Angel Tiger 09

32 7 0
                                    

Tuhan memang selalu punya rencana sendiri untuk umatnya, mulai dari rintangan kecil hingga rintangan yang terbesar sekalipun. Tetapi rintangan apapun itu, kadang sangat terlihat menyenangkan jika dikerjakan bersama-sama, meskipun dengan orang yang baru saja kita kenal.

Sekarang Angel Tiger dan lima inti Tiger sedang berada di rumah Andhira, lebih tepatnya di rooftop. Meskipun awalnya mereka sedang berada di ruang tamu, mereka harus dipaksakan pindah atas perintah Nessa. Tentu saja karena Melinda yang mengganggu dan berusaha mendekati Andra.

"Meskipun hutan, disana banyak sinyal. Jadi ga usah khawatir soal kita bakal tersesat, tinggal liat google maps aja" ucap Gibran.

"Perjalanan kira-kira berapa lama?" Tanya Tanisha.

"Sekitar dua hari dua malam, bisa juga sehari semalam, tergantung perjalanan aja" jawab Gibran sembari meminum jus alpukatnya.

"Berarti kita harus belanja kebutuhan selama perjalanan dong?" Tanya Naraya

Gibran mengangguk "Kecuali lo sanggup puasa"

"Belanjanya kapan? Sekarang aja atau besok dadakan?" Tanya Tagasa.

"Sebelum bener-bener masuk perhutanan, kalau ga salah ada pusat perbelanjaan, kita beli disana aja" jawab Gibran.

"Kendaraan gimana?" Tanya Andhira.

"Aman, gw udah beli minibus yang muat untuk kita. Bagasi nya juga luas, jadi muat untuk barang-barang sama belanjaan kita nanti, di minibus juga ada tempat charger juga" jawab Gibran.

"Eum kita kan pasti ada istirahat, apalagi kita yang ga mungkin terus-terusan bawa mobil. Nanti tidur dimobil aja atau singgah bikin tenda?" Tanya Nita.

"Tergantung keadaan, tapi bawa buat jaga-jaga aja" jawab Gibran.

"Itu tu hutan semua atau bakal ada beberapa rumah ga sih? Seperti yang jualan bensin atau apa lah, kalau engga ada gw bakal sediain" ucap Nata.

"Waktu gw masih Smp sih engga ada, tapi ga tau kalau sekarang. Bawa aja buat jaga-jaga juga" ucap Gibran.

"Sebenernya kita ke sana mau apa si? Emang ada apa di hutan itu?" Tanya Andra.

"Ga banyak orang tau tentang Hutan Asri, karena tempat itu terhalang sama hutan liar. Hutan Asri itu seperti perdesaan gitu, meskipun perdesaan teknologi disana juga canggih-canggih. Sama kayak di kota pada umumnya, baut dimobil kalian itu berasal dari Hutan Asri, gw pernah liat" jawab Gibran menunjuk Angel Tiger menggunakan dagunya.

"Geng kalian gimana? Masa ditinggal gitu aja tanpa ketua atau salah satu anggota inti?" Tanya Nidya.

"Gw udah tanya mereka siapa tau ada yang mau ikut, mereka nolak. Katanya mereka bisa jaga diri, dan gw percaya itu" jawab Gibran.

"Ada yang mau nanya lagi?" Tanya Gibran yang mendapat gelengan.

"Oh iya, jangan lupa bautnya di bawa" titah Gibran yang diangguki Angel Tiger.

"Satu lagi, buat pakaian saran gw pake koper, jangan tas. Koper bisa ditumpuk kalau tas gw yakin bakal kebanyakan, dan kalau cewek gw tau kebutuhan kalian banyak. Jadi gapapa bawa koper sama tas yang ukurannya sedang" ucap Gibran.

----------

Dentingan sendok dan piring terdengar beradu dalam sunyinya malam, tak ada yang mengeluarkan suara karena itu memang sudah tradisi keluarga.

"Aku denger kamu mau pergi, kemana?" Tanya Melinda lembut.

Andhira memutar bola mata malas "Bukan urusan anda" ketus Andhira.

ANGEL TIGER [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang