bagian 17 : taruhan

1.7K 113 2
                                    

Jungkook dan taehyung sampai di Bangtan Senior High School. Taehyung turun dari mobil. Setelah selesai meeting tadi. Taehyung bilang ingin mengajak Jungkook ke suatu tempat. Tapi ternyata taehyung malah membawa dirinya ke sekolah mereka. Taehyung membukakan pintu mobil Jungkook. Jungkook turun dari mobil.

"Gw bisa buka sendiri. Gak usah lebay." Kata Jungkook. Jungkook melihat sekitar.

"Biar sweet."

Cup!

Taehyung mengecup pipi Jungkook. Wajah Jungkook memanas. Taehyung beralih ke bagasi mobil. Jungkook hanya memperhatikan taehyung. Taehyung mengeluarkan sebuah bola basket. mendrible bola basket kearah Jungkook.

"Yuk." Ajak taehyung menggandeng tangan Jungkook. Jungkook melepaskan tautan tangan taehyung.

"Kawasan sekolah, Tae." Ucap Jungkook merasa tidak enak. Taehyung merangkul bahu Jungkook.

"Lo lupa..gw pemilik nih sekolah." Jungkook memutar matanya. Ini yang paling ia tidak suka dari taehyung. Ia senang sekali membanggakan harta miliknya.

"Jangan sombong." Taehyung menyengir.

Kedatangan mereka di Bangtan Senior High School membuat para murid bertanya-tanya. Ada apa gerangan pemilik Kim Corporation dan calon pewaris Jeon's Corporation datang ke sekolah mereka.

"Whattt! Itu Kim Taehyung pemilik sekolah bukan? Dan di sebelahnya jeon jungkook pewaris tahta jeon's Corporation?" Pekik seorang siswi berbandana merah muda.

"Omaigatttt!!! Mimpi apa semalem gw bisa liat most wantednya sekolah."

"Daebak!!! Itu jeon jungkook yang di juluki Einstein nya Bangtan high school kan?" Temannya mengangguk.

"Di sampingnya Kim Taehyung mantan kapten basket."

Telinga Jungkook rasanya ingin pecah mendengar bisikan-bisikan mereka. Ini yang membuat jungkook tidak nyaman di keramaian.

Seorang lelaki tua tergopoh-gopoh menghampiri taehyung dan Jungkook.

"Aigooo. Tuan muda Kim dan tuan muda jeon." Sapa Kepala sekolah Han. Han Jin Su adalah kepala sekolah yang sudah menjabat selama hampir 30 tahun. Ia juga merupakan guru dari orangtua taehyung dan juga orangtua Jungkook.

"Annyeonghaseo"

"Annyeonghaseo, pak Han." Taehyung dan Jungkook membungkuk. Pak Han ikut membungkuk juga.

"Ada keperluan apa tuan muda Kim dan tuan muda Jungkook datang tanpa memberitahu terlebih dahulu.. kami jadi tidak bisa menyambut kedatangan anda berdua." Ucap pak Han formal. Taehyung terkekeh.

"Tidak perlu memanggil kami seperti itu, ssaem. Panggil saja nama kami, rasanya sangat tidak nyaman, ssaem memanggil kami seperti itu." Balas taehyung.

"Benar, ssaem. Sangat tidak nyaman." Ujar Jungkook membenarkan ucapan taehyung.

"Kalian tidak pernah berubah. Tetap rendah hati, Ssaem bangga pada kalian. Yang berubah hanya kelakuan nakal kalian saja yang sudah hilang" Pak Han menepuk bahu Jungkook dan taehyung. Jungkook dan taehyung menggaruk tengkuknya.

"Jadi ada keperluan apa kalian datang kesini? Apa kalian membutuhkan bantuan saya." Tanya Pak Han.

"Sebetulnya kedatangan kami kesini. Hanya iseng saja. Kebetulan sudah lama kami tidak kesini. Saya rindu main basket di lapangan indoor sekolah." Taehyung menjelaskan pada Pak Han dengan senyum sumringah. Pak Han mengerti.

"Ahh jadi seperti itu. Baiklah, silahkan bersenang-senang." Pak Han melihat jam di tangannya. Sudah waktunya berkumpul dalam aula. Karena akan ada seminar mengenai perguruan tinggi.

My Best Friend My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang