PART 8 : ARENA BALAP

377 22 0
                                    






Malam Hari ini semua anak Bruiser berada di arena balap liar untuk menonton ketua mereka balap dengan geng lain, mereka sudah hapal dengan sifat Natha pasti setiap ketua Bruiser itu banyak masalah pasti akan selalu menghilangkannya dengan cara balapan.

Semua inti Bruiser berada di dalam sebuah tenda yang khusus mereka untuk istirahat sebentar sebelum mulai balapan. "Lo yakin mau balapan Nat?" Tanya Dareen melihat kondisi temannya yang sedikit pucat.

"Lo ragu sama gue?" Tanya balik Natha yang di balas gelengan oleh Dareen.

"Mereka nggak ngeraguin kemampuan lo, cuman dalam kondisi Lo kayak gini mau tetap ikut balapan" ujar Arga yang di balas anggukan.

"Apalagi lawan Lo kali ini si Elang, tau lah kalau dia gimana" sambung Axel, kalau kondisi Natha baik-baik aja pasti mereka tidak akan menahan Natha.

"Si Elang tai nggak pernah kapok gue liat, setiap pertandingan pasti selalu buat curang" ujar Daniel kesal.

"Gue nggak akan biarin dia menang" Natha berdiri dari duduknya menuju arena balapan.

Sedang di tempat lain tepatnya di rumah Kiran yang terjadi kerisauan akibat Liora yang menarik Kiran paksa ikut dengannya menonton balapan anak Bruiser.

"Lili gue malas ikut Lo, mendingan gue ngedrakor dari pada harus keluar rumah" ujar Kiran pelan mencoba melepaskan tangganya dari Liora.

"Ki please kali ini aja" Liora memohon untuk ikut dengannya.

"Masak iya gue sendirian di sana kayak orang bego" sambung Liora dengan wajah sedih.

"Kan ada Abang lo!" Balas kiran tetap kekeh untuk tidak pergi.

"Dia pasti sama anak Bruiser, kenapa nggak ada mau gue ajak pergi" keluh Liora sambil merebahkan dirinya di atas kasur Kiran.

"Ya karena mereka malas sama kayak gue" balas Kiran.

"Please Ki, sekali ini aja kita pergi nonton balapan" Liora menyatukan kedua tangannya.

"Nanti ketahuan orang tua gue" ujar Kiran.

"Lo izin nginap di rumah gue aja" Liora menatap Kiran dengan penuh binar.

"Oke" putus Kiran, karena sudah capek melihat Liora yang terus memohon.

Liora menarik Kiran ke depan lemari pakaian cewek itu untuk memilih pakaian mana yang akan di pake oleh Kiran.

Liora mengambil rok pendek di atas lutut dan baju kaos hitam pendek. "Cepat ganti sana" Liora memberikan pakaian itu kepada Kiran.

Kiran keluar dari dalam kamar mandi  dengan baju yang di berikan Liora, terlihat wajah kesal Kiran. "Lo yang benar aja milihin gue baju!!!" Ujar Kiran kesal dia ingin mengganti kembali namun tangannya di tahan Liora.

"Udah nggak keburu Ki" Liora menarik Kiran dari dalam rumah Kiran yang sepi karena kedua orang tua Kiran sedang berada di luar.

Mereka berdua menaiki mobil jazz milik Liora menuju arena balapan. "Lili bisa pelan-pelan nggak sih Bawak mobilnya!!!" teriak Kiran histeris karena Liora membawa mobil udah kayak orang kesetanan.

"Nggak bisa kita udah telat" Liora semakin membawa mobilnya cepat.

Setelah sampai di arena, Kiran berlari keluar mobil Liora perutnya terasa mual dan kepalanya sakit. "Besok-besok gue nggak mau lagi di ajak Samo Lo!!" Kiran memberikan jari tengah ke Liora, Liora yang mendapat respon seperti itu hanya tertawa.

Liora menarik tangan Kiran menuju tepi arena untuk menonton. "Kan benar udah di mulai" seru Liora.

"Li gue nggak nyaman banget di liatin orang-orang" Kiran melihat orang-orang melihat ke arahnya dengan berbagai macam tatapan.

"Jangan di tanggepin" balas Liora yang fokus melihat ke depan.

"Ini semua gara-gara Lo juga, nyuruh gue pake baju kek gini" ujar Kiran kesal, dia tidak bisa fokus menonton balapan karena tatapan orang-orang.

"Mending sekarang Lo liat kedepan nikmatin balapannya" Liora menolehkan kepala Kiran kedepan.

"Lo nggak liat di sana ada kak Natha yang lagi balap"Liora menunjuk kepada orang yang menggunakan motor sport hitam.

"Emangnya dia jago balapan??" Kiran sangat meragukan seorang Natha padahal dia sudah jelas-jelas ketua geng motor.

"Lo ngeraguin seorang Natha ketua Bruiser" seru Liora tidak percaya dengan teman di sampingnya ini.

"Ya kan gue belum pernah nonton beginian"

"Mangkanya sekarang liat" Liora kembali fokus kedepan.

Sebentar lagi pertandingan akan selesai setelah satu kali putaran, sekarang Natha memimpin balapan dengan elang di belakangnya.

"Gue nggak akan biarin Lo menang" Elang berteriak kepada Natha yang berada di depan.

"Yang harus bicara itu gue!!" Ujar Natha sambil menambahkan kecepatannya.

Saat Natha berada di tikungan dengan sengaja Elang menendang motor Natha dari samping, dan membuat Natha terjatuh terseret dengan motornya.

Natha berusaha berdiri untuk kembali melanjutkan balapan nya, saat sudah berhasil Natha kembali menggas motornya dengan cepat menyusul Elang.

Natha tidak memperdulikan luka yang ada di lututnya akibat tergores aspal. "Brengsek" umpat Natha.

Dari tempat penonton anak Bruiser Natha khawatir melihat bosnya. "Tu burung nggak pernah bener kalau balapan" ujar Daniel kesal.

"Cupu banget jadi orang"

Akhirnya Natha berhasil melewati garis finis lebih dulu dari Elang, kalau terlambat sedikit saja di pastikan Elang akan menang.

"Gue udah bilang,  gue nggak akan biarin Lo menang" ujar Natha dengan senyum remeh ke arah Elang.

Elang memberikan kunci motornya kepada Natha sebagai perjanjian sebelum balapan, Elang menatap Natha penuh kebencian.

Natha menerima kunci motor itu dengan senang hati, setelahnya dia pergi meninggalkan area balapan menuju teman-temannya.

"Ternyata Natha emang nggak bisa di kalahin" ujar Daniel sambil merangkul bahu Natha.

"Siapa dulu dong, bos kita!!" ucap Axel bangga.

"Nat luka Lo nggak mau di obatin dulu?" Dareen menunjuk luka yang ada di tubuh Natha.

"Nanti" balas Natha sambil merapikan rambutnya ke belakang.

"Harus cepat di obatin biar nggk infeksi" ucap Arga memperhatikan luka-luka Natha.

"Hmm" balas Natha tapi tidak juga beranjak untuk mengobati lukanya.

Dareen melihat sekitar arena tanpa sengaja matanya melihat sosok yang dia kenal, Dareen berjalan untuk memastikan apakah orang itu seseorang yang dia kenal.

"Udah berani sekarang keluar malam!!" Dareen memutar telingga adiknya itu.

"Lepasin nggak" Liora berusaha melepaskan diri dari Dareen.

"Gue laporin ke mama Lo!!" Ancam Dareen.

"Gue laporin balik lo," Liora menjauh dari Dareen.

"Gue bilang sama mama Lo suka mabuk-mabuk, balapan liar" ancam balik Liora yang membuat Dareen panik.

"Jangan bilang sama mama, nanti gue beliin album" bujuk Dareen yang membuat Liora tersenyum, padahal dia mau memarahi adiknya.

"Kalau gitu gue pulang dulu" saat Liora akan menarik tangan kiran, tangannya juga di tarik oleh Dareen untuk mengikutinya ke tempat Bruiser.




NATHA |ON GOING|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang