-Happy Reading-
Sudah hampir 1 bulan Alvaro dan Aldara putus, sampai saat ini Alvaro masih belum berhasil menaklukkan kembali hati Aldara.
Alvaro sedang berada di roftop bersama ke empat temannya, tiba-tiba ada salah satu murid yg membuka pintu dengan tergesa gesa.
"Al gawat SMA kita di serang sama SMA lain!" ucap nya.
Mendengar itu Alvaro juga ke empat temannya, buru-buru turun ke bawah untuk melihat keadaan.
Dan benar saja di depan gerbang ada anak-anak SMA lain yg sedang menyerang sekolah nya, tanpa berpikir panjang Alvaro langsung turun tangan menangani nya.
Separuh anak Black Wolf membantu mengamkan para murid dan guru-guru, sedangkan separuh nya lagi membantu Alvaro.
Bukan hanya Alvaro dan Black Wolf yg ada di sana, tapi juga ada Alex beserta gengnya.
Tak lama kemudian polisi datang, dan mereka pun bubar meninggalkan SMA Mandala.
"Kenapa sekolah kita bisa di serang?" tanya Alvaro saat sudah duduk di bangku kantin.
"Gue denger si katanya si Alex sama geng nya gebukin salah satu anak SMA Cakrawala." ucap salah satu anggota Black Wolf.
"Sialan! Dia yg berulah kita semua yg hampir celaka!" umpat Alvaro.
"Emang dasar ya si Alex tu pembuat onar!" kesal Kenzo.
"Ngadi-ngadi banget tu anak." ucap Reza.
"Untung polisi langsung dateng, kalo ngga bisa makin parah." seru Azka.
"Eh kalian ada yg luka ga?" tanya Edgar pada anggota Black Wolf.
Mereka semua menggeleng, syukur tidak ada korban dalam kejadian ini.
"Bang Alvaro di panggil sama kepala sekolah!" ucap seorang cowo yg berada di pintu kantin.
Merasa di panggil Alvaro menoleh, dia mengangguk lalu beranjak pergi ke ruang kepala sekolah.
"Kamu yg buat kekacauan ini Alvaro?" tanya kepala sekolah.
"Ngga pa bukan saya." jawab Alvaro santai.
"Lalu?"
"Saya denger si Alex yg mulai duluan nyerang salah satu anak SMA Cakrawala." ucap nya.
"Yasudah kamu boleh kembali ke kelas, makasih buat informasi nya ya."
Alvaro mengangguk, lalu pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.
***
"Gila gue takut banget tadi, untung ada Alvaro sama Black Wolf yg langsung nanganin." ucap Amanda pada Aldara.
Yg di ajak bicara cuma diam, tidak menanggapi.
"Aldara!"
"Hah? Iya kenapa?" tanya Aldara kebingungan.
"Lo ga dengerin gue ngomong?"
Aldara menggeleng, ntahlah dia tiba-tiba kepikiran Alvaro takut cowo itu kenapa-kenapa.
"Lo mikirin Alvaro kan?"
"Hmm gue takut dia terluka gara-gara tadi." ucap Aldara lesu.
"Dia cowo kuat, pasti baik-baik aja." ucap Amanda berusaha menenangkan temannya.
Aldara hanya membalasnya dengan anggukan, sejak tadi dia tidak melihat Alvaro jadi dia merasa cemas.
Meskipun sudah lama putus, namun perasaan Aldara masih sama. Hatinya masih untuk Alvaro, dia selalu menunggu Alvaro kembali.
***
Alvaro membuka pintu rumah, lalu masuk ke dalam. Dia menghampiri ibunya, yg sedang menonton tv sambil memotong sayuran.
"Assalamualaikum mah!" ucap Alvaro.
"Waalaikumsalam sayang." jawab Adinda lembut.
"Aku ke kamar ya mah, cape mau istirahat."
"Iya nanti mamah panggil buat makan siang."
Alvaro mengangguk, lalu pergi ke kamarnya.
Setelah berada di dalam kamar, dia langsung rebahan untuk mengistirahatkan tubuh lelah nya.
"Gue kangen Aldara." gumam nya.
Hampir 1 bulan tanpa Aldara tidak lah mudah baginya, setiap hari bahkan setiap saat dia merindukan gadis itu. Keduanya masih saling mencintai, namun ragu untuk kembali.
***
Disisi lain ada Aldara yg sedang melamun di dalam kamarnya, Dewi yg melihat itu pun menghampiri Aldara.
"Aldara." panggil nya lembut.
Aldara menoleh saat mendengar suara sang ibunda. "Eh bunda!" pekik nya.
"Kenapa hm?" tanya Dewi sambil mengusap surai hitam putrinya.
"Gapapa bunda, Aldara cuma lagi kangen Alvaro aja." jawab nya di akhiri senyuman.
"Kenapa ga telpon dia aja?"
"Aldara gamau ganggu dia, lagian dia pasti sibuk."
"Yaudah mending sekarang kamu makan siang ya, bunda udah masak makanan kesukaan kamu."
Aldara menangguk, lalu pergi ke meja makan bersama ibunda nya.
***
Alvaro keluar dari minimarket setelah membeli minum, dia sedang ingin berjalan-jalan menikmati angin malam.
Setelah 10 langkah dari minimarket, Alvaro melihat seseorang yg sedang di keroyok oleh 5 orang.
Karna merasa kasihan Alvaro pun menghampiri nya untuk membantu, Alvaro membulatkan matanya saat melihat siapa orang yg sedang di keroyok itu.
"Woy berenti lo pada!" ucap Alvaro dari arah belakang.
Merasa di ganggu, 2 orang dari mereka pun menyerang Alvaro. Berhubung Alvaro itu jago bertarung, jadilah 2 orang dari mereka kalah.
Kelima orang itu langsung pergi meninggalkan Alvaro, juga seseorang yg sedang merintih kesakitan.
"Alex! Lo gapapa?"
Orang yg Alvaro tolong itu adalah Alex rivalnya, Alvaro masih memiliki hati nurani untuk menolong seseorang.
"Makasih Al." ucap Alex lirih.
Alvaro membantu Alex berdiri, dan membopong nya untuk duduk di kursi. Alvaro membeli minum, lalu memberikan nya pada Alex.
"Kenapa lo nolongin gue Al?" tanya Alex.
"Sesama manusia harus saling tolong menolong." jawab Alvaro dingin.
"Tapi kan gue udah jahat sama lo." ucap Alex sambil menunduk.
"Sejahat apapun lo, lo tetep manusia."
"Makasih karna lo udah nolongin gue, kalo ga ada lo mungkin gue udah abis sama mereka."
"Lo kenal mereka?"
"Mereka suruhan ketua geng SMA Cakrawala." jelas Alex.
Alvaro mengangguk paham, mereka pasti ingin balas dendam pikir Alvaro.
"Gue balik duluan." ucap Alvaro dingin.
Alex mengangguk, setelah itu Alvaro pergi meninggalkan Alex sendirian.
Siapa nih yg gak sabar nunggu Alvaro sama Aldara come back?
Jangan lupa Vote+Follow+Komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen FictionAlvaro Adijaya Ketua geng Black Wolf Yg terkenal menyeramkan dan dingin. Siapapun ga ada yg berani nyari masalah Sama Alvaro, kecuali Rivalnya. Penasaran? yu kepoin.