"Karton udah, hvs sama spidol juga udah, pita, lem sama kertas origami udah. Berarti udah semua tinggal bayar terus pulang deh" girang Nita.
Saat ini Nita sedang berada dipusat perbelanjaan kota. Dengan senyum manis ia mendorong troli sampai kasir untuk membayar semua belanjaannya. Seharusnya Nita sedang rebahan sambil baca novel, namun ia harus belanja untuk keperluan eskul tarinya.
Nita itu hoby nari, dan sekarang dia ketua tari disekolah. Bahkan ketiga sahabatnya pun merupakan ketua dari salah satu eskul. Seperti Andhira ketua Taekwondo, Tanisha ketua Osis, dan Nidya ketua Volly wanita.
"Ini belanjaanya, terimakasih sudah berbelanja ditoko kami" ucap kasir ramah.
Nita hanya tersenyum tipis lalu segera keluar dari toko. Ia sedikit kesusahan karena belanjaannya yang terbilang cukup banyak. Dan sekarang ia kesulitan untuk membuka pintu keluar.
"Aduh ko susah sih" ucap Nita sembari mendorong pintu dengan bahunya lalu menggunakan pantatnya.
Seorang laki-laki remaja yang melihat gadis itu kesusahan lantas membantunya dengan mendorong pintu menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia masukkan ke dalam saku celana.
"Makasih" ucap Nita tersenyum dan berlalu begitu saja, meskipun otaknya berpikir keras mengingat laki-laki ini, tidak asing pikirnya.
Sedangkan laki-laki tadi tersenyum tipis dan berjalan menuju kendaraanya.
----------
"Astagfirullah kunyuk!" kaget Nita saat membuka pintu kamarnya.
Bagaimana tidak kaget, ia melihat kamarnya yang sudah seperti kapal pecah ulah tiga sahabat tercintanya itu. Nita hanya mengusap dada sabar sembari melihat santay nya Andhira yang sedang melenturkan otot-ototnya di lantai. Lalu ada Tanisha yang sedang melihat-lihat skincare, dan terakhir Nidya yang rebahan disofa dengan posisi kepala dibawah kaki diatas.
"Udah belanjanya?" Tanya Andhira.
"Udah alhamdulillah" jawab Nita merebahkan dirinya.
"Terus belanjaannya mana?" Tanya Nidya.
"Gw kasih ke wakil ketu tari, si Vany" jawab Nita santai.
"Tumben ga ngajak, biasanya kalau kemana-mana ngajak" ucap Tanisha.
"Buru-buru aja tadi, soalnya barangnya mau di olah sekarang, jadi ga sempet buat ngabarin" jawab Nita "Sebelum pulang mintol bantuin beresin kamar ya cinta, ini juga ulah lo bertiga" ucap Nita merubah posisinya menjadi duduk.
Tanisha, Nidya, dan Andhira hanya mengangguk. Lalu mulai berpencar untuk membersihkan kamar Nita yang dibilang cukup luas.
"Ko lo ga bantuin antek-antek tari lo?" Tanya Nidya.
----------
Bel istirahat sudah berbunyi, namun sepertinya kantin tidak seramai biasanya. Sebab pihak sekolah sedang berbaik hati yaitu membagi nasi kotak. Ah sepertinya dari donatur sekolah yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah Andhira.
"Om Bernes tumben kasih beginian?" Heran Nita.
"Bunda buka warteg, ya sebagai pemulaan dibagi kesini sama ke kantor ayah" jawab Andhira santay.
"Warteg bukan sembarang warteg sih pasti" ucap Tanisha.
"Warteg bintang lima, lihat aja dari isinya yang ga main-main" ucap Nidya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL TIGER [END✅]
Teen Fiction"Lo adalah manusia licik dan kotor, dan dengan sangat bodohnya gw malah cinta sama lo" Andhira Berness Claire. ~ "Ga ada yang akan bisa misahin kita, siapa pun itu. Satu tumbang, yang lain jangan. Balas dendam dengan cara yang sama" Angel Tiger. ~~~...