Part :21

99 3 0
                                    

-Happy Reading-

"Alvaro ayo turun sarapan nya udah siap!" teriak Adinda dari ruang makan.

Tak lama Alvaro turun menghampiri kedua orangtua nya, lalu bergabung untuk sarapan.

"Mau di bikinin susu?" tanya Adinda yg sedang mengoles kan selai pada roti.

"Iya mah." jawab Alvaro sambil mengangguk.

Setelah selesai mengoles kan selai, Adinda pun pergi ke dapur untuk membuat kan susu hangat.

"Alvaro." panggil Adijaya yg sedang membaca koran.

"Iywa pwa?" tanya Alvaro dengan mulut yg di penuhi makanan.

"Ck! Abisin dulu makanan di mulut kamu."

Alvaro langsung mengunyah nya dan menelan nya, lalu memberikan cengiran pada sang ayah.

"Kenapa pah?" tanya Alvaro setelah minum segelas air putih.

"Katanya kamu udah balikan lagi ya sama Aldara." ucap Adijaya dengan mata yg fokus membaca koran.

"Iya." ucap Alvaro singkat.

"Papah harap kamu gak ngulangin kesalahan yg sama dan bikin kamu kehilangan Aldara lagi." ucap Adijaya menasehati putra semata wayang nya.

"Iya pah Alvaro gabakal ngulangin kesalahan yg sama, lagian sekarang ga akan ada yg nghalangin hubungan Alvaro sama Aldara." jelas Alvaro sambil meminum susu hangat buatan sang ibu.

"Kamu berangkat sama siapa hari ini sayang?" tanya Adinda yg duduk di hadapan Alvaro.

"Sama pacar Alvaro lah!" jawab Alvaro antusias.

"Yaudah cepetan abisin sarapan nya, abis itu berangkat biar ga telat."

Alvaro mengangguk angguk, lalu langsung menghabiskan sarapan nya. Setelah selesai sarapan, dia mengambil tas lalu pergi ke garasi.

Karna rumah Alvaro dan rumah Aldara tidak terlalu jauh, jadi hanya butuh waktu 30 menit saja untuk sampai.

Tok

Tok

Pintu rumah terbuka, dan muncul lah Dewi bersama Aldara.

"Eh Alvaro."

"Assalamualaikum tante!"

"Waalaikumsalam." ucap Dewi lembut.

"Udah siap?" tanya Alvaro pada Aldara yg berdiri di samping Ibundanya.

"Iya udah." jawab Aldara sambil mengangguk.

"Tante kalo gitu kita berangkat ya." ucap Alvaro sambil menyalimi tangan Dewi.

"Kalian hati-hati di jalan ya, jangan ngebut ngebut bawa motor nya." pesan Dewi.

"Bunda Aldara pamit ya." ucap Aldara sambil menyalimi tangan ibundanya.

"Iya sayang, hati-hati."

Mereka berdua nengangguk, Alvaro menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan rumah Aldara.

***

"Cie yg come back! Langsung berangkat bareng euy!" ucap kenzo heboh.

"Heleh bilang aja ngiri lo ken, tiap hari kan berangkat sendiri." cibir Azka di akhiri kekehan.

"Nah bener tuh, mana suka nebeng lagi." ucap Reza yg juga di akhiri kekehan.

"Eh parah lo bedua, kalo ngomong suka bener." ucap Edgar terakhir yg langsung mendapat tawa dari kedua temannya.

"Klean tega banget ya sama gue yg imut dan baik hati ini." ucap Kenzo dengan wajah melas yg di buat-buat.

Alvaro menatap jengah ke empat temannya, mereka ini suka heboh sendiri kaya ibu-ibu arisan.

"Brisik lo berempat!" ucap Alvaro datar.

Ke empat temannya langsung kicep, dan menelan ludah masing-masing.

"Eh woy nyari cewe dimana ye?" tanya Kenzo.

"Gaya lo nyari cewe, emang ada yg mau?" tanya Reza dengan wajah julid.

"Sembarangan, gini-gini juga ngantri yg mau sama gue." jawab Kenzo dengan pd nya.

"Serah lo dah ken." ucap Reza pasrah.

Edgar dan Azka terkekeh melihat nya, sedangkan Alvaro dia hanya diam dan memasang wajah datar khas nya.

***

Hari ini Alvaro dan keempat temannya memilih nongkrong di kantin belakang sekolah, di sini sangat sepi karna cuma anak-anak kelas 12 yg mampir.

Daerah ini bisa di bilang daerah kekuasaan Alvaro, biasanya sehabis pulang sekolah dia nongkrong di kantin ini bersama geng nya.

"Bi mie rebus 1 sama es teh nya satu ya." ucap Kenzo.

"Sebentar ya bibi bikinin dulu." ucap Bi minah pemilik kantin tersebut.

Sambil menunggu pesanan nya, Kenzo memilih untuk mabar ML sama Azka.

Edgar dan Reza sedang sibuk main gitar sambil nyanyi nyanyi, sedangkan Alvaro sibuk main hp sambil nyebat.

Ting

Melihat nama Aldara, Alvaro langsung membuka chat dari 'pacar' nya itu.

Aldara.
Lagi dimana?

Kantin belakang, kenapa emang?

Aldara.
Gapapa sih nanya aja hehe.

Nanti pulang bareng gue ya.

Aldara.
Ya iyalah orang gue berangkat sama lo, masa pulang nya jalan kaki!

Iya sayang.

Setelah mengirim pesan itu, Alvaro mematikan hp nya dan menghabiskan sebatang roko yg ada di sela-sela jarinya.

"Ka bayarin mie sama es teh gue dong." ucap Kenzo dengan mengeluarkan pupy eyes.

"Dih jijik gue Ken liat nya." cibir Azka dengan di akhiri kekehan.

"Ayolahh lo kan baik hati, ganteng pula." bujuk Kenzo.

"Halah lo kalo lagi ada maunya aja puji puji gue lo!" ketus Azka.

"Gue gak bawa duit nih, tar besok gue ganti deh." cengir Kenzo.

"Pesen makan tapi gabawa duit, susah si kalo orang hobinya nyari gratisan." kekeh Edgar.

"Katanya pengen punya cewe, tapi makan aja gabawa duit." celetuk Reza.

Mereka bertiga tertawa senang, sedangkan Kenzo hanya tersenyum kikuk.

Mata Kenzo berbinar saat melihat selembar uang lima puluh ribu di hadapan nya, dia mendonggak dan ternyata itu Alvaro.

Kenzo langsung mengambil uang itu dari tangan Alvaro. "Nah ini baru temen gue, makasih ya Al lo emang yg terbaek dah." ucap nya girang.

Alvaro hanya menjawabnya dengan deheman, sedangkan ketiga temannya menggeleng geleng kan kepala karna keluan Kenzo.


See you next part guys..

Jangan lupa Follow+Vote nya ya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang