PART 16 : DI LABRAK

259 15 1
                                    

Hi everyone.
Gimana kabar kalian hari ini.
Jangan lupa vote dan komen biar author semakin semangat update nya.

Kalau kata yang typo jangan lupa ingatin yah.


             | HAPPY READING|

"Tu muka sepet banget, tadi pagi perasaan cerahnya mengalahkan cahaya matahari." ujar Daniel memperhatikan Natha.

"Nih bocah emang nggak ada takutnya." seru Axel mengeplak kepala Daniel, mereka semua tau kalau Natha sedang dalam kondisi mood tidak baik dia sedang tidak mau di ganggu.

"Lo liat si bos lagi nggak mau di ganggu jangan di ganggu, nanti Lo di hajar mau?" Ujar Dareen, saat ini anak Bruiser berada di warbes di karenakan jam kosong.

Natha melihat kearah mereka dengan sinis, membuat temannya langsung kicep tidak ada berani membuka suara lagi.

"Kenapa?" Tanya Arga yang berada di samping Natha, dia melihat dari Natha mengangkat telepon dia terlihat wajahnya gusar.

"Gue mau di jodohin sama papa." kata Natha membuat Arga sedikit terkejut, dia tahu sahabatnya ini tidak suka di atur apalagi di kekang.

"Gue udah ngikutin semua mau papa, gue di suruh jadi kayak Naufal gue ikutin, bahkan gue harus seperfect kakak gue, dia sama gue beda jauh beda" Natha itu akan lemah dengan masalah keluarganya, dia tidak sekuat di luar sana menghadapi musuh-musuhnya.

"Gue pengen nikmatin hidup sesuai dengan kemauan gue sendiri, tapi papa gue nggak pernah ngerti kemauan gue, liat aja sekarang gue malah di jodohin." ujar Natha sambil menghisap rokok.

Jika sedang banyak masalah atau ada sesuatu yang menggangu Natha akan melampiaskannya dengan zat nikotin itu.

Arga menepuk punggung Natha untuk tetap tenang, semuanya permasalahan di dalam hidup Natha pasti akan selesai dengan baik.

"Lo bisa tentang kemauan papa Lo, bilang yang lo mau." kata Arga sembari melihat ke depan.

"Seandainya semudah itu untuk bilang ke papa." balas Natha.

"Kalau Lo punya kemauan untuk mempertahankan keinginan pasti bisa, emang orang tua pengin yang terbaik buat anaknya, tapi belum tau yang semua orang tua itu lakukan baik buat anak mereka." ujar Arga lalu melihat ke Natha yang terdiam, Natha akan selalu menjadikan Arga tempat ceritanya mungkin Arga sudah seperti Abang bagi Natha.

"Nanti gue coba." ujar Natha.

"Dan gue yakin Lo bisa ngadepin nya, masak pemimpin kita lemah." Arga kembali memberikan tepukan semangat di pundak Natha, Arga itu pendiam tapi perhatian.

"Makasih." Ujar Natha kepada Arga yang di sambut gelengan.

"Ngapain makasih kita itu keluarga susah sepantasnya saling berbagi" balas Arga.

"Buruan ke kelas bel udah bunyi" ujar Arga kepada teman-temannya yang masih sibuk makan mie di belakang.

"Lima menit lagi" kata Daniel sambil mengacungkan ke-lima jarinya.

Ucapan Daniel tidak di hiraukan oleh teman-temannya, Axel menarik tangan Daniel dengan paksa, apakah cowok itu tidak tau yang akan masuk kedalam kelasnya adalah guru paling killer, terlambat dua menit saja tidak boleh masuk.

"Lo emang tidak berperikemanusiaan." Kata Daniel kesal.

"Emangnya Lo mau bersihin WC, kalau gue sih ogah" balas Axel pergi meninggalkan Daniel.

"Iya deh sipaling ogah" ujar Daniel mengikuti yang lainnya.

                    **********

NATHA |ON GOING|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang