Angel Tiger 10

28 7 0
                                    

Pukul 03.00 dini hari Angel Tiger dan lima inti Tiger sudah berkumpul di depan kompleks Andhira. Malam yang sepi dan suara binatang yang masih terdengar samar-samar akibat mulai ada nya lalu lalang kendaraan.

"Tante titip mereka berempat, jujur perasaan tante ga enak dari kemarin" ucap Rara.

"Tenang aja tante, kita ga bisa janji tapi bakal kita usahain semampu kita berlima" ucap Tagasa.

"Ibu jangan khawatir, kita berempat kan bisa bela diri, doain aja semoga kita pergi dengan selamat dan pulang juga dengan selamat" ucap Nidya.

"Ga tau apa yang kalian cari, tapi semoga ketemu ya nak" ucap Nessa mengecup pipi Andhira.

Setelah acara berpamitan, kesembilan remaja itu mulai memasuki mobil, bergabung dengan pengendara lain dengan sopir utama nya Gibran yang di temani Nata.

"Kalian tidur aja, nanti pas sampe pusat perbelanjaan gw bangunin" ucap Gibran yang mendapat deheman.

Gibran melihat spion tengah, menampakkan mereka yang sedang berbenah diri mencari kenyamanan untuk tidur. Melihat Nata yang disamping nya juga mulai terlelap ke alam mimpi.

Gibran menghela nafas lelah, bukan lelah karena menyetir. Namun lelah dengan keadaan yang mengharuskan dirinya menjaga ke delapan remaja yang dirinya sudah tahu sifat dakjal mereka.

"Berasa baby sitter anjir" gumam Gibran.

Dua jam menempuh perjalan menuju pusat perbelanjaan sebelum masuk hutan, Gibran dan Nata menghela nafas lega. Beruntung tadi Nata bangun dan menemani Gibran dengan mengobrol, meskipun hal random sekalipun. Dan beruntung nya jalanan yang mendukung, biasanya di hari sabtu atau minggu selalu macet untuk pergi liburan.

"Woy bangun, ayo belanja!" Seru Nata, sedangkan Gibran sudah keluar meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Euh, udah sampe?" Lenguh Nita mengucek sebelah matanya.

Mereka pun keluar dari mobil, membuat lingkaran dan jongkok bersama mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul.

"Gibah lo pada? Ayo masuk" ajak Gibran.

Mereka pun berdiri dan menyusul Gibran yang sudah memasuki mall. Mereka jalan beriringan menuju tempat sayuran, buah, daging, dll.

"Mencar aja. Andhira sama Andra nyari buah, Nidya sama Naraya nyari sayuran, Nita sama Nata nyari daging, Tanisha sama Tagasa nyari beras sama bumbu dapur" usul Gibran.

"Terus lo nyari apa?" Tanya Andra.

"Eum pop mie ada sedus, minum ada tiga dus, makanan ringan juga lima kresek besar. Oh iya gw beli peralatan masak aja" ucap Gibran dan berlalu pergi.

"Ko sepi?" Gumam Andhira.

"Jelas sepi baru aja jam lima subuh, tempat ini tuh buka dua puluh empat jam, tapi tenang aja kualitasnya disini bagus-bagus" ucap Gibran.

Mereka pun mulai berpencar mencari bahan-bahan yang diperlukan, bahkan yang tidak diperlukan pun mereka beli seperti kalung.

Fokus Andhira Andra

"Ini kita beli apa aja?" Tanya Andra yang mendorong trolli.

"Lo suka buah apa?" Tanya Andhira.

"Kecuali strawberry" jawab Andra.

"Bang Gibran? Nata? Tagasa? Naraya? Mereka suka buah apa?" Tanya Andhira sembari memasukkan beberapa buah apel.

"Bang Gibran suka segala hal, ngoleksi cewe aja suka" ucap Andra yang membuat Andhira tertawa pelan.

"Kalau si Nata sama Naraya apa aja suka, kalau Tagasa selain melon" ucap Andra sembari membantu Andhira mengambil semangka, jeruk, anggur, dan pisang.

"Udah penuh ayo bayar" ajak Andra.

ANGEL TIGER [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang