Part :15

109 3 0
                                    

-Happy Reading-

Beberapa hari kemudian.

Alvaro berjalan sendirian menuju kelas, dia barusaja dari toilet. Tapi tiba-tiba Alex menghadang jalan, dan bersidekap dada di hadapan Alvaro.

"Mau apa lo?" tanya Alvaro dingin.

"Gue gabakal banyak omong kali ini, tapi gue cuma mau bilang. Kalau lo mau hidup Aldara tenang, lo putusin dia!" ucap Alex dengan di akhiri senyuman miring.

Alvaro membulatkan matanya, darimana Alex tau tentang hubungan dirinya dengan Aldara. Dia bahkan belum memberitau keempat temannya, tapi kenapa Alex bisa mengetahui nya.

"Jangan macem-macem lo Alex!"

Alvaro meraih kerah baju Alex dan mencengkram nya, dia benar-benar muak dengan manusia yg bernama Alex.

Alex melepaskan tangan Alvaro, dan merapihkan kerah bajunya.

"Gue gak bakal macem-macem. Kalo lo ikutin permintaan gue!"

Setelah mengatakan itu Alex pergi meninggalkan Alvaro, sedangkan Alvaro kembali ke kelas dengan perasaan bingung.

Dia tidak tau harus berbuat apa, jika dia tidak mengikuti perkataan Alex dia takut Aldara dalam bahaya. Tapi jika dia mengikuti perkataan Alex, dia tidak mau berpisah dengan Aldara.

"Lo kenapa Al?" tanya Edgar.

"Gapapa!" jawab Alvaro dingin.

"Lo punya masalah?" tanya Azka.

"Kalo punya masalah mending di ceritain, jangan di pendem sendiri." ucap Reza.

"Gausah sungkan sama kita Al!" celetuk Kenzo.

"Gue bilang gue gapapa!" ucap Alvaro dengan tatapan tajam.

Seketika mereka berempat menciut, dan memilih menyibukan diri masing-masing.

***

Jam istirahat tiba, Alvaro dan Edgar berjalan bersama ke kantin. Karna ketiga temannya sudah duluan, jadi mereka hanya berjalan berdua.

Saat di dekat kantin Alvaro berpapasan dengan Aldara, seketika dia teringat perkataan Alex dan memilih mengabaikan Aldara.

Aldara terdiam mematung, melihat Alvaro yg mengabaikan nya. Dia berpikir sejenak, ada apa dengan sikap Alvaro hari ini.

Aldara membuang jauh-jauh pikiran buruknya, dan memilih pergi ke kelas.

***

Setelah bell pulang sekolah berbunyi, Aldara menghampiri kelas Alvaro untuk berbicara padanya.

"Reza! Alvaro mana?" tanya Aldara saat melihat Reza keluar dari kelas.

"Oh dia udah ke parkiran kayanya." jawab Reza.

"Gue duluan ya, makasih info nya!"

Aldara berlari tergesa-gesa menuju parkiran, dia berharap Alvaro belum pergi agar dia bisa bicara.

Namun nihil, saat sampai di sana Aldara tidak menemukan Alvaro. Sepertinya Alvaro sudah pergi 5 menit sebelum Aldara sampai, Aldara mengatur nafasnya dan seketika air matanya menetes.

Aldara menghapus air matanya yg berjatuhan, lalu pergi ke halte untuk menunggu supirnya menjemput.

***

Aldara masuk ke dalam rumah, dan berlari kecil menuju kamarnya. Bahkan dia mengabaikan bundanya yg bertanya.

Saat sampai di kamar, Aldara langsung menangis sejadi-jadinya di kasur. Dadanya sesak, saat merasa Alvaro menghindar darinya.

Aldara meraih hp nya di nakas, dia langsung menghapus air matanya saat melihat nama Alvaro tertera di layar hp.

Aldara mengangkat panggilan telpon dari Alvaro, lalu menempelkan hp nya di telinga.

"Lo kemana aja! Tadi gue cariin ke kelas lo!" oceh Aldara.

"Temuin gue di taman deket rumah lo!" ucap Alvaro dingin.

Baru saja Aldara mau menjawab, telpon nya sudah Alvaro putuskan. Mendengar nada bicara Alvaro yg dingin, membuat dada Aldara semakin sesak.

***

Dengan mata yg sembab, Aldara menghampiri Alvaro di tempat yg Alvaro ucapkan.

Alvaro merasa sesak, saat melihat mata sembab Aldara. Dia tau Aldara pasti habis menangis karna tadi dia abaikan, dia semakin tidak sanggup untuk melepas Aldara jika seperti ini.

"Alvaro!"

Aldara memeluk tubuh kekar Alvaro, sedangkan Alvaro hanya diam tidak membalas pelukan Aldara.

"Lo kenapa tiba-tiba ngehindar dari gue!?" tanya Aldara dengan air mata yg mengalir.

"Apa gue punya salah sama lo?"

Alvaro bungkam.

"Jawab Alvaro!" tanya Aldara emosi.

Alvaro menarik nafas kasar.

"Gue mau kita putus!"

Deg!

Aldara menatap tidak percaya pada lelaki di depannya, semudah itu Alvaro mengatakan 'Putus' tanpa tau apa masalahnya.



Jujur aku agak sedih bikin part ini:(
Gak rela mereka putus sebenarnya 😭

Maaf ya kalo part ini kurang bagus, karna cuma ini yg ada di otak aku:)
Jangan lupa vote..
Makasih<3

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang