11. Pulang (2)

1.5K 185 16
                                    

New membuka matanya, menatap Tay lekat-lekat. Wajah Tay benar-benar memperlihatkan jika ia ikhlas melepas New.

Kini New tahu apa pilihannya, kini New sudah memutuskan apa yang harus ia lakukan.

"Tay.." panggil New dengan suara pelan.

"Hm?" Tay menatap New dengan kebingungan.

New melepaskan genggaman tangan Tay secara perlahan.

"T-tay.." panggil New lagi.

"Kenapa KittyPoom—" Tay tak bisa menyelesaikan ucapannya karna New yang tiba-tiba saja memeluknya dengan sangat erat.

Ya, New memeluk Tay. Inilah pilihannya.

"Tay.. jangan buang aku.." New menyelusupkan kepalanya di dada Tay, mencoba mencium aroma tubuh Tay sebanyak yang ia bisa.

Deg.

Tay tertegun mendengar ucapan New itu.

New menjauhkan kepalanya dari Tay dan mendongak menatap Tay dengan wajah cemberutnya.

"Tay, jangan buang aku. Kalau kau tidak ingin berhubungan badan dengan ku, tak apa, aku hanya akan tinggal bersamamu. Kita tidak perlu melakukan itu. Aku akan diam dengan baik selama bersamamu, Tay. Aku janji tidak akan nakal, aku tidak  akan memberantakan apartemen mu lagi, aku janji tidak akan membeli salmon yang mahal lagi, aku janji— tidak akan cium-cium lagi."

Ya, aku akan menjadi kucing yang baik sampai timun mu menusuk jantungku. Kau pikir aku akan melepaskan timun itu dengan mudah? Tidak akan. Batin New.

"Tay, biarin aku tinggal bersamamu. Aku akan menjadi kucing yang baik." New mengerjapkan matanya dengan memanyunkan bibirnya. New membuat ekspresi sangat menyedihkan.

Jantung Tay seketika berdegup kencang karna ucapan New dan juga karna jarak diantara mereka sekarang.

"K-kitty.."

"Kau mau membuangku karna aku siluman kucing? Kalau begitu aku akan menjadi kucing selamanya—"

Tay menghela nafasnya panjang dan menjauhkan tubuh New darinya hingga pelukannya terlepas.

"Kitty, kamu tau manusia sama siluman itu gak mungkin tinggal bersama —"

"Kenapa? Kenapa tidak bisa? Kita sama-sama makhluk ciptaan dewa," ujar New.

"Bukan gitu— kita berbeda."

"Kita sama, liat aku manusia juga sekarang," balas New dengan cepat.

"Kitty, tapi kamu bisa berubah menjadi kucing."

"Kalau begitu aku gak akan berubah menjadi kucing."

Tay yang mendengar itu pun mengacak rambutnya dengan kasar.

"Kitty, kenapa sih kamu gak mau pergi dari aku???"

"I-itu.."

Tentu saja karna timun mu yang begitu mempesona. Tapi bukan hanya itu.. sepertinya aku sudah mulai menyukaimu. Aku suka keberadaan mu, Tay.

Tay diam, menunggu jawaban dari New.

New menggigit bibir bawahnya. Tapi New bukan tipe yang menyembunyikan sesuatu hingga ia harus menahan dirinya.

New mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Karna aku menyukaimu," jawab New akhirnya.

Ya, New memilih untuk jujur dibandingkan ia harus menahan dirinya hingga membuat semua tindakannya harus terbatas. New tak peduli apa tanggapan Tay, New hanya perlu membuat Tay tetap berada disisinya. Bukan hanya demi timun Tay saja, tapi untuk kebahagiaan New juga.

Naughty KittyPoom | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang