1. Another Land

2K 216 22
                                    

Tay duduk dengan kesal di atas tempat tidur sambil menatap layar laptopnya. Sesekali jarinya bergerak untuk mengetikkan sesuatu, namun berulangkali juga Tay menghapus semua yang telah ia tulis itu.

Sejak dua jam yang lalu Tay terus menatap layar laptopnya untuk mengerjakan beberapa tugas yang sudah menumpuk. Tay terus menunda untuk mengerjakan tugas-tugas nya itu, dan kini berakhir ia frustasi karna tugas yang menumpuk.

Tay sebenarnya benci untuk pergi ke sekolah karna Tay bukan orang yang pintar. Jika dicari tahu, IQ nya saja mungkin berkisar di angka 35, setara dengan IQ lumba-lumba.

 Jika dicari tahu, IQ nya saja mungkin berkisar di angka 35, setara dengan IQ lumba-lumba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan kini dengan keadaan dirinya yang tak suka belajar itu, Tay dipaksa untuk kuliah. Jika tidak diancam oleh orang tuanya, Tay takkan pernah mau untuk kuliah dan lebih memilih pergi bersama anggota bandnya.

Ya, Tay adalah anggota band. Walaupun bukan anggota band terkenal, tapi Tay menyukai musik dan sering tampil di beberapa kafe. Musik adalah hobinya dan tempat untuk Tay meluapkan segala perasaannya. Tay ingin melanjutkan hidupnya dengan menjadi seorang musisi. Tay enggan untuk belajar lagi karna sampai di bangku SMA saja, Tay sudah nyaris gila. Tapi sayang, ancaman orang tuanya membuat Tay terpaksa harus melanjutkan sekolah nya ke perguruan tinggi.

Orang tua Tay mengancam akan menyita semua alat musik Tay dan memblokir bandnya di seluruh kafe jika Tay tetap tidak mau kuliah. Dan akhirnya Tay menyerah. Seperti yang terlihat sekarang, Tay frustasi dengan kuliahnya walaupun tetap diijinkan untuk bermain musik. Semuanya sama saja, meskipun diijinkan bersama bandnya, Tay kerap kali tak bisa mengikuti kegiatan band-nya itu karna berbenturan dengan jadwal kampus.

"Arrghh!! Bodo amat! Persetan sama tugas-tugas ini!" Tay menutup laptopnya dengan kesal.

Tay benar-benar tak mengerti dengan semua tugasnya, ia mulai muak. Bahkan menulis judul untuk tugasnya saja membuat Tay nyaris muntah.

Tay mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding kamarnya. Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, seharusnya Tay sudah kuliah sekarang, namun karna tugasnya belum selesai, Tay tidak mau pergi ke kampusnya. Tay malas mendengar omelan dosen dan tatapan mengejek dari teman-teman sekelasnya

Drrtt drrttt drtttt.

Tiba-tiba saja Handphone Tay berbunyi dan membuat Tay sedikit terlonjak kaget.

"Shit!" Maki Tay.

Tay mengambil handphone-nya dengan kesal dan langsung memasang wajah cemberut melihat nama yang terpampang disana.

"Ini ngapain papa nelfon segala?!!" Tay menendang-nendang tempat tidurnya dengan kesal.

Drrtt drtt drtt.

"Arghh! Papa ah!!" Tay mengepalkan tangannya dengan kuat untuk melampiaskan kekesalannya sebelum akhirnya mengangkat telfon dari ayahnya dengan senyuman lebar di wajahnya.

Naughty KittyPoom | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang