Angel Tiger 18

21 5 0
                                    

Anak buah Lia menyusuri pekarangan rumah pak Rendi, mereka mulai berpencar saat tak menemukan apa yang mereka cari. Tanpa mereka sadari bahwa yang mereka cari sedang bersembunyi di atas pohon.

"Kita ga mungkin di sini terus" ucap Tagasa.

"Lagian bang, dia kan adek lo. Masa dia ga berbaik hati sama lo atau Andra?" Tanya Nita.

"Saat dia liat gw sama Andra, dia tetep nyuruh anak buahnya buat nyerang kita. Kalau dia berbaik hati pasti kita ga di sini, meskipun Lia cuman berbaik hati sama gw atau Andra" jawab Gibran.

"Mending kita turun terus kabur dari sini" celetuk Nata.

Lima inti Tiger turun satu persatu, meskipun pohon tersebut tidak terlalu tinggi, namun tetap saja mereka harus berhati-hati agar mendarat dengan selamat dan tidak ada yang cedera.

"Ayo turun satu-satu" titah Naraya pada empat gadis yang masih duduk santai di atas pohon.

"Udah pw, tapi gw juga ga mau mati muda" ucap Tanisha pelan.

Tanisha pun mulai menginjakkan kakinya di dahan pohon agar Naraya dan Tagasa mudah menangkapnya, hingga Andhira orang terakhir yang turun dari pohon dengan selamat, meskipun sempat terpeleset namun dengan sigap Gibran menangkapnya.

"Terus kemana?" Tanya Nidya.

Mereka saling diam tak tahu bagaimana lagi, hanya sesekali hembusan nafas berat mereka yang terdengar. Hingga tiba-tiba sebuah pisau tajam melesat hampir mengenai Andhira dan berakhir menancap di pohon.

Mereka menoleh dan mendapati Lia dengan beberapa anak buahnya yang berlari menuju mereka.

"Ayo lari" ucap Andra.

Mereka berlari hingga tak sadar terpisah, terus menyusuri hutan tak peduli jika tersesat, yang penting berlari menghindari Lia dan anak buahnya yang terus mengejar, entah apa salah mereka hingga harus berurusan dengan psychopat seperti Lia.

..........

Dengan pesawat pribadinya, seorang pria dewasa kepala tiga sibuk dengan laptop dan hpnya, perjalanan dari Canada ke Indonesia untuk sang putra membuatnya kewalahan, antara bisnis yang menghasilkan jutaan dan nyawa anak yang sedang terancam.

"Pa Lio, saya sudah mendapatkan lokasi mereka" ucap Malik orang kepercayaannya.

"Suruh anak buah kamu menyusulnya, saya mau pulang terlebih dahulu, membawa sesuatu yang penting" ucap Lionard.

"Baik pa"

"Memangnya mereka dimana?" Tanya Lionard masih pokus dengan laptopnya.

"Hutan asri"

Lionard terdiam, tangannya yang hampir menyentuk gelas berisi kopi menggantung di udara. Dia melihat ke arah Malik dan dahi berkerut.

"Rendi mengurusnya dengan baikkan?" Tanya Lionard.

"Dari semalam nomor nya tidak bisa di hubungi" jawab Malik.

"Apakah dia melihat mereka, dan masih tidak bisa menerima?" gumam Lionard.

..........

"Cape" keluh Nidya dengan terengah.

"Duduk di balik pohon besar itu, ayo." Ajak Tagasa dengan nafas memburu.

Mereka berjalan sembari bergandengan untuk menarik yang sudah tidak sanggup berjalan. Duduk di balik pohon besar yang menjulang tinggi, menetralkan nafas mereka yang membuat sesak dengan jantung yang berdetak kencang.

ANGEL TIGER [END✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang