"mungkin kecepatan motor itu punya batasannya tapi rasa cinta gue sama Lo tanpa batas" Natha Satmaka Gajendra
|HAPPY READING|
Dareen membawa Liora dan Kiran ke tempat anak Bruiser."kak gue mau pulang!!" Ucap Liora kesal, kan rencana kesini hanya untuk nonton bukan ketemu dengan teman kakaknyap.
"Lo pulang sama gue!!" balas Dareen membuat Liora murung padahal dia ingin pergi main dulu ke cafe bersama kiran.
"Nemu di mana adek Lo?" Tanya Axel melihat Dareen membawa adiknya.
"Di sini, Lo nggak liat kita dimana!!" Balas Dareen sewot.
"Santai bestie" ucap Axel sedikit takut melihat Dareen yang sedikit bad mood.
Natha melihat kearah Kiran yang sibuk memperhatikan sekitar, dia melihat pakaian Kiran yang terlalu terbuka, membuat Natha sedikit risih melihat orang-orang memandang Kiran dengan tatapan suka.
"Ki gimana kita pulangnya?" Bisik Liora kepada Kiran yang berada di sampingnya.
"Mana gue tau, yang bawa mobil kan Lo" balas Kiran berbisik.
"Abang sialan, masak gue mau pulang nggak di bolehin!" Liora mengumpat dengan pelan supaya tidak di dengar oleh Dareen.
"Lili kok perasaan gue aneh yah, kayak ada yang merhatiin gitu" adu Kiran pelan.
"Setan maksud Lo" balas Liora di balas gelengan oleh Kiran.
Liora melihat sekitar untuk mencari tahu, saat mata Liora melihat ke arah Natha yang masih melihat Kiran dengan tatapan datar langsung membuat Liora paham apa yang di bilang temannya itu.
Liora mendekat ke Kiran. "Kak Natha maksud Lo Ki" di balas angukkan oleh Kiran.
"Li gue pulang dulu ya" ucap Kiran yang akan pergi namun tangannya di tahan oleh Natha.
Kiran menatap Natha heran saat cowok itu menahan tangganya sama seperti yang lainnnya. "Ikut gue!" ucap Natha, mau tidak mau Kiran mengikuti langkah lebar Natha.
"Ouh pantes nggak mau di bersihin sendiri lukanya, ternyata ada yang di tunggu" goda Daniel yang di hiraukan oleh Natha.
"Gue cabut duluan" ucap Dareen kepada teman-temannya, dia menarik tangan Liora menuju mobil gadis itu.
"Motor Lo mana??" Tanya Liora saat sampai di dalam mobilnya.
"Markas" balas Dareen sambil menghidupkan mobil Liora.
Mereka berdua pergi dari arena balap, karena hari sudah malam. "Bang teman gue gimana?"
"Dia aman sama Natha" balas Dareen.
"Yakin Lo, sampai dia kenapa-kenapa gue tuntut geng Lo!" Seru Liora kesal.
Sedangkan di tempat lain tepatnya di dalam tenda Bruiser Natha dan Kiran duduk berhadapan dengan Kiran yang sibuk membersihkan luka yang berada di tubuh Natha.
Kiran membersihkan luka Natha dengan telaten, setelah menarik Kiran dari tempat para sahabatnya tadi Natha membawa Kiran ke sini untuk mengobatinya walaupun sedikit paksaan.
Natha melihat wajah serius Kiran saat membersihkan lukanya, Kiran terlihat begitu cantik membuat Natha semakin jatuh hati kepadanya.
"Kak bisa nggak usah liatin gue" ujar Kiran membuat Natha menaikan sebelah alisnya.
"Gue grogi anj" sambung Kiran yang membuat dia langsung menutup mulutnya kaget karena berkata kasar.
Natha menatap Kiran tajam."siapa yang ngajarin Lo ngomong kasar"
"Nggak ada" balas Kiran cuek.
"Sekali lagi Lo ngomong kasar, gue cium Lo" ucap Natha langsung saja dapat tabokan pada lukanya membuat dia meringis.
"Eh maaf, sakit yah?"
"Udah tau pake nanya lagi" balas Natha, dia menarik kutangan Kiran untuk kembali mengobati lukanya.
"Kalau keluar itu pake baju yang sopan, udah tau mau pergi kemana malah pake baju kek gini" Natha menunjuk pakaian Kiran dengan matanya.
Kiran menatap Natha sebel karena sedari tadi cowok itu tdiak bisa diam selalu aja ada yang di komentari. "Lo cerewet banget sih"
"Terserah gue dong mau pake baju apa suka-suka gue, Mak gue aja nggak ngelarang gue make ginian" ucap Kiran.
"Tapi gue yang permasalahin" balas bayan menatap Kiran.
"Gue nggak suka liat orang-orang liat Lo pake baju terbuka kayak gini" sambung Natha membuat Kiran tambah kesal.
"Apa urusannya sama elo kak, emak bukan pacar juga bukan" ujar Kiran kesal.
"Kalau gitu Lo pacar gue mulai sekarang" putus Natha membuat Kiran membulat kan matanya.
"Gue nggak Nerima penolakan" sambung Natha saat Kiran ingin membalas ucapannya.
"Apaan sih main paksa aja, mending gue pulang" Kiran keluar dari dalam tenda meninggalkan Natha yang mengejarnya di belakang.
Natha mengejar Kiran untuk mengantarkan cewek itu pulang. "Gue duluan" ucap Natha kepada yang lainnya yang berada di depan tenda Bruiser.
"Permasalahan rumah tangga nggak pernah kelar,"ucap Daniel di angguki Axel.
"Cabut, udah malam" ucap Arga kepada para sahabatnya, mereka semua pergi meninggalkan arena balapan.
Natha melihat Kiran di tepi jalan sedang menunggu taxi, dia segera berlari menuju Kiran.
"Jam segini mana ada taxi" Kiran terkejut mendengar suara Natha yang tiba-tiba berada di belakangnya.
"Ngapain ikutin gue!"
"Masak iya pacar gue di tinggal sendirian" ujar Natha sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Perasaan gue nggak jawab iya" balas Kiran.
Natha menarik tangan Kiran menuju motornya, untuk mengantarkan gadis itu pulang ke rumahnya.
Natha menaiki motornya dan di ikuti oleh Kiran, Natha membuka jaketnya dan memberikan kepada Kiran. "Pake buat nutupin paha Lo" Kiran menuruti ucapan Natha, karena roknya yang terlalu pendek membuat pahanya terlihat.
"Makasih" ujar Kiran di balas angukkan oleh Natha.
Natha melajukan motornya dengan kecepatan rendah karena hari sudah malam dan udara menjadi dingin, dan Natha juga ingin berlama-lama dengan Kiran.
"Pegangan"
"Ini udah" ujar Kiran yang memegang bagian jaket Natha.
"Bukan di situ tapi di sini" Natha membawa tangan Kiran untuk melingkar di pinggangnya.
Kiran menurut saja karena dia sudah mengantuk dan kelelahan, dia menidurkan kepalanya di punggung lebar Natha.
Natha tersenyum di balik helm full face nya, dia merasa senang karena bisa menghabiskan malam bersama Kirania.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHA |ON GOING|
Teen FictionNatha satmaka gejendra adalah seorang ketua geng motor yang terkenal akan kebrutalannya saat dijalanan menghadapi musuh-musuhnya, dan obsesi menjadi sifat buruk yang ia miliki. Ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan sesuatu yang ia sukai termasu...