Part :35 (END)

153 7 0
                                    

-Happy Reading-

Aldara menginjakan kakinya di pekarangan sekolah, biasanya dia akan bertemu setiap hari dengan Alvaro di sini.

Tapi hari ini, dia datang sendiri tanpa Alvaro yg biasanya selalu berada di sisi gadis itu.

Aldara berjalan menyusuri koridor menuju kelas, hari ini rasanya tidak ada semangat sama sekali bagi gadis itu.

"Pagi ra!" sapa Amanda ketika Aldara sudah sampai di kelas.

"Pagi." balas Aldara datar.

Amanda mengerti akan teman temannya ini, dia sudah tau kabar mengenai Alvaro dari Azka.

Aldara menaruh tas nya di bawah bangku, lalu setelah itu menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan.

Baru stengah jam berada di sekolah, Aldara sudah sangat ingin pulang lalu menemui Alvaro di rumah sakit.

Dan berharap saat dia datang, Alvaro sedang tersenyum ke arah nya kemudian memeluk nya.

***

Aldara tiba di rumah sakit bersama Edgar dan beberapa anggota Black Wolf yg berniat menjenguk Alvaro, namun saat sampai di depan ruang UGD Aldara melihat jika Adinda sedang menangis.

"Tante, kenapa tante nangis?" tanya gadis itu pada Adinda.

Adinda mendonggak, lalu dia memeluk Aldara.

"Alvaro udah ga ada." tangis nya.

Deg..

Aldara diam mematung, pikiran nya seketika kosong saat mendengar jika Alvaro sudah pergi.

"Nggak! Gamungkin, Alvaro gamungkin pergi!" ucap Aldara sambil menggeleng geleng.

Adinda terus menangis, sambil memeluk tubuh Aldara. Aldara melepaskan pelukan nya, lalu bergegas masuk ke dalam ruang UGD.

Saat masuk ke dalam dia melihat tubuh Alvaro sudah di tutup kain, dan alat alat yg semula terpasang di tubuhnya sudah di lepaskan.

Air mata Aldara berjatuhan ketika melihat nya, dia perlahan mendekat ke arah brankar dan berdiri di samping Alvaro.

Aldara membuka kain yg menutupi wajah Alvaro, kemudian tangisan nya pecah.

"Lo gaboleh tinggalin gue kaya gini Alvaro!" tangisnya sambil memeluk tubuh Alvaro yg dingin dan pucat.

"Ayo bangun! Gue gabisa liat lo kaya gini!" isaknya.

Kehilangan Alvaro adalah mimpi buruk untuk Aldara, dia tidak siap dan tidak pernah siap untuk kehilangan lelaki yg di cintai nya.

Edgar dan ketiga temannya masuk ke dalam menyusul Aldara, mereka berempat ikut menangis saat melihat Alvaro.

"Kenapa lo ninggalin kita semua secepet ini Al?" tanya Azka sambil menangis.

"Gue gabisa kehilangan temen sebaik lo!" isak Kenzo.

"Lo jahat pergi tanpa ngomong dulu sama kita semua!" isak Reza.

"Sekarang lo udah tenang, dan ga mgerasain sakit lagi kan Al?" tanya Edgar dengan berkaca kaca.

Tubuh Aldara merosot ke bawah, tidak dia tidak bisa hidup tanpa adanya Alvaro.

Edgar yg melihat itu mendekati Aldara, dan memeluk tubuh gadis itu.

"Kenapa Alvaro tega ninggalin gue gar?" tanya Aldara dengan sesegukan.

Edgar mengusap surai hitam Aldara, "Tuhan lebih sayang Alvaro." ucap Edgar.

Aldara menangis sejadi jadinya di dada bidang Edgar, dia benar benar tidak percaya jika Alvaro pergi secepat ini.

***

Seluruh anggota Black Wolf berdiri mengelilingi makam Alvaro, mereka semua begitu terpukul karna kehilangan ketua sebaik dan setegas Alvaro.

"Makasih Al udah jadi ketua yg baik dan bertanggung jawab buat kita semua, semoga lo tenang dan bahagia di sisi tuhan." ucap Edgar mewakili seluruh anggota.

Dia mengusap batu nisan, yg bertuliskan nama Alvaro. Kemudian menabur bunga, setelah itu menyiramkan air.

Ini sudah masuk hari ke 2 setelah kematian Alvaro, semua orang termasuk Aldara benar benar sedih karna kehilangan lelaki itu.

Semenjak pulang dari pemakaman Alvaro, Aldara terus mengurung diri di dalam kamar. Gadis itu hanya diam, lalu menangis sepanjang hari.

Bukan, bukan ini yg Alvaro inginkan ketika dia pergi. Namun apa boleh buat, rasa kehilangan yg begitu mendalam membuat Aldara terus bersedih.

Gadis itu tidak mau makan ataupun minum, yg dia lakukan hanya menangis sambil memeluk foto Alvaro.

Dia masih belum bisa untuk mengikhlaskan Alvaro, rasanya terlalu susah bagi Aldara.

Kini tidak ada lagi Alvaro yg akan selalu menemani nya, Alvaro yg selalu berusaha membuat nya bahagia. Ntah Aldara bisa atau tidak, hidup tanpa adanya Alvaro lagi.

Tapi Alvaro akan tetap hidup, dalam kenangan dan hati orang orang yg menyayangi nya.

-END-





Aaaa seneng banget akhirnya cerita ini tamat juga, maaf ya kalau sekiranya part terakhir ini kurang bagus, aku gabisa bikin akhir cerita yg sedih 🙂 Tp jujur ya, aku ngetik part ini bener bener kebawa perasaan 😭 Kaya beneran nyata aja gitu, aku yg bikin tp aku juga yg mewek :)

Btw makasih banyak buat kalian yg udah ngikutin aku dari awal chapter sampe akhir, tanpa kalian aku gabakal bisa sejauh ini ❤

Meskipun gabanyak yg vote, tp aku tetep seneng karna banyak yg mau baca 🤗

Sehat terus kalian semua 😍 sampai jumpa di cerita aku yg lain..

Love you all😗❤

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang