Tak ada yang tahan, tak ada yang mau dipoligami. Dari balkon kamarnya, Nessa sedari tadi hanya bisa melihat Berness dan Melinda yang sedang renang bersama, seumur hidupnya Berness tak pernah luangkan waktu untuk Nessa. Dan untuk meminta waktu Berness, Nessa selalu memanfaatkan Andhira, itu pun dari bayi sampai kelas 6 SD. Karena Andhira dikirim ke luar negeri untuk melanjutkan sekolahnya.
"Mereka happy banget ya bu, saya ga suka" ucap bi Tuti julid.
"Bu, masa ibu mau diem aja, ibu ga inget janji ibu sama non Andhira. Kalau non Andhira balik bakal ngeliat Melinda frustasi serumah sama ibu" ucap bi Inah mengingatkan.
Nessa menghela nafas pelan "Saya inget, tapi saya ga terbiasa untuk itu, saya harus melakukan apa?" Tanya Nessa bingung.
"Bu, bagaimana kalau ibu tanya sama bu Sarah, ibunya den Tagasa. Pembantu keluarga Nathael itu bestie kita berlima bu" ucap bi Inah.
Nessa menatap bi Inah terkejut "Tolong mintain nomor bu Sarah" ucap Nessa antusias.
Bi Inah langsung merogoh Hp nya, mengetik sesuatu di aplikasi hijau. Selang beberapa menit, bunyi notifikasi terdengar.
"Udah saya kirim ke ibu" ucap bi Inah.
"Halo dengan sarah di sini" ucap orang di sebrang telpon.
"Bu Sarah, ini saya Nessa. Bunda nya Andhira" ucap Nessa pelan.
"Oh bu Nessa, mau rencana lagi bu? Boleh banget boleh, mau di telpon aja tau ketemuan? Ibu jangan sungkan sama saya, karena kita kan sudah menjadi teman kan?" Tanya Sarah.
"Makasih bu"
Nessa tersenyum manis, ada harapan untuk nya. Tapi meski ia tidak suka dengan Melinda, ia tidak akan melakukan diluar batas. Wanita seperti Melinda memang harus dikasih pelajaran, namun tidak oleh manusia biasa, tuhan sendiri yang akan memberikan hukuman.
🦋🦋🦋
"Makasih ya mas, udah mau nemenin aku renang" ucap Melinda manja dengan sedikit keras agar Nessa yang sedang makan terganggu.
"Sama-sama, lagian ini hari libur. Jadi mas tidak punya kerjaan" ucap Berness mengusap puncuk kepala Melinda.
Nessa yang mendengarnya sedikit sesak, namun dengan segera ia menetralkan deru nafasnya. Sesuai rencana, Nessa meletakkan tas branded dimeja yang hanya ada lima di dunia.
Melihat itu Melinda melotot tak percaya, itu tas yang dirinya inginkan selama ini. Dengan segera dirinya melihat Berness yang tenang memakan sarapan nya.
"Mbak tas nya bagus yah" ucap Melinda membuka suara.
Nessa hanya diam tak menanggapi ucapan Melinda yang sudah menahan kesal. Berness yang melihat Nessa tidak menjawab membuka suara.
"Kenapa kamu tidak menjawab ucapan Melinda?" Tanya Berness.
Nessa mengangkat tangan menginstruksi Berness agar tidak bicara, dirinya memakan sesendok nasi goreng yang tersisa, setelah itu minum dan mengelap bibirnya. Berness yang melihat itu hanya diam terbuat heran.
"Bukannya anda sendiri yang membuat peraturan agar tidak berisik saat makan?" Tanya Nessa santai.
"Dan oh ya terimakasih, ini mas Berness belikan saat ulang tahun pernikahan kami yang ke 15 tahun" ucap Nessa.
"Ah benar, Nessa benar Melinda. Saat makan tidak boleh berisik, jangan diulangi lagi" ucap Berness.
Melinda terdiam menahan kesal.
"Baiklah, lanjutkan sarapan kalian. Saya mau pergi arisan dulu" ucap Nessa dan berlalu pergi dengan anggunnya.
"Mas saya mau tas mbak Nessa" rengek Melinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL TIGER [END✅]
Teen Fiction"Lo adalah manusia licik dan kotor, dan dengan sangat bodohnya gw malah cinta sama lo" Andhira Berness Claire. ~ "Ga ada yang akan bisa misahin kita, siapa pun itu. Satu tumbang, yang lain jangan. Balas dendam dengan cara yang sama" Angel Tiger. ~~~...