Angel Tiger 16

32 9 0
                                    

Bugh

"Jadi lo nuduh mbak Lia pembunuh dokter Mila sama nyokap, iya?! Punya bukti apa lo?!" Bentak Andra.

Naraya yang sudah tersungkur ke bawah akibat pukulan Andra hanya tersenyum miring dengan mengusap sudut bibirnya yang berdarah, pukulan Andra itu ga main-main.

Tagasa dan Nata membantu Naraya bangkit, dia menengadahkan kepalanya menatap langit-langit penginapan "Dokter Mila itu nyokap kandung gw, dan yang kalian saksikan waktu kecelakaan itu nyokap tiri gw" ucap Naraya tersenyum pedih menatap Andra.

Andra mundur beberapa langkah tak percaya, dia bersandar pada dinding dan mengusap wajah kasar "Apa lagi yang ga gw tahu Naraya?" Tanya Andra Lirih.

"Nyokap gw awalnya cuman dapat satu tusukan, dia masih sadar saat ada orang yang nolong dia buat berhentiin pendarahan. Orang itu entah pergi kemana, nyokap langsung hubungi gw, orang yang nolong balik. Dan nyokap minta buat lapor polisi, namun dia nolak keras.

Orang itu bilang kalau dia bakal bayar berapa pun asal anaknya, si pelaku ga masuk penjara. Jelas nyokap ga terima meskipun tau si pelaku kenapa, dengan sambungan telpon masih tersambung. Gw denger sendiri, teriakan kesakitan dan suara tusukan yang beruntun. Besoknya ada berita salah satu dokter mati mengenaskan dengan sepuluh tusukan di badan nya.

Sampai sini mungkin lo udah tau siapa si pelaku dan siapa yang nolong nyokap untuk sementara. Jangan nutup mulut sama telinga lo Dra, gw juga butuh keadilan. Selama ini gw diam karena gw kesian sama lo, hampir setiap hari lo bilang kalau mbak Lia ini lah itu lah. Dan gw emang ga suka sama nyokap karena dia ninggalin gw, tapi tetap aja Dra dia nyokap gw, dan gw juga ga tega liat lo terpuruk kesedihan"

Semua orang diam mendengar dan mencerna ucapan panjang Naraya, terlarut dalam pikiran masing-masing.

"Jangan-jangan kematian bang Arsen sama kak Rose ada hubungannya?" Tanya Andhira pelan.

Prang

Angel Tiger menutup mata kaget saat Andra melempar vas bunga tepat dekat kaki mereka. Bahkan Tagasa, Naraya, Nata dan Gibran ikut kaget dengan kelakuan Andra.

"Mbak Lia itu sayang banget bang Arsen, dia ga mungkin bunuh bang Arsen, dan abang gua itu sayang sama kakak lo, jadi mbak gua ga mungkin nyakitin yang bikin abang gua sakit!" Bentak Andra.

Nita menatap Andra tajam, dia tak terima sahabatnya di bentak "Biasa aja dong, kalau kena gimana?!" Bentak Nita.

"Udah-udah, bukan nya nyari jalan keluar, lo pada malah ribut. Gw bakal minta bantuan warga sini buat bantu cari Lia, kalian terserah mau ikut atau engga" ketus Gibran.

🦋🦋🦋

"Apa tuh rame-rame?" Tanya Nata.

"Rumah mang Jaja" ucap Nidya.

Mereka pun menghampiri kerumunan, menerobos masuk dan melihat dengan jelas dua mayat yang mengenaskan.

"Ini kenapa bisa begini?" Tanya Tanisha kaget.

"Kita juga tidak tahu neng, jang. Kita mungkin ga bakal tau kalau ga nyium bau busuk sama teriakan" ucap salah satu warga.

"Lama-lama habis warga Hutan Asri" ucap seorang ibu yang di angguki warga lain.

"Oke langsung saja, saya punya pengumuman buat kalian semua. Saya minta tolong buat cari seseorang untuk saya, dengan keadaan hidup saat menyerahkan ke saya atau teman-teman saya. Dia mungkin pelaku pembunuhan ini, harus dalam kondisi hidup. Saya akan bayar kalian jika kalian berhasil menemukan nya" ucap Gibran yang membuat para warga berbisik-bisik.

"Memang nya siapa yang harus kami cari?" Tanya pak Rt.

"Saya kirim poto nya ke bapak, nanti bapak share ke yang lain" ucap Gibran yang di angguki pak Rt.

ANGEL TIGER [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang