Part :28

66 2 0
                                    

-Happy Reading-

Seorang gadis cantik tengah duduk di bawah langit malam yg di penuhi dengan gemerlap bintang, gadis itu tak lain adalah Aldara.

"Ehm putri ayah lagi ngapain?" ucap seorang lelaki paruh baya.

Aldara menoleh lali tersenyum lembut, "Eh ayah, sini duduk." Aldara menepuk tempat di sampingnya.

Wilantara pun menurut, dan duduk di samping putri cantik nya.

"Ayah punya sesuatu buat putri ayah yg cantik ini." ucap Wilantara.

"Beneran yah?" tanya Aldara antusias.

Wilantara mengeluarkan sebuah kotak, yg tadi dia sembunyikan di belakang punggung nya.

"Nih buat kamu."

Aldara mengambil kotak itu, lalu segera membukanya. Mata gadis itu berbinar ketika melihat isi dalam kotak kecil yg di berikan ayah nya, sebuah kalung emas dengan bandul berbentuk bintang.

"Wahh ayah bagus banget!" ucap Aldara antusias.

"Sini ayah pasangin." Aldara langsung mengangguk dan memberikan kalung nya.

"Wahh cantik ayah kalung nya." pekik Aldara.

"Cantik kaya putri ayah." Wilantara menyentuh hidung Aldara menggunakan telujuk nya.

Aldara terus memandangi kalung yg terpasang di lehernya itu, dia sangat sangat merasa senang mendapatkan hadiah dari sang ayah.

"Jaga baik baik kalung dari ayah ya, kalo Aldara kangen sama ayah Aldara tinggal liat kalung itu aja." ucap Wilantara sambil mengusap surai hitam putrinya.

Aldara mengangguk angguk, lalu gadis itu memeluk erat ayah nya.

***

Sinar matahari pagi menerobos masuk saat hordeng di buka, karna merasa terganggu Alvaro menarik selimut hingga menutupi kepala nya.

"Alvaro ayo bangun sayang, udah pagi nanti kamu telat loh." ucap Adinda sambil menarik selimut Alvaro.

"Alvaro masih ngantuk mah." ucap nya dengan mata yg masih tertutup.

Adinda menarik tangan Alvaro, hingga Alvaro terduduk.

"Udah ayo bangun, mamah tunggu di bawah." setelah itu Adinda langsung pergi meninggalkan kamar Alvaro.

Alvaro beranjak dari kasur, lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan bersiap siap, Alvaro langsung turun ke bawah untuk sarapan.

***

Edgar, Azka, Reza dan Kenzo sedang duduk di pojok belakang, mereka berempat berkumpul sambil memakan jajanan yg di beli di kantin sebelum masuk ke kelas.

"Eh hari ini ulangan IPA anjir!" pekik Kenzo.

"Lah iya gue lupa jir!" ucap Reza sambil mengacak rambut nya.

Azka memutar bola mata malas, "Ya elah kaya baru pertama kali ulangan aja lo bedua!" cibir nya sambil memakan kacang.

Edgar terkekeh, "Biasanya juga lo bedua nyontek noh ama si aji." ledek nya.

Kenzo menjentik kan jarinya, "Bener juga lo, ngapain gue pusing ya."

Reza berdecak, "Mangkanya kalo punya otak di pasang jangan di kantongin." kekeh nya.

"Gini nih kalo anak hasil download di shope." ucap Azka di akhiri tawa.

"Efek gratis ongkir." celetuk Edgar.

Mereka berempat tertawa terbahak bahak, Alvaro yg melihat keempat temannya tertawa hanya menggeleng gelengkan kepala karna tingkah mereka.

***

Aldara turun dari motor Alvaro ketika sudah sampai di depan rumah, gadis itu membuka helm yg ada di kepala nya lalu memberikan nya pada Alvaro.

"Makasih ya udah nganterin gue." ucap Aldara.

Alvaro mengangguk, "Sama sama sayang."

Pipi Aldara memerah, "Hahaha lucu banget sih." tawa Alvaro.

"Brisik lo, pulang sana." ucap Aldara dengan kekehan.

"Dih ngusir nih ceritanya." balas Alvaro sambil membenarkan rambutnya yg berantakan.

Aldara hanya terkekeh, "Nanti sore gue jemput ya." ucap Alvaro lalu memakai helm nya.

"Hah jemput? Mau kemana dah?" tanya Aldara.

"Jalan jalan, gue mau ajak lo ke suatu tempat." jawab Alvaro santai.

Aldara hanya mengangguk, lalu setelah itu Alvaro menyalakan motornya dan langsung pergi meninggalkan rumah Aldara.

***

Seperti yg Alvaro katakan, sore ini dia menjemput Aldara. Cowo itu sudah ada di depan rumah Aldara, tak lama kemudian gadis itu keluar menghampiri Alvaro.

"Udah siap?" tanya Alvaro.

Aldara mengangguk, lalu naik ke motor Alvaro. Gadis itu heran kenapa Alvaro malah diam saja, tidak cepat jalan.

Alvaro menarik kedua tangan Aldara agar memeluk perut nya, hm pantes aja ga mau jalan ternyata pengen di peluk ayang.

"Ngomong aja pengen di peluk." kekeh Aldara.

"Biar lo ga jatoh." ucap Alvaro santai.

Cowo itu melajukan motornya, meninggal kan rumah Aldara.






Maaf kalo pendek..
Semoga kalian suka 😁

Jangan lupa vote nya.

See you next chapter<3

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang