"Aaa" gumam jaemin dengan lucu. Dia akhirnya malah menawari diri untuk menyuapi gue sekarang
"Jaemin udah ya.." "aku bisa kok makan sendiri" ujar gue pelan sambil mencoba mengambil piring yang sedari tadi terus ia hindari dari gue
"Eitsss jangan ah! Habisin dulu makanannya" "baru deh nanti aku kasih piring nya" ujarnya lalu tertawa dengan lepas.
Gue mendengus setelah beberapa menit tersadar karna sempat terpesona sama senyumnya yang demi apapun itu manis banget
"Jaem" ujar gue sambil menghela nafas lelah
"KenaPaaa SAaaaYyaaaaaanngggggggg" keluh jaemin sambil cengengesan
"Jangan begitu, nanti kalo jantung aku copot gimana? Gini-gini kan. . ."
Ujar gue terpotong karna kedatangan tante yeri, om hyunjae, appa sama eomma ke dalam kamar
"Baru sekali ketemu lagi, kalian udah sayang-sayang an lagi,,,, wah! Bakal cepet sah kayanya jeng" kekeh tante yeri.
Eomma dan lainnya ikut terkekeh, bahkan jaemin pun, dia sudah menundukan pandangannya malu.
k-kok G E M E S banget sih!
". . ."
"Gimana? Kamu udah setuju kan sama usulan nana, sayang?" Tanya eomma. Gue menatapnya bingung
"Usulan apa eomma?" Tanya gue heran, lalu menatap jaemin yang langsung mengambil tempat duduk di samping gue
"Usulan apa jaem?" Tanya gue lagi.
"Hmm ini usulan tentang pertunangan kita" ujar jaemin santai.
Gue menatapnya terkejut
"Hah pertunangan? Secepat itu?" Tanya gue bingung "kita bahkan baru ketemu hari ini"
'Ya meski, gue bahagia juga sih,, AH bomat lah! Gas aja,, aisss gue kan mau nya langsung nikah,,,,its oke arina,, pelan-pelan hihihihi' batin gue menahan tawa
"Gatau tuh, nana tiba-tiba aja mau cepet-cepet tunangan sama kamu" "kayanya dia cemburu deh soalnya tadi ada yang nelfon kamu, cowok" Kekeh tante yeri
Gue diam, karna kemungkinan yang menelfon itu mark atau mungkin winwin?
'Yaampun! Kok bisa-bisa nya sih! Gue lupa sama mereka' 'ta-tapi aaaaaaaaa sekarang guee ada 3 cowok dong huaaaaa seneng nyaa!'
Jaemin mendengus kesal lalu tangannya beralih memeluk gue erat.
"Jaem" "masih ada yang lain disini" gumam gue pelan.
"Gapapa" "toh kita bentar lagi sah" bisik jaemin pelan. Sksksk ampun deh! Gue deg deg an mulu kalo diginiin ╥ ╥
"Yah! kok malah bisik-bisik sih sayang"
"Namanya juga anak muda, gapapa,, biarin mereka seperti itu" tambah om hyunjae menanggapi tante yeri
"Bagaimana apa suyeon setuju?"
"YA! SETUJU!" Teriak gue dengan semangat hingga mengangetkan semua orang disana. Terkekeh pelan "hehehe setuju kok eomma appa, om tente, aku setuju"
"Hahaha baiklah, nanti kita bahas lebih dalam ya mengenai pertunangan kalian" ujar tante yeri lalu mengobrol kembali dengan eomma
"Suyeon,, dia baru sadar dan tidak baik jika kita mengganggu nya seperti ini" tambah appa. membuat semua orang diruangan mengangguk setuju, termasuk jaemin yang sedari tadi mengelus rambut gue lembut
"Baiklah,,, berhubung karna sudah sore juga" "sekalian, kami ingin pamit pulang dulu, jeng" tambah tante yeri sambil memeluk eomma pelan
"Mau pulang sekarang jeng?" Tanya eomma dengan hangat
"Iya jeng, aku sama suami lagi ada jadwal di luar" "jaemin juga? Bukannya kamu ada perform hari ini?" Tanya tante yeri
Jaemin mendengus kesal "iya ada eomma,,, sayaangg,,, aku mau nemenin kamu ih" keluhnya manja
"Kan nanti bisa kesini lagi jaem,, atau engga,,, kita bisa Videocall-an nanti" "yang semangat kerja-nya ya" ujar gue lembut sambil masih mengusap rambutnya pelan.
'gila,, ganteng banget dia!' batin gue menjerit, gak kuat ngeliat muka jaemin dari jarak yang terbilang sangat dekat ini.
"Tuh dengerin kata suyeon" "kamu harus semangat kerjanya! Cari uang yang banyak" kekeh tante yeri.
Gue rasa tante yeri suka banget deh ngejailin anaknya, hihihi lucu ngeliatnya, apalagi si jaem gak berani ngelawan, dia cuma bisa pasrah aja kalo udah digodain begitu sama eomma nya.
"Iya iya,,,"
"sayang,, aku pulang dulu ya"
"mau nyari uang yang banyak"
"buat beli rumah kita nanti"Ujar nya, gue mengangguk pelan, nyoba nenangin hati gue yang lagi berbunga-bunga
"Yasudah kalo gitu kita pamit dulu ya jeng"
"Iya jeng, hati-hati dijalan ya"
-blm direvisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Staff Idol ♪♫
Fantasy[ 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐝𝐢 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 ] entah pahala apa yang pernah gue buat dimasa lalu. gue terbangun di tubuh seorang perempuan ideal dengan paras yang bisa dikategorikan cantik. jangan iri! tapi seakan semesta ingin mengabulkan cita-cita terbesar seor...