XXIX

80 6 0
                                    

Jisung yang baru saja mendapat chat dari Minho langsung berlari menuju ke gerbang sekolahnya, Minho sudah menjemputnya, tepatnya sudah dari tadi sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung yang baru saja mendapat chat dari Minho langsung berlari menuju ke gerbang sekolahnya, Minho sudah menjemputnya, tepatnya sudah dari tadi sih.

10 menit sebelum bel sekolahnya berbunyi, Minho sudah setia menunggu dimotornya, buat apa juga dia cepat-cepat ke sekolah Jisung setelah sekolahnya bubar? dasar bucin.

"udah daritadi disini? maaf gue ga buka hp di jam terakhir"

"engga kok, gue baru sampe"

"bohong, itu aja kayaknya lo udah kepanasan" Minho hanya cengengesan sendiri, dia kira Jisung bodoh kali ya.

"mau langsung pulang Ji?" Jisung langsung menggelengkan kepalanya dan naik ke belakang motor Minho, memeluk pinggang Minho yang sudah siap untuk menjalankan motornya.

"engga, mampir beli cemilan yok. gue jajanin, kasian muka lo udah merah karena kepanasan" Minho hanya menganggukan kepalanya, dia memang kepanasan, namun wajahnya juga menjadi kemerahan karena di peluk Jisung saat ini, jujur dia masih belum percaya ini laki-laki dibelakangnya sudah menjadi pacarnya.

Minho membawa Jisung pergi ke suatu kafe yang dia pernah kunjungi bersama Felix, sebenarnya dia ingin mengajak Jisung dulu, namun dulu kan Jisung sibuk dengan Hyunjin.

akhirnya baru kesampaian sekarang, cafe disini menyediakan berbagai jenis kue dan roti, jangan lupakan juga minuman mereka yang sangat unik dan enak.

cocok kok harga nya untuk kantong pelajar, seperti nya Minho cocok jadi brand ambassador dari kafe ini ya.

"pesen aja" Jisung menyenggol lengan Minho yang berada di sebelahnya

"lo mau apa?" Jisung menaikan bahunya

"terserah, gue ngikut aja, nanti gue yang bayar"

"1 strawberry cheesecake, 1 oreo cheesecake, 1 iced vanilla latte" belum saja Jisung menyerahkan kartunya, Minho sudah mendahuluinya

"aku aja kak yang bayar" Jisung menjauhkan kartu Minho membuat kekasihnya itu mendecih, namun sayangnya kartu Minho sudah di ambil duluan sama kasirnya.

sekarang Jisung hanya merenggut, hei dia sudah numpang tinggal di rumah Minho, setidaknya ijinkan dia membelikan makanan untuk Minho sebagai tanda terima kasih.

"gue aja kek yang bayar" Minho langsung menggelengkan kepalanya sambil membawa nampan yang berisi orderan mereka, Jisung hanya mengikuti Minho ke salah satu tempat duduk yang tersedia.

"anggap aja ini 1st date kita, jadi harus gue yang bayar" ah sial, Minho kenapa selalu berhasil membuat jantungnya berdetak kencang.

"ya tapi kan gue cuman mau ngebalas kebaikan lo yang udah ngebiarin gue tinggak dirumah lo"

"itu gue lakuin ikhlas karena gue sayang lo, bukan karena maksud lain. udah sih enakin aja, lo kan pacar gue" Jisung hanya diam dan memakan cheesecake yang berada di depannya, mata Jisung langsung berbinar.

ini enak sekali? kenapa dia tidak pernah tahu tentang tempat ini?

Minho yang melihat ekspresi Jisung hanya bisa tersenyum, gemas sekali pacarnya ini.

"enak banget ya?" Jisung langsung mengangguk, karena terlalu enak bahkan Jisung lupa tentang pembicaraan serius mereka tadi.

"oh iya, gue mau cari kerja, kayaknya- eh udah pasti sih uang saku gue bakal di cut sama ortu. jadi gue mau cari uang jajan"

"ikut"

"ga, gausah ikut-ikutan lo" Minho memutarkan bola matanya malas, kalau Jisung kerja nanti dia jarang bisa bersama Jisung dong?

hei Lee (bucin) Minho, dia serumah dengan mu, tolong kurangi sedikit dosis bucinmu.

"memangnya mau kerja dimana?"

"kayaknya gue mau kerja disini" Jisung menunjuk kertas yang tertempel di dinding kafe tersebut, iya sih memang mereka mencari pekerja part time.

"pulang malem dong?"

"ya gatau, palingan sore menjelang malem" Minho hanya bisa mendengus, Jisung melirik lelaki yang ada di hadapannya, ingin sekali ya selalu bersama nya?

"napa lo?"

"gapapa" Jisung hanya menggelengkan kepalanya, dia mengerti kok Minho ingin menghabiskan banyak waktu dengannya, karena banyak sekali hal yang mereka tidak lakukan belakangan ini sebelum mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih, pasti Minho ingin catch up dengannya.

Jisung beranjak dari kursinya dan pergi ke kasir kafe tersebut, menanyakan apakah posisi untuk pekerja part time masih dibuka atau tidak, sepertinya kasir tersebut langsung memanggil managernya.

siapa coba yang tidak tertarik bila ada lelaki yang memiliki wajah rupawan sepertinya melamar kerja? lumayan bukan? selain bisa mencuci mata setiap hari, akan ada banyak pengunjung juga yang ingin bertemu dengan nya.

manager dari kafe tersebut langsung mengajak Jisung untuk duduk di salah satu bangku, namun Jisung memilih duduk ditempatnya tadi, managernya pun mengikuti Jisung. lagipula tidak masalah juga harus interview dimanapun asal masih di kafe ini.

Minho yang melihat Jisung datang bersama manager kafe tersebut hanya diam dan menggenggam tangan Jisung yang entah kenapa tiba-tiba mendadak gugup.

"ah dia pacarmu ya?" tanya managernya membuat Jisung mengangguk malu, manager tersebut tersenyum.

"kalian terlihat cocok bersama, oh iya kenapa kamu ingin melamar bekerja disini?"

"aku membutuhkan uang tambahan, tenang saja aku tidak mendaftar karena hanya ingin coba-coba atau iseng saja" manager tersebut hanya menganggukan kepalanya

"sebelumnya kamu pernah bekerja ditempat lain?" Jisung menggelengkan kepalanya

"tidak sih, tapi dirumah aku sering membantu ibuku membereskan hal-hal yang berurusan dengan dapur dulu" Jisung jadi kepikiran, sekarang orang tuanya memikirkan dia tidak ya? apakah mereka berniat mencari Jisung?

"oh begitu, yasudah deh kami terima kamu saja, lagipula memang kita sedang sangat butuh part timer lagi karena pekerja lama kami baru saja berhenti" Jisung tersenyum senang dan menatap ke arah Minho yang juga tersenyum padanya, sekarang managernya serasa lagi ngontrak dibumi melihat mereka berdua, apalagi mereka masih berpegangan tangan.

"besok kamu datang kesini ya setelah selesai sekolah, shift mu hanya hingga pukul 5 sore kok" Jisung menganggukan kepalanya, lalu berdiri dan mengucapkan terima kasih pada manager kafe ini.

tidak di sangka sih dia akan diterima dengan semudah itu, tapi bagus lah.

setidaknya dia tidak harus keliling mencari tempat lain yang sedang mencari pekerja.

"tuh cuman sampai jam 5 kok" Jisung kembali duduk dan Minho hanya menganggukan kepalanya

"iya iya, abisin tuh cheesecakenya, habis ini kita langsung pulang" Jisung menurut dan menghabiskan cheesecake yang tersisa sebelum akhirnya meninggalkan kafe tersebut.

"jangan cemburu ya kalo gue layanin pelanggan besok" ejek Jisung membuat Minho mendecih, apa-apaan ini? ya iya sih dia bakal cemburu kalau ada yang genit ke Jisung, lagipula Jisung ini memang tampan dan manis.

"gabakal cemburu, kan lo emang milik gue"

Afraid | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang