Bonus Chapter!

105 6 0
                                    

Hallo..
Ada yg kangen sama cerita ini?😁
Aku lagi kangen sama cerita ALVARO mangkanya aku bikin bonus chapter..
Sebenernya udah dari lama banget pengen bikin bonus chapter huhu, tp baru ada idenya sekarang.

Buat kalian yg nungguin dan ikutin cerita ini dari awal sampe akhir, aku ucapin makasih, pokonya aku sayang kalian 😍❤

-Happy Reading-

Seorang gadis cantik tengah duduk sendirian di bangku yg berada di bawah pohon, dia menangis sambil menatap foto seorang lelaki.

"Kenapa? Kenapa gue gapernah bisa ikhlasin kepergian lo?" lirih gadis itu.

"Kenapa tuhan ngambil lo dan bikin gue menderita." isaknya.

Gadis itu mendonggak ketika merasa ada yg menyentuh pundaknya, dia menganga ketika melihat wajah lelaki yg selama ini dia rindukan.

"A-alvaro? Ini beneran lo?" tanya gadis itu dengan air mata yg menetes.

Lelaki yg berdiri itu adalah Alvaro, dan gadis yg menangis itu adalah Aldara.

Aldara langsung berhambur memeluk tubuh Alvaro, tubuh lelaki yg sangat sangat ia rindukan.

"Maafin gue ya ra, gue gabisa terus ada di sisi lo." ucap Alvaro sambil mengusap surai rambut Aldara.

Aldara menangis sesenggukan, "Gue kangen sama lo Al, gue kangen." lirihnya.

Gadis itu mengeratkan pelukan nya, seolah tidak ingin jika Alvaro pergi jauh lagi dari dirinya.

"Gue juga kangen sama lo ra, tapi sekarang dunia kita udah beda. Gue udah bahagia di dunia gue, dan lo harus bahagia di dunia ini ya." ucap Alvaro sambil mengusap punggung Aldara.

"Nggak! Gue gabisa bahagia tanpa adanya lo di sisi gue!" isak gadis itu.

Alvaro melepaskan pelukan nya, kemudian memegang kedua bahu Aldara.

"Kalo lo ngga bahagia di sini, gue juga gabakal bahagia di sana ra." ucap Alvaro sambil mengusap air mata Aldara yg berjatuhan.

"Lo harus janji sama gue, kalo lo bakal selalu bahagia di sini." ucap Alvaro sambil tersenyum lembut.

Aldara mengangguk angguk, "Gue bakal bahagia di sini demi lo!" seru Aldara dengan suara yg parau.

Alvaro kembali memeluk tubuh gadis yg di cintai nya, gadis yg menjadi cinta pertama dan terakhirnya. Gadis yg menjadi alasan nya selalu tersenyum.

"Gue harus pergi ra, jaga diri lo baik baik. Suatu saat akan ada lelaki yg datang mencintai lo, seperti gue mencintai lo, Aldara Dwi Putri." ucap Alvaro.

Aldara melepaskan pelukan itu, kemudian menatap dalam manik mata lelaki yg sangat di cintai nya.

Perlahan lahan tubuh mulai Alvaro menghilang, Aldara tidak bisa menahan tangisan nya.

"Gue bakal selalu ada di lubuk hati lo yg paling dalam ra, sampai jumpa di kehidupan selanjutnya." ucap Alvaro untuk terakhir kalinya.

Alvaro tersenyum lembut sebelum tubuhnya benar benar menghilang, dan dia kembali ke alam nya.

Tubuh Aldara merosot ke bawah, gadis itu kembali menangis dengan terduduk di rerumputan.

"Tuhan kenapa takdir ku harus seperti ini, apa kesalahan yg aku buat hingga tuhan mengambil nya dari hidup ku?" teriak Aldara sambil menatap langit yg terlihat mendung.

Tak lama setelah itu hujan mulai turun, Aldara sama sekali tidak berniat untuk pergi, dia ingin tetap berada di situ dan membiarkan tubuhnya basah di guyur hujan.

***

Hari ini tepat 1 tahun kepergian Alvaro, orang orang yg Alvaro sayang sudah berziarah ke makam Alvaro. Termasuk Aldara, gadis itu datang sendiri tanpa di temani siapa pun.

"Ga kerasa ya Al, udah satu tahun lo pergi. Jujur gue gapernah bisa lupain lo, tapi gue udah ikhlas ko Al. Lo bener gue harus bahagia di dunia ini, sekarang gue punya seseorang yg akan selalu ada buat nemenin gue. Seseorang yg lo bilang akan mencintai gue seperti lo, dan gue akan berusaha untuk nerima dia di hidup gue dan hati gue. Makasih buat semuanya, makasih lo udah pernah ada di hidup gue, dan jadi bagian dari takdir gue. Meskipun akhirnya takdir itu yg misahin kita." ucap Aldara sambil mengusap batu nisan yg bertuliskan nama Alvaro.

"Lo akan selalu ada di hati gue dan di dalam kenangan kita, gue akan selalu inget semua kata kata lo, dan gue pasti akan selalu bahagia di dunia ini meskipun nggak sama lo." ucap nya lagi.

Setelah itu Aldara menaburkan bunga ke makam Alvaro, tak lupa dia juga menyiramkan sebotol air.

Aldara tersenyum lembut sambil mengusap batu nisan Alvaro kembali, kemudian setelah itu dia bangun dan beranjak pergi meninggalkan makam Alvaro.

***

Setelah berziarah dari makam Alvaro, Aldara memutuskan untuk datang ke tempat favorit Alvaro, yaitu pantai.

Dia akan menyaksikan matahari terbenam, seperti yg biasa dia lakukan bersama Alvaro.

"Aldara." panggil seorang lelaki yg duduk di samping gadis itu.

"Hm?" dehem Aldara lalu menoleh ke arah lelaki tersebut.

"Makasih ya udah mau nerima gue dalam hidup lo, gue tau lo masih mencintai Alvaro dan akan selalu mencintai dia. Tapi gue akan berusaha semaksimal mungkin, buat bikin lo bahagia ra." ucap lelaki itu.

Aldara tersenyum lembut, "Gue juga mau bilang makasih sama lo gar, makasih udah mencintai gue sepenuh hati lo." ucap Aldara.

Lelaki yg sekarang duduk bersama Aldara tak lain adalah Edgar, sahabat dari almarhum Alvaro yg sekarang menjadi kekasih Aldara. Aldara kembali ke tempat yg sama, namun dengan orang yg berbeda.

Sekarang Edgar adalah alasan kenapa Aldara selalu tersenyum, ucapan Alvaro tentang akan ada lelaki yg mencintai Aldara seperti Alvaro mencintai nya itu benar.

Alvaro Adijaya akan tetap menjadi Alvaro yg sama, untuk orang orang yg menyayangi nya.

"Gue! Aldara Dwi Putri akan selalu mencintai dan menyayangi lo..  Alvaro Adijaya." batin Aldara.

Aldara menatap keindahan langit dan senja, yg hadir secara bersamaan.

"Dan gue! Edgar Emilliano Addison akan mencintai dan menjaga Aldara seperti Alvaro mencintai dan menjaga nya." batin Edgar.

Lelaki itu tersenyum lembut sambil menatap wajah Aldara dari samping, kemudian dia beralih menatap indahnya langit.

Dan di atas sana ada Alvaro yg tersenyum, melihat gadis yg di cintai nya bahagia bersama sahabatnya. Kini dia sudah merasa tenang di dunianya.

Gimana sama bonus chapter nya? Semoga kalian suka huhu..
Maaf ya kalo kurang bagus dan kurang dapet sedih nya 🙂

Makasih banyak buat yg udah baca dan vote cerita ini 😻

Jangan lupa vote nya.

Love you 😍

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang