V

108 16 0
                                    

perkataan Jisung berhasil membuat keduanya terdiam dan keheningan itu dipecahkan oleh Minho yang tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

perkataan Jisung berhasil membuat keduanya terdiam dan keheningan itu dipecahkan oleh Minho yang tertawa kecil.

"kadang gue bingung kenapa dunia ijinin gue punya perasaan ke lo, padahal dunia ini punya norma berbeda"

"gue juga bingung kenapa orang sekitar gabisa nerima gue apa adanya, kayaknya kalo orang tua gue tau, gue udah di usir"

"lo beruntung Lino, mama lo nerima lo dengan orientasi seksual lo" Minho menggenggam tangan Jisung dan Jisung hanya diam karena sudah terbiasa dengan kontak fisik dari Minho yang sering berlangsung semenjak pertemuan pertama mereka.

"ada gue disini, gue nerima lo kok" Jisung tersenyum kecil dan menghela nafas

"kadang gue gatau apa yang terjadi kalo gue ga ketemu orang freak kayak lo" Minho pura-pura ingin memukul Jisung dan hanya dibalas tawaan dari sang laki-laki berpipi tembam itu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
setelah Minho mengantarkan temannya itu ke kediamannya, Minho langsung pulang namun tidak ingin masuk kedalam rumah. Ia duduk di depan rumahnya dan menghela nafas sambil menatap langit yang sudah mulai gelap.

"Jisung....kenapa lo baik banget sama gue sampe gue jadi jatoh hati padahal gue tau, gue gabisa milikin lo selamanya"

"Minho? baru pulang?" suara ibunya yang baru saja kembali dari kerja membuat Minho mengangguk sebelum berdiri mengikuti ibunya masuk kerumah.

"anak mama kenapa?"

"gapapa ma" Minho tersenyum kecil dan menepuk pundak ibunya sebelum masuk ke kamarnya, tentunya sang ibu tidak akan langsung percaya, insting seorang ibu lebih kuat dari yang orang-orang bayangkan.

seperti biasanya, Minho membuka aplikasi yang sangat familiar bagi dirinya, setiap hari nya ia menghabiskan waktunya di voicechat hanya untuk mendengar suara Jisung, juga pembicaraan random dari Jisung karena dia bosan.

Minho masuk ke voicechat tersebut, iya hanya sendiri karena Jisung belum online dan masuk ke voicechat tersebut.

jam demi jam Minho menunggu Jisung masuk sembari mengerjakan tugas sekolahnya, namun belum juga ada suara berisik dari laki-laki yang mirip tupai tersebut.

"jisung kemana?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jisung membuka pintu rumahnya setelah berpamitan dengan Minho, ia masuk kerumah dan melihat raut mukanya ibunya, sepertinya ibunya sedang tidak mood lagi.

"kemana aja lo, kerjaan lo cuman pergi mulu kayak gapunya rumah" Jisung hanya terdiam dan berjalan ke kamarnya

"heh mau kemana lo"

"ke kamar ma"

"membusuk aja lo dikamar ga usah keluar-keluar, sekali keluar kayak ga inget rumah, mau jadi apa lo? ga guna" iya Jisung sudah terbiasa juga, karena dia tahu ibunya hanya terhasut emosi dan tidak benar-benar mengatakannya dari hati, jadi dia selalu mengabaikannya.

Afraid | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang