{~~1~~}

1K 85 0
                                    

"Hai, namaku Taufan. Aku anak kedua dari 7 bersaudara. Aku memiliki penyakit sejak kecil. Kata dokter, penyakitku susah disembuhkan. Jadi tak heran, kalau aku sering masuk rumah sakit."

Pagi itu, keributan terjadi dan pastinya, Upan atau Taufan yang disalahkan.

"BAGAIMANA INI BISA TERJADI?!" Hali berteriak. Taufan menjadi takut.

"M-maaf kak hali. Upan cuma mau bantu Thorn aja. Upan nggak sengaja jatuhkan potnya." Taufan merasa bersalah.

"BUKAN ITU MASALAHNYA!! KAMU NGGAK LIHAT TANGAN THORN LUKA?!"

"Thornie ga papa kok kak Hali. Jangan marahin Kak Upan. Kak Upan kan nggak sengaja. Lagian, ini salah thorn karna mau beresin pecahan potnya, jadinya kena tangan dan luka deh." Ucap Thorn.

"COBA KAMU TU HATI-HATI!!" Hali semakin kesal.

"Ma-maaf. Upan bakal hati-hati."

"Sudahlah Thorn. Ayo pergi saja." Ucap Hali.

Air mata Taufan menetes. Ia lelah menjalani semua ini. Ia hanya ingin hidup tenang...

BUKAN TERUS DISALAHKAN SEPERTI INI!!

"Ibu Ayah, kenapa kalian tinggalkan Upan sendirian! Hiks.. Hikss.. Taufan mau Nyerah Aja! Taufan ingin menyusul kalian!" Taufan menangis di kamarnya.

Tangisan tersebut sampai terdengar ke Ruang tamu, Tempat 6 bersaudara sedang berkumpul.

"Kak, Bukannya ini berlebihan ? Kasian kak Taufan." Ucap Gempa.

"Iya, Thornie juga merasa kasian pada kak Upan. Lagi pula, tadi itu salahnya Thornie, bukan kak Upan." Kata Thorn.

"Sudah, tak usah huraukan dia. Biarkan saja." Ucap Hali.

Di sisi Taufan..

"Ayah.. Ibu.. Jangan tinggalkan Upan.." Perlahan mata Taufan tertutup.."

Taufan pun tertidur pulas..

Bersambung...

𝓐𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓹𝓮𝓶𝓫𝓪𝔀𝓪 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 🥀 🄴🄽🄳 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang