XVII

48 6 0
                                    

sejak kejadian kemarin, Minho selalu menghindar dari Felix, Minho jarang keluar kelas demi tidak bertemu dengan lelaki berambut blonde itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sejak kejadian kemarin, Minho selalu menghindar dari Felix, Minho jarang keluar kelas demi tidak bertemu dengan lelaki berambut blonde itu.

Sam pun tetap mengganggunya, bahkan sering mengirim teks ke nomor handphonenya terus menerus. dia bersyukur saja setidaknya handphone barunya tidak dirusak oleh Sam, Sam juga tidak menyakiti dia lagi, palingan hanya tiba-tiba menyiram dirinya dengan air yang bau toilet

iya menurut Minho itu masih lebih mending dibandingkan kekerasan fisik, karena ibunya pasti akan khawatir nantinya.

tepat pada hari sabtu, yaitu hari ini, festival besar di sekolahnya resmi di laksanakan, acaranya sangat meriah dan bahkan banyak anak-anak dari luar sekolahnya yang datang

entah untuk ikut lomba, atau hanya datang untuk meramaikan saja.

Minho? Minho sih datang karena harus absen, lagipula Jisung ingin datang dengan pacarnya kan?

Jisung dan Hyunjin sampai ke sekolah yang jauh lebih besar dari miliknya, Chan dan Seungmin yang ikut datang kesana juga ikut terpukau melihat gedung sekolah itu

"ini bukan pertama kalinya gue kesini tapi masih kaget" Hyunjin Jisung dan Chan langsung melihat ke arah Seungmin yang hanya mengernyitkan dahinya

"apaan? sepupu gue alumni sekolah ini"

tanpa banyak basa basi mereka langsung masuk, dan mengikuti suara yang sepertinya datang dari lapangan, Jisung melihat ke sekitarnya mencari sosok temannya itu alias Minho

aneh, Minho yang mengajaknya kesini, tapi bahkan laki-laku itu tidak terlihat di koridor sekolahnya yang masih ramai dengan siswa maupun siswi

"eh Felix" laki-laki berambut blonde itu membalikkan badannya, melihat ke arah mantannya dan juga 3 orang lain yang sedang bersama mantannya itu

"oh, haii, aku kira kalian tidak datang"

"dateng dongg, gila gue baru tau lo pindah kesini"

"hehe aku juga gatau Ji, tiba-tiba aja dipindahin kesini sama mama, btw ayo ikut akuu, ke stan makanan yok" mereka menganggukan kepalanya dan mengikuti Felix yang memang afal dengan rute sekolahnya sendiri

"oh iya Lix, Minho dimana?" Hyunjin melirik ke arah Jisung yang masih berada di genggamannya, dia berbohong kalo dia bilang dia tidak cemburu

mau bagaimanapun, Hyunjin tau bahwa Jisung kemungkinan memang suka dengan Minho, namun dirinya saja yang tidak sadar karena takut

"hmm jujur aku tidak tahu, dia terus-terusan menghindari ku belakangan ini" Jisung hanya menunduk dan dia merasakan Hyunjin mengusak rambutnya

"jangan sedih gitu, nanti pasti ketemu kok, lagian kan ada gue" Jisung tersenyum tipis dan mengangguk sembari mendapat kecupan dikeningnya dari Hyunjin

"ini mereka kayak friendzone ga sih?" bisik Seungmin ke Chan dan mendapat anggukan dari pacarnya itu

di sisi lain sebenarnya Minho tahu kalau Jisung sudah berada disekolahnya, iyalah dia mendengar anak seangkatannya membicarakan Hyunjin yang katanya sangat tampan, kalau ada Hyunjin sudah pasti ada Jisung

tidak sedikit juga yang iri dengan Jisung karena sangat dekat dengan Hyunjin, padahal Hyunjin saja hanya menjadi tamu disekolah ini, namun malah menjadi pusat perhatian.

Minho yang awalnya menyendiri dikelasnya itu, akhirnya beranjak dari kursinya, setidaknya dia harus menyapa temannya, dan berpartisipasi dalam acara sekolahnya, dia melangkahkan kakinya ke lapangan dimana acara dilaksanakan.

Felix, Jisung dan yang lain-lain sudah mulai jajan, tepatnya hampir mencicipi semua makanan yang ada di stan sekolahannya itu

wah disini sih surga makanan, bahkan author rasanya juga mau kesana buat makan-makan meskipun dompet tipis.

"eh sebentar ya gue mau ke toilet" perkataan Jisung di angguki oleh teman-temannya, dia berjalan di koridor sekolah yang tadi dia lewati, melihat-lihat poster maupun mading yang terpajang di dinding sekolah yang besar ini. namun dirinya malah salah fokus dengan 2 laki-laki yang berada dekat toilet alias tujuan awalnya mengapa dia pisah dari rombongannya

disana ada Minho yang sedang diam menghadap Felix yang terlihat sedang marah-marah kepadanya.

Felix memeluk Minho dan Minho memeluk Felix balik, Jisung bisa melihat Minho menangkup pipi Felix dan mengelus pipi teman lamanya itu

jujur saat ini Jisung rasanya ingin memberhentikan mereka, namun dia siapa? bahkan saat ini dia sudah dekat dengan orang lain, Minho juga menjauh dari dirinya entah karena alesan apa.

di saat Felix yang tiba-tiba menempelkan bibirnya ke milik Minho, Jisung langsung memutar balikkan badannya dan memilih kembali ke rombongannya

Jisung tanpa sadar mengepalkan tangannya setelah melihat pemandangan tersebut, kenapa dia seperti ini? memangnya dia membalas perasaan Minho yang jelas-jelas dia abaikan itu?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Minho, please don't try to run away from me again" Felix menahan tangan Minho yang baru saja keluar dari toilet itu

"Felix, lo tau kan alasan-

"Please! kamu harus tau kalo semua ini aku lakuin atas kemauan aku sendiri!" wajah Felix yang sudah memerah karena kesal, jujur membuat Minho merasa tambah merasa bersalah

"gue cuman gamau lo kenapa-napa karena gue"

"aku lakuin ini itu karena aku suka kamu Minho, aku itu suka kamu semenjak pertama kali aku jadi temanmu" Felix menabrakan tubuhnya ke badan Minho dan memeluknya dengan erat, Minho dengan ragu-ragu membalas pelukan Felix

"Minho please jangan jauhin aku lagi, aku gamau-

"udah jangan nangis lagi, gue jadi tambah merasa bersalah" Minho menangkup pipi Felix yang masih memeluknya dan menghapus air mata Felix dengan ibu jarinya, pipinya yang memerah, jangan lupakan hidungnya yang juga memerah sangat menunjukan bahwa Felix baru saja, bahkan memang sedang menangis sih.

"jangan jauhin aku lagi"

"iya iya" Minho tersenyum tipis, dan tiba-tiba saja Felix mempertemukan kedua bibir mereka dan Minho masih saja terdiam, Felix hanya mengecupnya dan pipi Felix yang awalnya sudah memerah tambah mengeluarkan warna merah lagi

Minho hanya tersenyum tipis dan mengajak Felix ke lapangan yang berisi banyak murid itu sambil berkata

"makasih Lix" Minho menggenggam tangan mungil Felix, Felix membiarkan hal itu terjadi, lagipula dia juga menyukai apa yang Minho lakukan kepadanya

"Jisung dan teman-temannya masih ada disana?" Felix menganggukan kepalanya dan memeluk lengan Minho dengan erat, membuat Minho tertawa geli, Felix memang sangat lah menggemaskan dan manis

"Minho, boleh tidak aku menganggap mu sebagai milikku, dan kamu jangan pernah menghindariku lagi" perkataan yang dilontarkan Felix membuat hati dan pikiran Minho kembali bingung, dia nyaman dengan Felix, namun entah kenapa ada perasaan bersalah ke Jisung jika dirinya dekat dengan Felix.

padahal Jisung kan sudah milik orang lain, harusnya dia juga boleh bahagia dengan Felix, akhirnya Minho memberhentikan langkahnya membuat Felix mengernyitkan dahinya sambil melihat ke arah Minho yang tiba-tiba saja berhenti,

"harusnya gue yang nembak lo, bukan lo yang nembak gue, tapi gue mau kok" mungkin ini sudah saatnya Minho memulai membangun perasaan baru dan mencoba melupakan perasaannya ke sahabatnya, meskipun apa yang dia lakukan saat ini belum tentu menjadi jalan yang terbaik.

Afraid | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang