Angel Tiger 05

61 12 0
                                    

Malam minggu ini sirkuit penuh bak pasar malam, sebab ada berbagai makanan kaki lima, banyak juga orang-orang bukan dari geng motor. Bahkan ada beberapa santri yang membeli makanan gerobakan itu. Bukannya balapan, para anggota geng motor itu malah asik membeli makanan atau menggoda gadis good looking.

"Ni sirkuit ko rame sama orang luar sih, ada teteh jilbab juga anjir" seru Naraya heboh.

"Tapi lumayan ada telur gulung" ucap Gibran kakaknya Andra.

"Banyak malahan, liat si Nata aja ampe ngeborong semua makanan yang ada" ucap Tagasa menunjuk Nata yang sedang kesusahan melindungi makanannya yang ingin direbut Andra.

"Beli dong Dra, lo kan tersultan disini" kesal Nata.

"Males kesana nya anjir, ayo Nat bagi" ucap Andra mengejar-ngejar Nata.

Melihat tingkah dua sejoli itu semua hanya bisa menggelengkan kepala sembari terkekeh, jarang-jarang mereka melihat anggota inti Tiger atau bercanda bersama anggota inti. Sebab mereka berempat memang tidak setiap hari berkumpul, apalagi mereka sedang dalam tugas.

"Lo yakin mereka yang bunuh bang Arsen?" celetuk Tagasa membuat semua pasang mata tertuju padanya.

"Bang Arsen meninggal tiga tahun lalu bang, sedangkan mereka kembali dari Amerika dua tahun lalu" lanjut Tagasa dengan mata tertuju ke beberapa kerumunan.

Gibran membuang tusuk sosis bakar kesembarang arah, ia melihat ke arah Tagasa dengan dahi berkerut "Lo kenapa Sa? Kenapa lo ngungkit itu? Lo udah mulai suka sama salah satu dari mereka?"

"Bukan gitu bang, gw cuman nanya, lo udah yakin mereka yang bunuh bang Arsen? Lo cuman nyuruh kita tanpa mau menjelaskan apapun" Ucap Tagasa dengan melihat ke arah Gibran sepenuhnya.

Gibran menghela nafas, ia berdiri dan melihat keluar, tepat pada kerumunan yang Tagasa lihat "Pantesan lo tiba-tiba bahas mereka Sa" ucap Gibran terkekeh.

Anggota Tiger pun langsung pada bangkit dan melihat kearah apa yang diliat ketua mereka. Sedikit ada perasaan aneh kala melihat empat orang gadis cantik membantu pemulung sampah yang sedang diganggu geng Dandidos.

"Sebenernya, detik-detik bang Arsen meninggal itu dia pernah ngomong sesuatu sama gw. Dia bilang 'Angel Tiger', udah itu dia berhenti bernafas. Dan disitu gw yakin kalau Angel Tiger memang pelakunya, terlebih rekaman cctv menunjukkan ada mobil mereka berempat di lokasi" ucap Gibran menjelaskan.

Anggota Tiger hanya diam menyimak, tidak ada yang membuka suara.

"Bantuin" titah Gibran menunjuk Angel Tiger dengan dagunya.

Andra, Nata, Naraya dan Tagasa mendelik sinis kearah Gibran lalu menghela nafas, Gibran ini entah apa hatinya, entah apa rencananya, dan entah apa isi otaknya sekarang. Tidak mau ambil pusing, mereka berempat langsung menghampiri Angel Tiger yang sudah kewalahan melawan anak Dandidos, tapi tidak dipungkiri bahwa anggota Tiger takjub dengan bela diri mereka.

"Awalnya gw takjub liat bela diri kalian, eh jatuh juga" ucap Nata terkekeh tapi tetap menjulurkan tangannya.

"Bacot lu ah" ketus Andhira namun tetap menerima uluran Nata.

Kedatangan empat inti Tiger ini ternyata berpengaruh bagi Angel Tiger, geng Dandidos itu berhenti menyerang namun memasang wajah meremehkan.

"Mau so' jadi pahlawan?" Tanya ketuanya.

Naraya yang berdiri paling depan menoleh ke arah anggota Tiger yang masih stay melihat kejadian, lalu tersenyum meremehkan pada ketuanya.

Ketua geng Dandidos mengikuti arah pandangan Naraya, cukup terkejut dengan mengetahui ternyata mereka bagian dari Tiger. Barulah menyadari secara langsung dengan jaket yang dikenakan Andra, Tagasa, Nata dan Naraya.

ANGEL TIGER [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang