44: ʕ'• ᴥ•̥'ʔ

2.3K 355 5
                                    

Tin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tin

Suara pintu lift terbuka, menandakan gue dan mark sudah sampai di basement, sumpah! perasaan gue gak karuan banget sekarang.

Melangkah keluar lift, gue masih menuntun mark dengan hati-hati, melewati setiap jajaran mobil yang bisa dibilang sangat-sangat mewah

"Nah itu dia noona" seru mark sambil menunjuk sebuah mobil mewah  berwarna hitam di tengah-tengah basement

"Yang itu mark?" Tanya gue lagi AAAA help! gue gak siap ketemu jaemin ╥ ╥

Apalagi yaampun! Mata gue masih sembab! Aaaaa

"Iya, ayo noona!" Ujar mark lagi, gue tersadar dan segera menuntun mark dengan hati-hati menuju mobil, itu.

Saat sudah beberapa langkah dekat pintu mobil, seseorang terlihat membukakan pintu  depan dari dalam. Dan ya, bisa kalian tebak, itu adalah jaemin, dia duduk di kursi kemudi, menatap kami berdua dengan datar

Sesaat gue menahan nafas melihat jaemin yang berdamage itu. . Aura-nya sama kaya dia yang selalu berada di panggung, serem

"Heem" dehemnya pelan, OMG SUARA NYAA ╥ ╥

Dengan pelan gue menuntun mark melangkah mendekati pintu. Setelah mark berhasil duduk, gue melangkah mundur, menutup pintu mobil dengan pelan, tentu, semua yang gue lakuin diliatin sama mark dan jaemin. Sumpah! Mau kabur deh rasanya

"Lo kenapa bang?" Tanya jaemin, suaranya hiks

"Gue pingsan lagi, tadi" ujar mark, membuat gue menoleh kearah-nya. Lagi? Serius?

"Mark sering pingsan?" Tanya gue, mark hanya menghela nafas pelan, dia seperti enggan memberikan gue jawaban

"Mungkin ini udah yang, ke-tiga kalinya dia pingsan, minggu ini" ujar jaemin menyela, gue hanya diam memerhatikan mark. Mata gue kembali berkaca-kaca

"Mark jangan cape-cape" lirih gue, lalu mundur beberapa langkah guna menjauhi mobil

"Ini udah jam setengah 8, kalian harus cepet pergi" ucap gue membuat mark yang tadi ingin menjelaskan seketika bungkam, dia lalu tersenyum menatap gue sendu

"Mark, jaga kesehatan ya" ujar gue sambil tersenyum, menghapus sisa air mata yang keluar begitu saja tanpa dicegah

"Baik noona" balasnya lalu tersenyum hangat

saat mobil akan melewati gue "resep obat mark udah aku fotoin di line, mark harus beli itu, minum air putih juga yang banyak" ujar gue beruntun, karna gak mungkin harus nunggu mbak yunji yang lagi beli obat. Mark semakin tersenyum, dia menganggukan kepala dan melambaikan tangan ke arah gue

"Oke, dah noonaaa" teriaknya seperti anak kecil, gue membalas lambayan tangannya dan lalu tersenyum merasa lucu akan tingkah-nya.

" . . . "

Saat mobil jaemin sudah menjauh dari basement, gue berjongkok menyembunyikan tangisan, yang sedari tadi udah berhasil gue tahan.

'Mark yang sebegitu ceria nya dikamera bahkan bisa sakit begitu, gimana sama member lain' batin gue menahan sesak di dada, gak sanggup membayangkan kesakitan member nct yang lain.

Berdiri, gue mengusap sisa air mata dipipi. Kemudian menatap kosong kedepan. 5 menit diposisi itu, gue melangkah dan lalu masuk kedalam lift

Di lift pun, gak banyak yang gue lakuin selain bengong ke depan.

Melangkah keluar lift, gue membuka pintu penthouse dan segera masuk menuju kamar kak suyeon di lantai 2

Setelah sampai di dalam kamar, gue berbaring, menatap kosong ke langit-langit kamar.

20 menit dan gue masih setia di posisi itu. mengabaikan panggilan telfon yang terus berbunyi, itu dari winwin, yang mungkin dia hanya ingin mengabari soal dia yg sudah sampai di apartemen-nya

-blm direvisi

Transmigrasi Staff Idol ♪♫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang