Part :20

90 2 0
                                    

-Happy Reading-

Pagi ini Alvaro dan keempat temannya tidak nongkrong di kantin, melainkan nongkrong di lapang basket.

Reza dan Kenzo bermain basket, Edgar dan Azka bermain gitar sedangkan Alvaro sibuk memainkan hp nya.

"Eh ngapain noh si Alex nyamperin kita!" seru Azka.

Mendengar itu Alvaro menoleh, dan benar saja Alex sedang berjalan di ikuti 2 teman nya menghampiri Alvaro.

"Heh ngapain lo ke sini? Mau nyari ribut lo!" tanya Edgar dengan nada kesal.

"Gue kesini gak mau nyari ribut, gue mau ngomong secara baik-baik." ucap Alex santai.

"Ck! Gaya lo ngomong secara baik-baik." cibir Azka.

"Orang yg suka nyari ribut kaya lo mana bisa ngomong secara baik-baik!" ketus Edgar.

"Mau ngomong apaan lo?" tanya Alvaro dingin.

"Gue mau damai sama lo." jawab Alex.

Edgar dan Azka cengo mendengar nya, ini beneran Alex mau damai? Pikir keduanya.

"Lawak lo ya!" pekik Azka.

"Kenapa lo mau damai sama gue?" tanya Alvaro dengan nada dingin andalan nya.

"Gue cuma gamau aja musuhan lagi sama lo, gue cape punya musuh." ucapnya sambil menunduk.

Alvaro menaruh hp nya ke saku celana, lalu berdiri di hadapan Alex.

"Gue terima permintaan damai lo!" ucap Alvaro datar.

"Al serius lo mau damai sama ni anak?" tanya Edgar.

Alvaro hanya menjawabnya dengan anggukan, lagi pula apa salahnya berdamai kan.

Melihat ketiga temannya yg sedang berbicara dengan Alex, Reza dan Kenzo pun menghampiri mereka karna kepo.

"Wehh ada apa nih?" tanya Kenzo heboh.

"Kayanya serius amat." celetuk Reza.

"Kepo lo bedua!" cibir Azka.

Alvaro menatap ke empat temannya jengah, mereka ini selalu saja prik dalam setiap keadaan.

"Sorry ya Al gue udah ganggu hubungan lo sama Aldara." ucap Alex lirih.

Alvaro hanya membalasnya dengan anggukan.

"Kumpulin semua anak-anak di sini sekarang!" perintah Alvaro pada Edgar yg langsung di laksanakan.

"Lo juga panggil anak buah lo, gue gamau perdamaian ini cuma kita kita aja yg tau." ucap Alvaro datar pada Alex.

Alex mengangguk, lalu menyuruh salah satu teman nya untuk memanggil yg lain.

Sekarang geng Black Wolf dan geng nya Alex sudah berada di lapang basket, para siswa dan siswi menyaksikan perkumpulan dua geng yg di ketuai oleh Alvaro dan Alex itu dari depan kelasnya masing masing.

"HARI INI GUE UMUMIN KE KALIAN SEMUA KALAU GUE SAMA ALEX UDAH DAMAI. GA ADA LAGI PERMUSUHAN ANTARA BLACK WOLF SAMA ALEX, DAN KALO GUE DENGER ADA YG BERANTEM LO BAKAL TAU SENDIRI AKIBATNYA!" ucap Alvaro melalui toa.

Setelah itu Alvaro dan Alex berjabat tangan sebagai tanda Perdamaian, seluruh siswa dan siswi bertepuk tangan.

Para anggota Black Wolf dan anggota geng nya Alex saling berjabat tangan, mereka semua merasa lega karna akhirnya berdamai.

"Sorry ya Ed waktu itu gue ngeroyok lo." ucap Alex pada Edgar saat berjabat tangan.

"Iya udah gue maafin, lagian sekarang kita semua temen." ucap Edgar.

Setelah Alvaro menolong Alex saat di keroyok, Alex merasa berhutang budi padanya. Dan dia sadar jika seharusnya dia tidak bermusuhan dengan orang sebaik Alvaro, karna itu pagi ini dia menghampiri Alvaro dan mengajak untuk berdamai.

***

Alvaro sedang bersantai menonton tv, sambil memakan camilan yg dia ambil dari kulkas.

"Alvaro!" panggil Adinda yg menghampiri Alvaro.

"Kenapa mah?"

"Bisa anterin mamah ga?"

"Emang mamah mau kemana?"

"Mamah mau ke rumah tante Dewi."

"Oh iya bisa ko mah bisa, bentar ya Alvaro siap siap dulu." ucap Alvaro lalu pergi ke kamarnya.

Setelah selesai bersiap siap, ibu dan anak itu langsung pergi menggunakan mobil.

Sekarang Alvaro dan ibunya sudah sampai di depan rumah Aldara.

"Kamu mau ikut masuk sayang?"

"Alvaro tunggu di sini aja ya."

"Yaudah mamah masuk ya."

Alvaro hanya mengangguk, lalu Adinda pun masuk ke dalam.

Melihat bangku taman yg kosong, Alvaro pun memilih duduk di sana. Ah sayang dia dan Aldara masih belum kembali, padahal dia ingin sekali duduk berdua bersama Aldara di sini.

"Ehm." dehem seseorang.

Alvaro menoleh ke samping, dia tersenyum lembut saat melihat Aldara yg berdiri di samping bangku.

"Aldara?"

"Kenapa ga ikut masuk ke dalam?" tanya Aldara yg sudah duduk di samping Alvaro.

"Gapapa pengen nunggu di sini aja." jawab Alvaro yg fokus menatap ke depan.

"Lo udah damai ya sama Alex." cicit Aldara.

Alvaro menoleh sekilas, dan hanya membalasnya dengan anggukan.

"Gue ikut seneng denger kalian udah damai."

"Iya." ucap Alvaro singkat karna tidak tau mau bicara apalagi.

Suasana menjadi hening, baik Alvaro maupun Aldara tidak ada yg memulai pembicaraan.

"Aldara." panggil Alvaro pelan.

Aldara menoleh.

"Lo masih benci sama gue?" tanya Alvaro ragu.

Aldara menggeleng pelan, dan tersenyum lembut.

"Rasa cinta gue udah berhasil ngalahin seluruh rasa benci gue ke lo." ucap Aldara.

"Lo mau terima gue lagi?"

Aldara mengangguk mantap.

Alvaro yg mendapatkan jawaban 'iya' dari Aldara, langsung memeluk gadis itu.

"Makasih!" lirihnya.

Aldara membalas pelukan Alvaro, dan menyandarkan kepalanya di dada bidang cowo itu.

"Gue mau jelasin alasan gue ninggalin lo." ucap Alvaro setelah melepaskan pelukan nya.

"Gue udah tau semuanya, jadi lo gak perlu jelasin apa apa lagi." ucap Aldara lembut.

"Lo tau dari siapa?"

"Edgar. Beberapa hari yg lalu dia cerita semua ke gue, dia bilang kalo lo di ancem sama Alex. Gue ngrasa bersalah karna udah marah sama lo, bahkan sampe nampar lo."

"Nggak hey, lo gak salah ko. Gue emang berhak dapet itu dari lo, sekarang gue janji bakal selalu lindungin lo dan bahagiain lo." ucap Alvaro sambil menggenggam kedua tangan Aldara

Aldara mengangguk angguk, lalu kembali menyandarkan kepala nya di dada bidang Alvaro.

Di belakang mereka ada dua ibu-ibu yg sedang terkekeh gemas, karna melihat kedua anaknya.

"Aduhh gemes banget sih mereka!" pekik Dewi.

"Akhir nya kita jadi besan lagi." ucap Adinda antusias.

"Ayah nya Aldara sama mas Adijaya pasti seneng kalo denger anak anaknya udah akur lagi. " ucap Dewi.

Adinda mengangguk setuju, tadinya Adinda mau pamit pulang tapi pas sampai di depan pintu dia berhenti untuk melihat pemandangan indah itu bersama Dewi.








Gimana gimana seru ga?
Semoga kalian suka sama part ini..
See you <3

Jangan lupa Follow+Vote+Komen.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang