13. Club

1.5K 167 8
                                    

Selama beberapa menit, New menatap Tay yang sedang bersiap-siap dengan bingung.

Bagaimana tidak bingung? Tay terlihat sangat bersemangat sejak tadi. Tay bahkan tak berhenti tersenyum dan bersiul.

"Tay, kenapa kau sangat bersemangat??" Tanya New akhirnya setelah bosan melihat Tay bergoyang di depan lemarinya.

Tay menoleh ke arah New yang sedang duduk di atas tempat tidur, "Karna aku mau berpesta."

"Wow, aku suka pesta," balas New.

Tay yang mendengar itu pun menatap New dengan kesal, "Aku tidak bertanya."

New mendengus, "Dimana kau akan berpesta??"

"Di club biasa," jawab Tay sambil kembali menatap lemarinya dan mengambil sebuah baju kaos hitam dan celana jeans pendek.

"Club? Club itu apa??" Tanya New lagi.

Tay yang sedang memakai baju kaosnya pun menghela nafasnya kasar.

"Itu tempat untuk berpesta, Kitty," jawab Tay yang mencoba menahan emosinya karna New terus saja bertanya.

"Ohh, apa itu jauh??"

Tay mengepalkan tangannya dengan kuat karna bosan menjawab pertanyaan New sejak tadi.

"Ya, sangat jauh. Jadi lebih baik kamu diam—"

"Aku kan ikut," potong New.

"Hah?? Ngapain ikut???" Tay menatap New tajam.

"Karna aku tidak bisa jauh darimu. Kau lupa?" Balas New.

Tay terdiam. Tay baru ingat dengan kenyataan bahwa New tak bisa berjauhan dengannya.

"T-tapi di club gak boleh bawa hewan!"

"Oh ya? Kalau begitu aku bisa kesana dengan wujudku ini." New menunjuk ke arah dirinya.

Tay mengerjap, menatap New yang kini dalam wujud manusia dan tidak telanjang lagi karna Tay sudah memberikan baju untuk New.

Tay yang melihat New terlihat sangat polos pun menggeleng dengan cepat.

"Gak! Kamu gak boleh pergi ke club! Disana banyak orang jahat!" Ujar Tay
dengan heboh.

"Wow, kalau begitu kau juga jangan pergi, bahaya," balas New lagi.

"Aku boleh, aku sudah terbiasa dengan mereka, tapi kamu jangan." Tay menggeleng dengan cepat.

Tay tak akan mengijinkan New pergi ke club. Bayangan keramaian club dan orang-orang yang ada disana akan membahayakan New membuat Tay bergidik ngeri. New tidak boleh pergi kesana.

"Tapi kalau kau pergi, aku harus ikut Tay. Jangan lupa itu."

"Tapi kamu gak boleh kesana Kitty, bahaya."

"Jadi kau ingin meninggalkan aku disini??" Tanya New dengan ketus.

"Kitty, itu—"

"Kau mau aku menjadi mayat di apartemen mu??"

Tay yang mendengar itu pun mengacak rambutnya dengan kasar. Lagi-lagi Tay dihadapkan pada sebuah dilema yang berat.

Tay sangat ingin pergi ke club, Tay ingin melepaskan semua bebannya, Tay ingin melupakan semua hal yang mengganggunya belakangan ini, tapi jika Tay mau itu, Tay harus membawa New, dan sekarang Tay tak ingin membawa New kesana, Tay tak ingin terjadi sesuatu yang buruk dengan New disana, kucingnya tidak boleh terluka.

"Tay, pergi dengan bawa aku, atau jangan pergi. Itulah pilihan nya," ujar New yang membuat Tay akhirnya mengerjap, dan kembali menatap New.

"Kitty, ayolah. Aku pergi sebentar aja—"

Naughty KittyPoom | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang