Angel Tiger 21 End

49 6 0
                                    

Naraya mengerjap-ngerjapkan matanya kala cahaya terang begitu bersinar menyilaukan mata, dia bangun menjadi duduk saat kesadarannya sudah terkumpul. Ia tak asing dengan tempat ini, tempat dimana rencana-rencana indah yang ia susun untuk suatu hari.

Tempat dimana ia pertama kali melihat Angel Tiger saat pulang setelah pendaftaran masuk sekolah, tempat dimana Andra berbicara akan menyatakan perasaannya saat pulang dari Hutan Asri, dan tempat Andra sudah berencana ingin melamar Andhira suatu saat nanti.

"Hai Naraya"

Suara lembut yang melintas di pendengaran Naraya membuat Naraya membeku, ia kenal dengan suara itu. Naraya menolehkan kepalanya melihat gaun putih bersih, Naraya pun mendongak dan melihat dua wanita cantik yang ia kenali.

"Tanisha Nita?"

"Bangun Nar, lo ko bisa disini?" Tanya Tanisha membantu Naraya berdiri.

"Nar lo tau ga? Nidya nanyain lo mulu anjir, gw ampe pusing" ucap Nita dengan nada kesal.

Naraya hanya diam tak mengerti, ia hanya menurut kala Tanisha dan Nita mengoceh dengan tangan mereka bergelantung di lengannya. Ia menolak sadar, meski sepertinya ia tahu kalau ini mimpi.

"Nah itu Nidya, samperin gih" ucap Tanisha menunjuk seorang gadis yang sedang melihat luasnya pekarangan bunga.

"Ayo Nar dia kebelet kangen" ucap Nita sembari terkekeh.

Naraya mengangguk dan mulai berjalan mendekati Nidya, membelai rambutnya lembut dan tersenyum hangat saat Nidya mendongak menatapnya.

"Cantik" ucap Naraya.

"Bunga udah siap" teriakan seorang gadis membuat semua atensi beralih pada gadis yang berlari menghampiri.

"Sana jalan" ucap Andhira memberikan bucket bunga dan mendorong Naraya Nidya untuk memberikan waktu buat mereka.

Naraya dan Nidya berjalan menyusuri taman, mereka hanya saling diam. Hingga akhirnya Naraya berhenti membuat Nidyaa ikut berhenti, Naraya memegang bahu Nidyaa membuat mereka saling bertatap.

"Gw minta penjelasan lo Nid"

"Gw sayang sama lo Naraya"

Naraya menghela nafas pelan, ia memeluk Nidya dengan sedikit jarak diantara mereka "Soal bang Arsen..."

"Penting lo bahas ini?" Tanya Nidya parau.

"Dari apapun" jawab Naraya.

Nidyaa mengangguk, dia menatap Naraya lekat dan tersenyum miring "Berarti gw bener-bener bodoh ya Nar" ucap Nidya.

Naraya membeku saat benda tajam dan dingin menembus perutnya, melihat ke bawah dimana jasnya yang sudah berlumur darah.

"Gw kecewa Nar"

"Eh Nar bangun, lo kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh Nar bangun, lo kenapa?"

"Nar lo sakit?"

Naraya membelalak, ia memegang perutnya dengan nafas memburu "Dra, Bang"

ANGEL TIGER [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang