10. Pulang

1.5K 174 14
                                    

Tay menarik tangan New cukup kasar dan berjalan dengan cepat keluar dari apartemen nya. Tay tak ingin menunda waktu.

Sekarang Tay ingin membawa New kembali ke tempat seharusnya, Tay tak ingin berurusan dengan New lagi, Tay benar-benar takut.

Setelah berada di luar gedung apartemen nya, Tay menghentikan sebuah taksi dan menyeret New masuk ke dalam sana.

"Kemana dik?" Tanya sopir itu.

Tay yang mendengar pertanyaan itu pun mengerjap dengan bingung, "Kemana?"

Sopir itu mengangguk, "Mau kemana?"

"Oh iya— itu.." Tay menoleh ke arah New agar New yang menjawab, karna Tay tak tahu harus bilang apa pada sopir itu

New yang melihat itu hanya menaikkan kedua alisnya dengan senyuman nakal.

"Kemana? Kasih tau sopirnya," ujar Tay dengan kesal.

New menggidikkan bahunya sebagai jawaban tanpa mau mengeluarkan sepatah katapun.

"KittyPoom! Ayolahhh," rengek Tay.

"Ayolah apa Tay? Bersetubuh— Mmpphh!" New tak bisa melanjutkan ucapannya karna Tay langsung membekap mulutnya.

"Kitty! Ngomong apa sih?!" Tay menatap New tajam. Tay cukup heran dengan kucing satu ini karna memiliki tingkah aneh.

New tersenyum dan menjilat tangan Tay yang sedang menutup mulutnya hingga Tay sontak mendelik kaget dan melepaskan tangannya dari mulut New.

"Kitty!!!"

New tertawa cekikikan, "Apa Tay??"

"Ngapain jilat-jilat?!!!"

"Kan aku kucing, kau lupa?" New menjulurkan lidahnya dengan nakal.

Tay mendengar itu pun menggertakkan giginya untuk menahan rasa kesal.

"Dik, jadi kita mau kemana ya??" Tanya sopir itu lagi.

Tay menghembuskan nafasnya kasar dan menoleh ke arah sopir itu.

"Ke— ke hutan Amazon aja pak," Jawab Tay akhirnya.

"Dik, jangan bercanda. Mobil saya gak punya sayap buat ke Brazil."

"Tapi saya gak bercanda pak. Saya mau ke hutan Amazon—"

"Dik, jangan ngawur. Mau berangkat atau batal? Saya bisa cari penumpang lain."

"Dimana itu hutan Amazon?" Bisik New.

Tay mengalihkan pandangannya ke arah New dengan kesal, "Gak usah sok gak tau."

"Hah? Aku emang gak tau," balas New.

Tay menggertakkan giginya, mencoba untuk mengatur emosinya.

"Pak, antar saya ke hutan terdekat sini aja deh," ujar Tay akhirnya.

"Gak ada hutan disini dik. Ini kota besar."

"Ada pak, dua minggu yang lalu saya kesana," balas Tay.

"Gak ada, dik."

"Ada pak."

"Gak ada."

"Ada."

"Yaudah kesana sendiri aja dik, saya gak tau hutan yang kamu maksud," ujar sopir itu dengan kesal.

New yang mendengar itu pun tertawa cekikikan.

Tay mendengus kesal, "Yaudah antar saya keliling kota ini aja pak, biar saya temuin sendiri."

Sopir itu pun akhirnya mengangguk setuju dan melajukan mobilnya.

"Gak usah ketawa! Sekarang aku akan bawa kamu kembali!" Ujar Tay dengan sangat ketus.

Naughty KittyPoom | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang