semua orang menjauh darinya kecuali Seungmin dan pacarnya.

"Ji itu didepan ada yang cariin lo" panggil Renjun membuat Jisung mengernyitkan dahinya, siapa? memangnya siapa yang bakal cariin dia?

ayah ibunya pulang? tapi sepertinya kemarin dia melihat story ibunya yang masih berada di kota lain, lagi arisan malahan.

Jisung berjalan ke gerbang sekolahnya, menemukan Minho yang sedang duduk di motornya, Minho kah yang mencarinya? tapi siapa lagi selain Jisung yang dia sangat dekat di sekolah ini.

Jisung pura-pura tidak tahu dan berniat untuk langsung jalan pulang kerumahnya, dia tidak ingin mengganggu hubungan sahabatnya lagi.

"Ji, napa pura-pura ga liat?" Minho menahan tangan Jisung dan Jisung hanya menghela nafas sebelum akhirnya menatap ke arah Minho yang tidak berniat untuk melepas tangannya.

"kan waktu itu memang jadi malam terakh-

"Ji gue suka lo, lo tau itu"

"itu sebelum lo ketemu Felix, stop. please focus on him, dia lebih baik dari gue"

"kenapa?" Minho menatap Jisung dengan dalam, Jisung memutuskan kontak mata mereka berdua dan memilih untuk melihat ke sepatunya saja, dia tidak ingin perasaannya malah bertumbuh lagi.

"Minho lo udah punya Felix, jangan jadi bajingan kayak gue yang nyakitin hati anak orang" Jisung melepaskan tangan Minho yang tadi masih menggenggam nya dan berjalan menjauh dari Minho yang masih diam ditempatnya, masih setia duduk di motornya tanpa berniat untuk mengejar Jisung

"gue udah putus sama Felix, karena gue suka sama lo" Minho mengatakan itu dengan suara yang keras, setidaknya cukup keras untuk Jisung mendengar suaranya, Minho tidak perduli jika anak sekolahan Jisung akan mendengar hal itu atau tidak, lagi pula dia memang ingin menjadikan Jisung miliknya.

Jisung tentunya memberhentikan langkahnya dan membalik badannya, menatap Minho dengan tatapan tidak percaya, gampang sekali untuk Minho mengucapkan hal seperti itu? dia jadi tidak enak kepada Felix, lagi-lagi ini semua salahnya

"Minho, lo balikan sama Felix, please gue tambah merasa bersalah sekarang"

"Ji, ini kemauan Felix juga, dia udah tau, kenapa lo selalu menghindari perasaan lo? padahal waktu itu bahkan lo nekat nyuruh gue ke rumah lo" hal yang waktu itu Jisung lakukan memang sangatlah nekat, bahkan jika orang lain tahu, sudah pasti dia akan dihujat.

"Ji, I like you a lot, gue cinta lo udah darilama" Minho berjalan ke arah Jisung, lagi-lagi menggenggam kedua tangan Jisung, menatap Jisung dengan dalam. tolong amankan jantung Jisung, Jisung ga kuat.

dia sudah tidak bisa menolak kalau seperti ini.

"tapi Minh-

"gue gamau nerima penolakan lagi, karena gue tau lo bakal nolak gue lagi dengan alasan lo takut gabisa jaga gue, atau nyakitin gue. gue ga peduli, gue gamau ngelepas lo lagi"

"kalo gitu gue gabisa ngapa-ngapain selain nerima lo" Jisung melepaskan genggaman tangan Minho dan menggantinya dengan pelukan erat yang dibalas juga oleh Minho.

dia rindu sekali dengan sahabatnya, yang mungkin sekarang sudah menjadi kekasihnya?

dia tidak peduli dengan status mereka, yang penting sekarang dia sudah bersama Minho lagi.

senyuman Minho tidak pernah luntur dari wajahnya, bahkan pelukan mereka juga masih belum lepas, suatu hal yang tidak disangka bahwa dia dan Jisung akhirnya bisa bersama.

iya, memang masih banyak hal yang harus mereka urus tentang hubungan mereka, namun setidaknya mereka sudah saling jujur tentang perasaan mereka kan?

"gue anter pulang ya Ji" Jisung mengangguk di bahu Minho sebelum akhirnya mengikuti Minho untuk berjalan ke motornya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"lepas dulu tangan lo"

"gamau ntar lo kabur"

"dih dikira gue hewan kali ye" Jisung mendecih dan melepaskan tangan Minho yang menggenggamnya dengan erat, dia hanya ingin membuka pintu rumahnya astaga.

Jisung membuka pintu kayu yang terkunci itu, dia melepaskan sepatunya dan langsung masuk kedalam, Minho juga ikut masuk dan mengikuti Jisung yang mengambil gelas di meja makannya.

"mau minum juga?" tawar Jisung ke Minho yang langsung menggelengkan kepalanya.

"jadi? lo mau langsung pulang atau...?"

"mau sama lo dulu, gue masih kangen" Jisung meletakkan gelasnya dan memeluk pinggang Minho sambil menatapnya dengan mata yang berbinar, wah pasti ada maunya nih

"nginep ya? gue juga kangen sama lo nyet"

"ga romantis bintang 0"

"dih" Jisung mendecih dan Minho hanya tertawa geli sebelum mengusak rambut Jisung, memang hobi sekali si Minho mengacak rambut orang lain.

"iya iya aku nginep Jisung sayaaang" jangan lupa juga, Minho jago bikin pipi pasangannya merona, bahkan sekarang Jisung sudah tidak dapat menatap Minho, pipinya bahkan sudah mirip seperti tomat.

bundar dan berwarna merah.

"diem lo"

"cium dulu baru diem"

"najis" Jisung melepas pelukannya dan langsung masuk kedalam kamarnya, meninggalkan Minho yang menertawakannya, pacar laknat.

"gue pulang ya" ledek Minho membuat Jisung langsung berteriak dari kamarnya

"ANJING LO"

yang sabar aja sih Minho malah punya perasaan sama Jisung yang memang tidak bisa bertingkah laku manis, tsundere tingkat dewa dia mah.

Afraid | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang